Peranan Kelembagaan Lokal “Blandongan” Dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Tangkap Di Lamongan
Abstrak
Kabupaten Lamongan merupakan salah satu penghasil ikan tangkap laut terbesar di Jawa Timur, kontribusinya terhadap PDRB mencapai 17 % pada tahun 2013. Selain peranya yang penting dalam perekonomian daerah, kegiatan perikanan skala kecil banyak menghadapi permasalahan. Sumberdaya yang sudah mengalami degradasi, jumlah nelayan skala kecil yang jumlahnya sangat besar, menyebabkan usaha perikanan tangkap berpotensi menimbulkan konflik baik konflik dalam pemanfaatan sumberdaya maupun konflik sesama nelayan. Diperlukan kelembagaan lokal yang mampu menaungi kepentingan dan mengurangi potensi konflik yang terjadi pada nelayan skala kecil di Lamongan. Blandongan merupakan kelembagaan masyarakat lokal nelayan yang tumbuh dan berkembang atas inisiatif kelompok nelayan yang ada di masyarakat. Blandongan berfungsi sebagai fasilitator kepentingan nelayan, sehingga kepentingan nelayan dapat terakomodasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui peranan kelembagaan lokal Blandongan dalam pengelolaan sumberdaya laut di Lamongan. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Agustus 2014 dengan lokasi di kawasan TPI Weru Komplek, Desa Weru, Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis diskriptif dengan menggunakan teknik snowball, yaitu teknik penggalian informasi untuk menggali informasi secara bergulir, sehingga didapatkan informasi-informasi yang lengkap terkait dengan peranan kelembagaan lokal Blandongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Blandongan mampu menjalankan perannya untuk memfasilitasi kepentingan nelayan dalam eksploitasi sumberdaya, sekaligus mampu mengurangi potensi konflik kepentingan antar kelompok nelayan yang mengeksploitasi sumberdaya pada kawasan yang sama. Peranan yang dijalankan meliputi peran ekonomi, peran sosial dan peran politik.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Allison E.H. and F. Ellis 2001. "The livelihoods approach and management of small-scale fisheries." Marine policy 25(5): 377-388.
Basurto X, Bennett A, Weaver AH, Rodriguez-Van Dyck S, Aceves- Bueno J-S. 2013. "Cooperative and noncooperative strategies for small- scale fisheries’ self-governance in the globalization era: implications for conservation." Ecology and Society 18(4): 38.
BBPSEKP [Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan]. 2012. Rekomendasi Kebijakan: Peningkatan Efektifitas Dan Efisiensi Pengelolaan Perikanan Tangkap Laut Skala Kecil Melalui Fasilitasi Peta Perkiraan ‘Fishing Ground’ . Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBPSEKP). Jakarta
Bene, C. 2006. Small-Scale Fisheries: Assessing Their Contribution To Rural Livelihoods In Developing Countries. FAO Fisheries Circular. No. 1008. Rome, FAO. 2006. 46p.
Berkes. F., R. Mahon, P. McConney, R. Pollnac and R. Pomeroy. 2001. Managing Small-Scale Fisheries. International Development Research Centre. Ottawa. Canada
BPS [Badan Pusat Statistik]. 2013. Lamongan Dalam Angka 2012. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan. Lamongan
Fauzi, A. And Z. Anna. 2010. The Jaba Sea Small-Scale Fisheries in Changing Environment Experiences From Indonesia IIFET 2010. Montpellier Proceedings
Fauzi, A. And Z. Anna. 2010. Social resilience and uncertainties: the case of small-scale fishing households in the north coast of Central Java. MAST 9(2): 55-64
Fauzi, A. 2010. Ekonomi Perikanan: Teori, Kebijakan, dan Pengelolaan. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Ferrol-Schulte, D., P. Gorris, W. Baitoningsih, D.S. Adhuri, and
S.C.A. Ferse. 2015. Coastal livelihood vulnerability to marine resource degradation: A review of the Indonesian national coastal and marine policy framework. Marine Policy 52: 163–171
Ferrol-Schulte, D., S.C.A. Ferse and M. Glaser. 2014. Patron-Client Realationships, Livelihoods and Natural Resources Management in Tropical Coastal Communities. Ocean and Coastal Management 100: 63-73
Kramer RA, Simanjuntak SM, Liese C. 2002. Migration and fishing in Indonesian coastal villages. AMBIO: A Journal of the Human Environment 31:367-72
Kusnadi. 2002. Akar Kemiskinan Nelayan. LKIS. Yogyakarta.
Landé, Carl H. 1977. The Dyadic Basis of Clientelism. In Friends, Followers, and Factions: A Reader in Political Clientelism. Steffen W. Schmidt, James C. Scott, Carl H Lande, and Laura Gusty, eds. Pp xiii-xxxvii. Berkeley: University of California Press.
Lunn, K.E., and P. Dearden. 2006. Monitoring small-scale marine fisheries: An example from Thailand's Ko Chang archipelago. Fisheries Research. Volume 77(1): 60–71
Merlijn, A. G. 1989. The role of middlemen in small-scale fisheries: a case study of Sarawak, Malaysia. Development and Change 20:683- 700. http://dx.doi.org/10.1111/j.1467- 7660.1989. tb00362.xorg/10.2307/3317878
Pelras, C. 2000. Patron-Client Ties Among the Bugis and Makassarese of South Sulawesi. Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia and Oceania 156(3):393-432
Powell, John D. 1970. Peasant Society and Clientelist Politics. American Political Science Review 64(2):411- 42
Salmi, P. 2005. Rural Pluriactivity as a coping Strategy is small-scale fisheries. Sociologia ruralis. 45(1):22-36
Satria, A. 2009. Ekologi Politik Nelayan. PT. LKIS Printing Cemerlang, Bantul, Yogyakarta
Sievanen L. 2014. How do small-scale fishers adapt to environmental variability? Lessons from Baja California, Sur, Mexico. Maritime Studies 13:1-19
DOI: https://doi.org/10.24198/jaki.v1i2.29161
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-nd4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di:
Penerbit:
Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor