Komposisi Dan Produktivitas Hasil Tangkapan Benih Lobster (Panulirus spp.) Menggunakan Jaring ‘Pocong’ di Perairan Binuangeun

Hery Sutrawan Nurdin, Adi Susanto, Evan Danisworo

Abstrak


Ketersediaan lobster di pasar saat ini hanya bergantung pada hasil tangkapan dari alam. Hal ini mendorong usaha budidaya lobster, namun masih bergantung pada benih lobster dari alam. Pemenuhan kebutuhan benih lobster untuk budidaya mendorong aktivitas penangkapan benih lobster sehingga akan berdampak pada keberlanjutan sumberdaya lobster di Indonesia. Sumberdaya lobster termasuk juga benih lobster di perairan Binuangeun cukup potensial, dimana nelayan Binuangeun menangkap benih lobster menggunakan alat tangkap jaring ‘pocong’. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi dan produktivitas penangkapan benih lobster menggunakan jaring ‘pocong’ di perairan Binuangeun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2022 di Binuangeun. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dengan mengikuti operasi penangkapan benih lobster menggunakan perahu kecil yang disebut kincang dan sejenis ponton/bagan yang disebut bangkrak. Data yang dikumpulkan yaitu keragaan alat tangkap, jumlah dan komposisi hasil tangkapan serta karakteristik daerah penangkapan ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan benih lobster di Binuangeun dengan menggunakan perahu kincang yaitu rata-rata 41 ekor/trip dan menggunakan bangkrak 21 ekor/trip. Benih lobster yang tertangkap yaitu Panulirus homarus (97,51%) dan Panulirus ornatus (2,48%). Daerah penangkapan benih lobster umumnya berada pada wilayah perairan dekat pantai dengan jenis substrat dasar lumpus berpasir.

Kata Kunci


Bangkrak; Kincang; Perikanan berkelanjutan; Tradisional.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bahrawi, S., Priyambodo, B., & Jones, C. (2015). Census of the lobster seed fishery of Lombok in spiny lobster aquaculture development in Indonesia, Vietnam and Australia. Proceeding of The International Lobster Aquaculture Symposisum, 145(1): 12-18 Lombok: ACIAR..

Chan, T. Y. (1998). The living marine resources of the Western Central Pacific, Vol 2: cephalopods, crustaceans, holothurians, and sharks (FAO species identification field guite for fishery purposes). Rome: Food and Agriculture Organization of the United Nations.

[DJPT] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. (2015). Statistik Perikanan Tangkap Berdasarkan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI). Jakarta: KKP

Erlania, Radiarta I.N., & Haryadi, J. (2016). Status Pengelolaan Sumberdaya Benih Lobster untuk Mendukung Perikanan Budidaya (Studi Kasus Perairan Pulau Lombok). Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 8(2), 85-96. http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.8.2.2016.85-96

Fadjar, M., Andayani, S., Andriani, D.R., Sentanu, I.G.E.P.S., Amrillah, A.M., & Aisyah, D. (2022). Budidaya Benih Lobster Pasir (Panulirus homarus) dengan Resirculation Aquaculture System (RAS) di POKDAKAN “Pesona Bahari” Grand Watudodol, Banyuwangi. JIAT, 8(1), 1358-1364. http://dx.doi.org/10.21776/ub.jiat.2022.008.01.6

Fauzi, M., Prasetyo, A.P., Hargianto, I.T., Satria, F., & Utama, A.A. (2013). Hubungan Panjang-Berat dan Faktor Kondisi Lobster Batu (Panulirus penicillatus) di Perairan Selatan Gunung Kidul dan Pacitan. Bawal, 5(2), 97-102. http://dx.doi.org/10.15578/bawal.5.2.2013.97-102

Irfannur, Wahju, R.I., & Riyanto, M. (2017). Komposisi Hasil Tangkapan dan Ukuran Lobster dengan Jaring Insang di Perairan Kabupaten Aceh Jaya. Albacore, 1(2), 211-223. https://doi.org/10.29244/core.1.2.211-223

Jones, C.M. (2010). Tropical Spiny Lobster Aquaculture Development in Vietnam, Indonesia and Australia. Journal Marine Biological Association, 52(2), 304- 315.

Junaidi, M., Corowati, N., Diniarti, N., Setyono, B.D., & Mulyani, L.F. (2021). Hubungan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A dengan Hasil Tangkapan Benih Lobster di Perairan Selatan Pulau Lombok. Rekayasa, 14(1), 57-67. https://doi.org/10.21107/rekayasa.v14i1.9055

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2021). Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia dan Laut Lepas serta Penataan Andon Penangkapan Ikan. Jakarta: KKP

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2022). Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16 Tahun 2022 tentang Pengelolaan lobster (Panulirus spp.), kepiting (Scylla spp.), dan rajungan (Portunus spp.) di Wilayah Negara Republik Indonesia. Jakarta: KKP

Mahdiana, A., & Laurensia, S.P. (2011). Status Perikanan Lobster (Panulirus sp) di Perairan Kabupaten Cilacap. Sains Akuatik, 13(2), 52-57

Musbir, Sudirman, & Palo, M. (2014). Penggunaan Atraktor Buatan yang Ramah Lingkungan dalam Pemanenan Anakan Udang Lobster Laut (Panulirus spp). Jurnal IPTEKS PSP, 1(2), 95-102. https://doi.org/10.20956/jipsp.v1i2.65

Nelwan, A.F.P., Sudirman, Nursam, M., & Yunus, M.A. (2016). Produktivitas Penangkapan Ikan Pelagis di Perairan Kabupaten Sinjai Pada Musim Peralihan Barat-Timur. Jurnal Perikanan, 17(1), 18-26. https://doi.org/10.22146/jfs.9939

Philips, B.F. (2006). Lobsters: Biology, Management, Aquaculture, and Fisheries. Oxford: Blackwell Publishing LTD.

Priyambodo, B., Jones, C. M., & Sammut, J. (2017). Improved Collector Design for The Capture of Tropical Spiny Lobster, Panulirus homarus and Panulirus ornatus (Decapoda: Palinuridae), Pueruli in Lombok, Indonesia. Aquaculture, 479(1), 321-332. https://doi.org/10.1016/j.aquaculture.2017.05.033

Purnamaningtyas, S.E., & Nurfiani, A. (2017). Kebiasaan Makan Beberapa Spiny Lobster di Teluk Gerupuk dan Teluk Bumbang, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Akuatika Indonesia, 2(2), 155-162. https://doi.org/10.24198/jaki.v2i2.23421

Setyono, D.E.D. (2006). Budidaya Pembesaran Udang Karang (Panulirus spp.). Oseana, 31(4), 39- 48

Subagio, H., Sofijanto, M.A., Sulestiani, A., Rosana, N., Widagdo, S., Bintoro, G., & Kawan, I.M. (2022). Produktivitas Tangkapan Benih Bening Lobster (Panulirus spp.) Menggunakan Alat Kolektor ‘Pocong’ di Perairan Prigi Trenggalek. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 28(3), 123-234. http://dx.doi.org/10.15578/jppi.28.3.2022.%25p

Susaniati, W., Nelwan, A.F.P., & Kurnia, M. (2013). Produktivitas Daerah Penangkapan Ikan Bagan Tancap yang Berbeda Jarak dari Pantai di Perairan Kabupaten Jeneponto. Jurnal Akuatika, 4(1), 68-79

Vijayakumaran, M., Maharajan, A., Rajalakshmi, S., Jayagopal, P., & Remani, M.C. (2014). Early Larval Stages of The Spiny Lobsters, Panulirus homarus, Panulirus versicolor and Panulirus ornatus Cultured Under Laboratory Conditions. International Journal of Development Research, 4(2), 377-383

Wahyudin, R.A. (2018). Dinamika Populasi dan Hubungan Keragaman Genetik Sumber Daya Spiny Lobster (Panulirus spp.). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Wandira, A., Ramli, M., & Halili. (2020). Jenis dan Kelimpahan Benih Lobster (Panulirus sp.) Berdasarkan Kedalaman di Perairan Desa Ranooha Raya, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan. Sapa Laut, 5(2), 163-172. http://dx.doi.org/10.33772/jsl.v5i2.12171

Witomo, C.M., & Nurlaili, N. (2015). Strategi Keberlanjutan Pengelolaan Benih Lobster di Perairan Lombok. Jurnal Kebijakan Sosek Kelautan dan Perikanan, 5(1), 11-18. http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v5i1.1075

[WWF] World Wildlife Fund. (2015). Perikanan Lobster; Penduan Penangkapan dan Penanganan. Jakarta:WWF-Indonesia

Zulkarnain, Baskoro, M.S., Martasuganda, S., & Monintja, D.R. (2011). Pengembangan Desain Bubu Lobster yang Efektif. Buletin PSP, 19(2), 45-57.




DOI: https://doi.org/10.24198/jaki.v8i2.45199

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-nd4.footer##

Jurnal Ini Terindeks di:


 width= width= width= width= width= width= width= width= width=


 

Penerbit:

Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor