Daya Dukung dan Nilai Ekonomi Kawasan Ekowisata di Kabupaten Pangandaran

Heti Herawati, Maria Stevanie Angellica, Izza Mahdiana Apriliani, Mochamad Candra Wirawan Arief

Abstrak


Daya dukung merupakan jumlah maksimum manusia yang dapat ditampung oleh suatu tempat pada saat yang sama tanpa menyebabkan kerusakan fisik, ekonomi atau sosial budaya, dan hal yang menyebabkan berkurangnya kualitas kepuasan pengunjung. Upaya penghitungan daya dukung salah satunya agar tidak terjadi kerusakan pada kawasan wisata yang diakibatkan oleh kelebihan jumlah pengunjung. Nilai ekonomi merupakan nilai yang diberikan bagi suatu kawasan wisata. Penghitungan nilai ekonomi dilakukan untuk mengetahui berapa biaya yang dapat dihasilkan dan digunakan untuk melakukan pengelolaan pada kawasan wisata. Riset ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung dan nilai ekonomi pada Kawasan Ekowisata Mangrove yang berada di Kabupaten Pangandaran yaitu Kawasan Ekowisata Mangrove Bojong Salawe, Nusawiru, dan Batu Karas. Metode yang digunakan adalah metode survei yang disebarkan secara online melalui google form kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan total responden sebanyak 108 responden. Hasil riset ini menunjukkan bahwa Kawasan Ekowisata Mangrove di Kabupaten Pangandaran belum melebihi kapasitas daya dukung pada masing-masing kawasan. Kawasan dengan daya dukung tertinggi adalah Kawasan Ekowisata Mangrove Batu Karas sebanyak 67 pengunjung per hari, sedangkan kawasan dengan daya dukung terendah adalah Kawasan Ekowisata Mangrove Nusawiru sebanyak 20 pengunjung per hari. Kawasan yang memiliki nilai ekonomi tertinggi adalah Kawasan Ekowisata Mangrove Batu Karas dengan nilai ekonomi sebesar Rp 2.566.110.000 per tahun, sedangkan kawasan yang memiliki nilai ekonomi terendah adalah Kawasan Ekowisata Bojong Salawe dengan nilai ekonomi sebesar Rp 237.857.000 per tahun.

Kata Kunci


Batu Karas; Bojong Salawe; Kapasitas Kawasan; Nusawiru

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


[BPS] Badan Pusat Statistik. (2019). Luas Daerah dan Jumlah Pulau Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Hudjuala, E., Rarung, L. K., & Tambani, G. O. (2017). Penilaian Nelayan Terhadap Program Pengembangan Perikanan Tangkap Purse Seine Di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara. Akulturasi (Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan), 5(9), 645-654. https://doi.org/10.35800/akulturasi.5.9.2017.16989

Katalinga, G. (2013). Analisis Ekonomi dan Daya Dukung Pengembangan Ekowisata Pulau Pari Kepulauan Seribu, Jakarta.

Lestari, O., Syapsan, S., & Aulia, A. (2017). Analisis Nilai Ekonomi Objek Wisata Air Terjun Tanjung Belit di Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar dengan Pendekatan Metode Biaya Perjalanan. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 4(1), 533–547.

Nurdiana, R. (2020). Estimasi Produktivitas Primer Fitoplankton Di Kawasan Hutan Mangrove Batukaras Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. JFMR-Journal of Fisheries and Marine Research, 4(2), 274 –280. https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2020.004.02.11

Prihadi. (2018). Pengelolaan Kondisi Ekosistem Mangrove dan Daya Dukung Lingkungan Kawasan Widata Bahari Mangrove di Karangsong Indramayu. Jurnal Kelautan Nasional, 13(1), 53–64.

Putra, A., Husrin, S., & Kelvin, J. (2015). Identifikasi Perubahan Luasan Greenbelt Di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat Menggunakan Citra Landsat Identification of Changes Area of Greenbelt in Pangandaran Regency , West Java Using Landsat menjadi kontroversi yang dibahas di ( tsunami Chili 2009 , t.Jurnal Akuatikakuatika, 6(1), 59–67.

Rahajeng, G. Y., Wahyuni, E., & Arni. (2019). Valuasi Ekonomi Kawasan Konservasi Mangrove Bekantan (KKMB) di Kota Tarakan. Jurnal Ilmu Pertanian, 2(1), 40–45.

Rini, R., Setyobudiandi, I., & Kamal, M. (2018). Kajian Kesesuaian, Daya Dukung dan Aktivitas Ekowisata di Kawasan Mangrove Lantebung Kota Makassar. Jurnal Pariwisata, 5(1), 1–10. https://doi.org/10.31311/par.v5i1.3179

Schaduw, J. N. (2018). Distribusi Dan Karakteristik Kualitas Perairan Ekosistem Mangrove Pulau Kecil Taman Nasional Bunaken. Majalah Geografi Indonesia, 32(1), 40-49. https://doi.org/10.22146/mgi.32204

Siringoringo, H. H., Narendra, B. H., & Salim, A. G. (2018). Kualitas Perairan Mangrove Di Ciasem, Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 8(3), 301–307. https://doi.org/10.29244/jpsl.8.3.301-307

Sobari. (2008). Teknik Penilaian Ekonomi Sumberdaya Kawasan dengan Pendekatan Travel Cost Method (TCM), Modul Pelatihan Penilaian Sumber Daya Kawasan dan Lahan.

Wailisa, R., Putuhena, J. D., & Soselisa, F. (2022). Analisis Kualitas Air Di Hutan Mangrove Pesisir Negeri Amahai Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Hutan Pulau-Pulau Kecil, 6(1), 57–71. https://doi.org/10.30598/10.30598.jhppk.2022.6.1.57

Yulianda, F. (2007). Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi.

Yunita, S., Yuwono, S. B., dan Rusita. (2015). Analisis Potensi Dan Daya Dukung Sepanjang Jalur Ekowisata Hutan Mangrove Di Pantai Sari Ringgung, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Jurnal Sylva Lestari, 3(3), 31–40. https://doi.org/10.23960/jsl3331-40




DOI: https://doi.org/10.24198/jaki.v8i2.44881

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-nd4.footer##

Jurnal Ini Terindeks di:


 width= width= width= width= width= width= width= width= width=


 

Penerbit:

Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor