Studi Awal Perikanan Pari Kekeh (Rhynchobatus sp.) dan Pari Kikir (Glaucostegus sp.) di Perairan Utara Jawa Tengah

Dwi Putra Yuwandana, Susan Agustina, Mahyuddin Bahi Haqqi, Benaya Meitasari Simeon

Abstrak


Pari kekeh dan pari kikir merupakan salah satu komoditas perikanan di Indonesia. Di sisi lain, kedua kelompok pari ini masuk ke dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) sebagai spesies ikan yang terancam punah karena populasinya terus menurun dan kerusakan habitat mengancam populasinya. Masuknya kedua pari ini ke dalam apendiks II Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) menuntut pengelolaan perikanan untuk menjamin kelangsungan populasinya di alam. Informasi mengenai perikanan pari kekeh dan pari kikir ini masih sangat minim, maka perlu kajian mengenai perikanan ini untuk dasar pengelolaan ke depan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi umum perikanan pari kekeh dan pari kikir di Jawa Tengah dan tangkapan rata-rata pari kekeh dan pari kikir per trip. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei–Juli 2019 di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Tegal, PPP Bajomulyo Pati dan PPP Tasik Agung Rembang. Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu perlingkupan kegiatan perikanan pari kekeh dan pari kikir dan pencatatan aktivitas pendaratan. Analisis yang dilakukan yaitu analisis spesies dan rata-rata tangkapan per trip (CPUE). Selama penelitian diperoleh 202 trip kapal mendaratkan ikan pari kekeh dan pari kikir di tiga lokasi pendaratan. Ikan pari ini merupakan hasil tangkapan sampingan dari armada penangkapan ikan cantrang dengan ukuran 10–150 GT. Hasil analisis menunjukkan terdapat 6 spesies pari kekeh dan pari kikir yang didaratkan dan rata-rata hasil tangkapan pari kekeh dan pari kikir PPP Tegalsari sebesar 10,3 ekor/trip, PPP Bajomulyo sebesar 9,13 ekor/trip dan PPP Tasikagung sebesar 3,56 ekor/trip yang artinya jenis ikan ini cukup intensif tertangkap oleh armada penangkapan ikan cantrang.

Kata Kunci


CITES; IUCN; Pari Kekeh; Pari Kikir; Pantura.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Compagno L & Last P. (2010). A new species of wedgefish, Rhynchobatus palpebratus sp. nov (Rhynchobatoidei: Rhynchobatidae), from the Indo–West Pacific. CSIRO Marine and Atmospheric Research Paper, 32, 77-80.

Dent F & Clarke S. (2015). State of the global market for shark products. Rome: FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper no 590. 187pp.

[DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. (2016). Data Statistik Perikanan Tangkap Menurut Provinsi di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Giles J, Riginos C, Naylor RC, Dharmadi D & Ovenden J. (2016). Genetic and phenotypic diversity in the wedgefish Rhynchobatus australiae, a threatened ray of high value in the shark fin trade. Marine Ecology Progress Series, 548, 165-180.

Jabado RW. (2019). Wedgefishes and Giant Guitarfishes: A Guide to Species Identification. New York: Wildlife Conservation Society. 30 pp.

Last PR, White WT, de Carvalho MR, Sertr B, Stehmann MFW & Naylor GJP. (2016). Rays of the World. Victoria: CSIRO Publishing.

Mutaqqin E, Simeon BM, Ichsan M, Dharmadi, Prasetyo AP, Booth H, Yulianto I & Friedman K. (2018). The Scale, Value, and Importance of Non-Fin Shark and Ray Commodities in Indonesia. Rome: FAO. 66pp.

Rahman A, Haryadi J, Sentosa AA & Mujiyanto. (2017). Kajian Awal Kemunculan Hiu Paus (Rhyncodon typus, Smith 2828) di Teluk Tomoni Dihubungkan dengan Faktor Fisik dan Biologi Perairan. Jurnal Akuatika Indonesia, 2, (2), 128-136.

Setyorini, Suherman A & Triarso I. (2009). Analisis Perbandingan Produktivitas Usaha Penangkapan Ikan Rawai Dasar (Bottom Set Long Line) dan Cantrang (Boat Seine) di Juwana Kabupaten Pati. Jurnal Saintek Perikanan, 5, (1), 7–14.

Simeon BM, Ichsan M, Muttaqin E, Agustina S, Prasetyo AP, Dharmadi & Yulianto I. (2019). Laporan Teknis: Profil Perikanan Wedgefish di Indonesia, Studi Kasus di Nusa Tenggara Barat dan Aceh. Bogor: Wildlife Conservation Society Indonesia.

White WT, Last PR, Stevens JD, Yearsley GK, Fahmi, Dharmadi. (2006). Economically Important Shark and Rays Indonesia. Canberra: Australian Centre for International Agricultural Research. 338pp.

Zain BMM, Mutalib SAA, Aifat NR, Masstor NH, Yusuf NSM, Hashim AM, Latiff MABA, Yaakop S, & Samat A. (2018). Molecular phylogenetic inference of White-Spotted Guitarfish (Rhynchobatus australiae) collected from local Malaysian fish markets. BIODIVERSITAS, 19, (4), 1382-1386.




DOI: https://doi.org/10.24198/jaki.v5i1.25938

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-nd4.footer##

Jurnal Ini Terindeks di:


 width= width= width= width= width= width= width= width= width=


 

Penerbit:

Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor