Analisis Rasio Kelamin dan Kepadatan Ikan Tempakul (Periopthalmus barbarus) di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Kota Tarakan

Jamiludin Jamiludin, Gazali Salim

Abstrak


Tempakul merupakan biota akuatik yang dapat hidup di darat selama kurang lebih 5 menit, biota ini memiliki ciri khas dibandingkan biota akuatik lainnya.Tujuan penelitian adalah menganalisis rasio kelamin dan kepadatan Tempakul (Periothalmusbarbarus) di KKMB Kota Tarakan.Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Variabel utama yang diamati adalah jenis kelamindan kepadatan populasi ikan Tempakul (Periopthalmus barbarus). Penentuan plot/transekmenggunakan metode purposivesampling. Transek ditempatkan 12 plot pengamatan dengan ukuran 10x10m2. Jarak dari masing-masing plot adalah10 m2.Pada plot yang telah ditentukan ikan Tempakul diamati dan dihitung jumlah berdasarkan jenisnya, pengamatan dilakukan pada waktu surut air laut. Penentuan alat kelamin ikan Tempakul jantan dewasa (ikan yang memiliki bentuk tubuh besar) dapat dilihat dari segi kopulasi yaitu bentuk kopulasinya lebih menonjol (nampak) dibandingkan dengan ikan Tempakul betina dewasa.Sedangkan untuk menentukan jenis kelamin ikan Tempakul yang memiliki ukuran yang lebih kecil dapat dilihat dari bagian kepala depannya, dimana ikan Tempakul jantan memiliki cekungan yang menonjol dibandingkan ikan Tempakul betina. Hasil penelitian didapatkan rasio kelamin jenis kelamin jantan dan betina, yaitu 1 : 1,19. Kepadatan Periopthalmus barbarus tertinggi yaitu sebesar 0,51 Ind./m2 dan terendah yaitu 0,17 Ind./m2.


Kata Kunci


Kepadatan; KKMB; Periopthalmus barbarous; Rasio Kelamin; Tarakan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdul, AL. 2015. Studi Populasi dari Ikan Tempakul (Periopthalmus barbarus) Mengenai Aspek Morfometri Di Daerah Perluasan KKMB Kota Tarakan. Skripsi. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Borneo Tarakan. (Tidak di publikasikan).

Anonim. 2012. Ikan Glodok. http : // indoindifish. blogspot. Com / 2012 / 03 / ikan – glodok -periophthalmus-sp.html. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2013 pada pukul 15.13 WIB

Brower, J.E.,J.H. Zar, and C.N. von Ende. 1989. Field And Laboratory Methods For General Ecology. Third Edition. WM.C. Brower Publisher, Dobuque, USA.

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup.(2010). Laporan penelitian KKMB Kota Tarakan. Tarakan: Badan PengelolaanLingkungan Hidup.

Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P., & Sitepu,M.J. (2001). Pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Dahuri, R; Jacub Rais; Sapta Putra Ginting; M. J. Sitepu. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu, Cetakan keempat, Pradnya Paramita. Jakarta.

Harahab, Nuddin. 2010. Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove dan Aplikasinya dalam Perencanaan Wilayah Pesisir. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Mitchell K. 2001. Quantitative analysis by the Point-centered Quarter method. http: // people. hws. Edu / mitchell / PCQM. pdf.

Nikijuluw,V.P.H.,2002. Rezim Pengolahan Sumberdaya perikanan. P3R dan PT. Pustaka Cidesindo, Jakarta. Penerbit. M, Ghufran H. Kordi K.

Nontji, A., 1987. Laut Nusantara. Djambatan, Jakarta. Penerbit. M, Ghufran H. Kordi K

Odum, E.P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ketiga . Gajah mada University Press. Jogjakarta. H. 134-162.

Primack, R.B., J. Supriatna, M. Indrawan dan P. Kramadibarata, 1998. Biologi Konservasi. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Penerbit. M, Ghufran H. Kordi K.

Pratiwi, G. (2013, 7 Januari). Kota Tarakan:deposit batubara tidak boleh ditambang.SWA. Diakses 15 Pebruari 2013 dari http://swa.co.id/business.

Rochana, E. 2010. Ekosistem mangrove dan Pengelolaannya di Indonesia http: // www. irwantoshut. com, diakses 19 Juli 2010 10:21 WITA.

Save Our Environment. (2012). KKMB(Kawasan Konservasi Mangrove Bekantan).Diakses 15 Pebruari 2013dari http://environmenttheroes.blogspot.com/kkmb-kawasan.

Sidik, F. 2005. Coastal Greenbelt. Balai Riset dan Observasi Kelautan-DKP. Bali.

Save Our Environment. (2012). KKMB (Kawasan Konservasi Mangrove Bekantan).Diakses 15 Pebruari 2013dari http: // environmenttheroes. blogspot. Com / kkmb-kawasan.

Sidik, F. 2005. Coastal Greenbelt. Balai Riset dan Observasi Kelautan-DKP. Bali.

Yusuf, K.(2008).Sejarah dan pesonaalam, kawasan Konservasi MangroveBekantan,Tarakan – KalimantanTimur. Tarakan: Pemerintah Daerah Kota Tarakan.




DOI: https://doi.org/10.24198/jaki.v1i2.29162

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-nd4.footer##

Jurnal Ini Terindeks di:


 width= width= width= width= width= width= width= width= width=


 

Penerbit:

Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor