UMUR BATUAN GRANIT ASAL SUMATERA BARAT BERDASARKAN METODE PENTARIKHAN JEJAK BELAH

Eddy Sudjana, Uni Kurnia, Darwin A. Siregar, Yeni Heryani

Abstrak


Pembelahan spontan 238U pada mineral meninggalkan jejak belah yang dapat
diperbesar dengan proses pengetsaan. Jumlah jejak pada area tertentu
merupakan fungsi dari umur mineral tersebut dan kandungan uraniumnya.
Metode pentarikhan jejak belah antara lain digunakan untuk menentukan umur
mineral apatit dan zirkon, yang terkandung dalam batuan beku seperti granit.
Metode ini memberikan informasi tentang berbagai peristiwa geologi yang ada
hubungannya dengan umur mutlak suatu batuan, khususnya tentang sejarah
perubahan suhu di masa lampau. Dalam penelitian ini, metode pentarikhan jejak belah digunakan untuk penentuan umur contoh batuan granit asal daerah
Sumatera Barat. Proses pengerjaan di laboratorium meliputi penggerusan,
pencucian, pemisahan mineral, pengikatan, pemolesan, pengetsaan (etching),
pengiradiasian, dan penghitungan umur dengan metode detektor eksternal. Hasil
penelitian terhadap contoh granit yang diambil dari Sumatera Barat menunjukkan bahwa umur zirkon SB-36, SB-38, dan SB-47 (SB = Sumatera Barat, 36, 38 dan 47 adalah nomor kode contoh) masing-masing adalah 39,03 ± 1,75; 48,09 ± 2,31 dan 4,74 ± 0,49 juta tahun, termasuk ke dalam umur Tersier Awal-Tersier Akhir.
Kata kunci : Pentarikhan jejak belah


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

 `