Identifikasi Perubahan Luasan Greenbelt Di Kabupaten Pangandaran - Jawa Barat Menggunakan Citra Landsat

Aprizon Putra, Semeidi Husrin, Jaya Kelvin

Abstrak


Kondisi ekosistem pesisir Kabupaten Pangandaran, sepanjang 28 kmmengalami kerusakan terutama pasca tsunami tahun 2006 mulai dari Pananjung hingga Parigi, kecuali Cagar Alam Pananjung yang masih terjaga kelestariannya. Oleh karena itu, diperlukan konsep terintegrasi yang memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan ekologi untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini meliputi wilayah pesisir Kabupaten Pangandaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju perubahan luasan greenbelt untuk mitigasi bencana tsunami yang terjadi di pesisir Kabupaten Pangandaran menggunakan data citra landsat tahun 1999, 2003, 2010 dan 2013. Metode yang digunakan dengan analisa supervised classification dengan interpretasi Citra Landsat. Hasilnya menunjukkan bahwa sejak tahun 1999 hingga 2013, kondisi greenbelt di pesisir Kabupaten Pangandaran mengalami perubahan. Greenbelt tahun 1999 memiliki luasan sekitar 133,56 Ha dan turun sekitar 40% pada tahun 2003 menjadi hanya 81,27 Ha. Pengrusakan hutan diakibatkan oleh aktifitas illegal logging dan pembukaan lahan untuk keperluan perkebunan, tambak dan aktifitas ekonomi lainnya. Setelah kejadian tsunami pada tahun 2006, proyek penanaman kembali greenbelt mulai digalakan pada tahun 2007/2008 dan hasilnya terlihat pada peningkatan luasan greenbelt menjadi 128,82 Ha atau naik sekitar 68% dibandingkan keadaan pada tahun 2003. Namun, pada tahun 2013 atau tepatnya 6 tahun pasca tsunami 2006, jumlah luasan hutan pantai kembali berkurang sekitar 4% menjadi 120,51 Ha.

 

Kata Kunci : Citra Landsat, Greenbelt, Pangandaran

  

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


http://jurnal.unpad.ac.id/akuatika/