Sebaran Spasial, Kelimpahan dan Struktur Komunitas Zooplankton di Estuari Sungai Siak serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Khairul Amri; Asep Ma'mun; Asep Priatna; Ali Suman; Eko Prianto; Muchlizar Muchlizar

doi:10.24198/jaki.v5i1.26504

Sebaran Spasial, Kelimpahan dan Struktur Komunitas Zooplankton di Estuari Sungai Siak serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Khairul Amri, Asep Ma'mun, Asep Priatna, Ali Suman, Eko Prianto, Muchlizar Muchlizar

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mengetahui pola sebaran, kelimpahan dan struktur komunitas zooplankton di perairan estuari Sungai Siak. Penelitian dilaksanakan selama tujuh bulan (April-Nopember 2015) dengan jumlah stasiun pengambilan sampel sebanyak 16 titik. Hasil penghitungan dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui pola sebaran, jumlah jenis, kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks dominasi dan indeks keseragaman. Hasil analisis data, diperoleh jumlah jenis zooplankton yang ditemukan sebanyak 21 jenis terdiri dari kelompok Crustacea sebanyak 8 jenis, Ciliata sebanyak 11 jenis dan Sarcodina sebanyak 2 jenis. Kelimpahan zooplankton di masing-masing stasiun pengamatan berkisar antara 1.570-38.512 ind/m³. Struktur komunitas zooplankton di muara Sungai Siak ditandai dengan indeks keanekaragaman yang tinggi (>3), keseragaman tinggi dan indek dominansi yang rendah. Terdapat dua jenis zooplankton dominan di estuari Sungai Siak yaitu Tintinnopsis radix dan Leprotintinnus nordgvisti masing-masing ditemukan pada November dan Juni. Kelimpahan zooplankton dipengaruhi tingkat kecerahan perairan. Pada saat kecerahan rendah, jumlah jenis zooplankton di perairan ini sangat rendah. Secara umum, kondisi lingkungan perairan estuari Sungai Siak masih mendukung kehidupan zooplankton.

Kata Kunci

Indeks Biologi; Plankton; Perairan Selat Bengkalis; Dinamika Estuari.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

American Public Health Association (APHA). (1980). Standard Methods for the Examination of Water and Waste Water. New York: American Public Health Association Inc.

Amri K, Winarso G & Muchlizar. (2018-a). Kualitas Lingkungan Perairan dan Potensi Produksi Ikan Kawasan Konservasi Terubuk Bengkalis (Tenualosa macrura Bleeker, 1852). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 24, (1), 3–8.

Amri K, Priatna A & Muchlizar. (2018-b). Karakteristik Oseanografi Fisika Perairan Estuaria Bengkalis Berdasarkan Data Pengukuran In-Situ. Jurnal Segara, 14, (1), 43-56.

Amri K, Muchlizar & Ma’mun A. (2018-c). Variasi Bulanan Salinitas, pH dan Oksigen Terlarut di Perairan Estuari Bengkalis. Majalah Ilmiah Globe, 20, (2), 58–67.

Ariana D, Samiaji J & Nasution S. (2014). Komposisi Jenis dan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Laut Riau. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, 1,(1), 1–15.

Barnes RSK. (1974). Estuarine Biology. London: Edward Arnold.

Baum A. (2008). Tropical Black Water Biogeochemistry: The Siak River in Central Sumatera, Indonesia. Bremen: Bremen University.

da Costa KG, Periera LCC & da Costa RM. (2008). Short and Long Term Temporal Variation of the Zooplankton in a Tropical Estuary (Amazon Region Brazil). Bol. Mus. Para Emilio Goeldi. Ciencias Naturais, 3,(2), 127–141.

da Costa RM, Atique P, da Costa KG & Periera LCC. (2011). Seasonal and Spatial Variation in Hydrological Parameters and Microzooplankton Communities in an Amazonian Estuary. Journal of Coastal Research, SI 64 (Proceedings of the 11th International Coastal Symposium), 1477–1481.

Dianthani D. (2003). Identifikasi Jenis Plankton di Perairan Muara Badak, Kalimantan Timur. Makalah Falsafah Sains. Program Pascasarjana IPB. Bogor. 73p.

Dorgham MM, El-Tohamy WS, Aziz NEA, El-Ghobashi A & Qin JG. (2013). Protozoa in a Stressed Area of the Egyptian Mediterranean Coast of Damietta, Egypt. Oceanologia, 55,(3), 733–750.

Dwirastina M. (2013). Pengamatan Kelimpahan Zooplankton Daerah Marempan di Sungai Siak Riau. Buletin Teknik Litkayasa, 11, (1), 1–4.

Efizon D dan Alit HY. (2003). Dampak KepMen KP Nomor Kep.59/MEN/2011 Tentang Penetapan Status Perlindungan Terbatas Jenis Ikan Terubuk (Tenualosa macrura) dalam Meningkatkan Populasi Ikan Terubuk di Provinsi Riau. Bahan Presentasi (tidak dipublikasikan). Universitas Riau. Pekanbaru.

Efizon D, Djunaedi OS, Dhahiyat Y & Koswara B. (2012). Kelimpahan Populasi dan Tingkat Eksploitasi Ikan Terubuk (Tenualosa macrura) di Perairan Bengkalis, Riau. Berkala Perikanan Terubuk, 40, (1), 52–65.

Fajri NE & Kasry A. (2013). Kualitas Perairan Muara Sungai Siak Ditinjau dari Sifat Fisik-Kimia dan Makrozoobentos. Berkala Perikanan Terubuk, 41, (1), 37–52.

Godhantaraman N. (2001). Seasonal Variations in Taxonomic Compotition, Abundance and Food Web Relationship of Microzooplankton in Estuarine and Mangrove Waters, Parangi Pettai Region, Southeast Coast of India. Journal of Marine Systems, 30, (3), 151–60.

Godhantaraman N. (2002). Seasonal Variations in Species Composition, Abundance, Biomass and Estimated Production Rates of Tintinnids at Tropical Estuarine and Mangrove Waters, Parangi Pettai, Southeast Coast of India. Journal of Marine Systems, 36, (3–4), 161–71.

Handayani S & Patria MP. (2005). Komunitas Zooplankton di Perairan Waduk Krenceng, Cilegon, Banten. Jurnal Makara Sains, 9, (2), 75–80.

Jerling HL (2003). The Zooplankton Community of the Mhlathuze (Richard Bay) Estuary: Two Decades After Construction of the Harbour. African Journal of Marine Science, 25, 289–99.

Kadir MA, Damar A & Krisanti, M. (2015). Dinamika Spasial dan Temporal Struktur Komunitas Zooplankton di Teluk Jakarta. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 20, (3), 247–56.

Kasry A & El Fajri N. (2012). Kualitas Perairan Muara Sungai Siak Ditinjau dari Parameter Fisika-Kimia dan Organisme Plankton. Jurnal Berkala Perikanan Terubuk, 40, (2), 96–113.

Ludwig JA & Reynolds JF. (1988). Statistical Ecology. New York: Wiley.

Merta GS, Wasilun, Wagiyo K, Girsang ES & Suprapto. (1999). Status Populasi dan Bio-Ekologi Ikan Terubuk Tenualosa macrura (Clupeidae) di Provinsi Riau. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 5, (3), 15–29.

Mishra S & Panigrahy RC. (1999). Zooplankton Ecology of the Bahuda Estuary (Orissa), East Coast of India. Indian Journal of Marine Sciences, 28, 297–301.

Nontji A. (2008). Plankton Laut. Jakarta: LIPI Press.

Nybakken JW. (1992). Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Odum EP. (1993). Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ke-3. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Odum EP. (1998). Dasar-dasar Ekologi. Edisi ke-3. ed. dan Alih Bahasa: Samingan dan Srigandono. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

Paterson MJ. (1998). Ecological Monitoring and Assessment Network (Eman) Protocols for Measuring Biodiversity: Zooplankton in Fresh Waters. Manitoba: Department of Fisheries and Oceans Freshwater Institute 501 University Crescent Winnipeg.

Pielou EC. (1975). Ecological Diversity. New York: John Wiley & Sons.

Pierce RW & Turner JT. (1994). Plankton Studies in Buzzards Bay, Massachusetts, USA. IV. Tintinnids, 1987 to 1988. Marine Ecology Progress Series, 112, 235–40.

Pranoto BA, Ambariyanto & Zainuri M. (2005). Struktur Komunitas Zooplankton di Muara Sungai Serang, Jogjakarta. Ilmu Kelautan, 10, (2), 90–97.

Pratiwi NTM, Wulandari ADY & Iswantari A. (2016). Horizontal Distribution of Zooplankton in Tangerang Coastal Waters, Indonesia. The 2nd International Symposium on LAPAN-IPB Satelite for Food Security and Environment Monitoring 2015. LISAT-FSEM 2015. Preceeding Environment (pp 470–477). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Prianto E, Husnah & Aida SN. (2008). Inventarisasi Jenis dan Struktur Ekologi Zooplankton di Sungai Musi Bagian Hilir. Jurnal Penelitian dan Perikanan Indonesia, 14, (3), 263–271.

Prianto E, Husnah & Aprianti S. (2013). Komposisi Jenis dan Struktur Ekologi Zooplankton di Sungai Banyuasin Sumatera Selatan. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Masyarakat Limnologi Indonesia (pp 192-203). Cibinong: Pusat Penelitian Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Rahayu S, Evawani & Yuliati. (2014). Diversity of Plankton in the Part of Upstream Siak River Palas Village, Pekanbaru City, Riau Province. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, 1, (1), 1–15.

Rahayu S, Setyawati TR & Turnip M. (2013). Struktur Komunitas Zooplankton di Muara Sungai Mempawah Kabupaten Pontianak Berdasarkan Pasang Surut Air Laut. Protobiont, 2, (2), 49–55.

Rakshit D, Marugan K, Biswas JK & Sarkar SK. (2017). Environmental Impact on Diversity and Distribution of Tintinnid (Ciliata: Protozoa) Along Hooghly Estuary, India: A Multivariate Approach.” Regional Studi in Marine Science, 12, 1–10.

Rahman A, Haryadi J, Sentosa AA & Mujiyanto. (2017). Kajian Awal Kemunculan Hiu Paus (Rhyncodon typus, Smith 1828) di Teluk Tomini Dihubungkan dengan Faktor Fisik dan Biologi Perairan. Jurnal Akuatika Indonesia, 2, (2), 128-136.

Rositasari, Ricky & Rahayu SK. (1994). Sifat-Sifat Estuari dan Pengelolaannya. Oseana, 19, (3), 21–31.

Satrioajie WNT, Peristiwady & La Pay. (2012). Keanekaragaman Ikan di daerah Padang Lamun Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah. Bawal, 4, (1), 9–17.

Silva AMA, Barbosa JEL, Medeiros PR, Rocha RM, Lucena-Filho MA & Silva DF. (2009). Zooplankton (Cladocera and Rotifera) Variations Along a Horizontal Salinity Gradient and During Two Seasons (Dry and Rainy) in a Tropical Inverse Estuary (Northeast Brazil). Pan-American Journal of Aquatic Sciences, 4, (2), 226–237.

Soedarsono P, Subiyanto, Niniek W & Sahala H. (2002). Petunjuk Praktikum Planktonologi. Universitas Diponoegoro. Semarang.

Souza Júnior AN, Magalhães A, Pereira LCC & Costa RM. (2013). Zooplankton Dynamics in a Tropical Amazon Estuary. Journal of Coastal Research, ed. T.J. (eds.) In: Conley DC, Masselink G, Russell PE & O’Hare. Plymouth, England: Proceedings 12th International Coastal Symposium, 1230–1235.

Suwarso & Merta IG. (2003). Penurunan Populasi dan Alternatif Pengelolaan Ikan Terubuk, Tenualosa macrura (Clupeidae), di Provinsi Riau. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 6, (2), 25–36.

Tomas CR (1997). Indentifying marine phytoplankton. St. Petersburg, Florida: Academic Press.

Wedderburn S, Shiel R, Hillyard K & Brookes J. (2010). Zooplankton Response to Watering of an Off-channel Site at the Lower Lakes and Implications for Murray Hardyhead Recruitment. Adelaide: The University of Adelaide.

Wiadnyana NN. (2000). Kemelimpahan Plankton di Perairan Selat Sele, Sorong, Irian Jaya. Majalah Ilmu Kelautan, 17,(5), 19–28.

Wöstmann R & Liebezeit G. (2012). Geochemical Evidence for Different Peat Sources in the Siak Estuary and Along the East Coast of Sumatra, Indonesia. Mires and Peat, 10,(2), 1–13.

Yamaji CS. (1979). Illustrations of the marine plankton of Japan. Osaka: Hoikusha Publishing Co. Ltd.

DOI: https://doi.org/10.24198/jaki.v5i1.26504