EFEK ANTIMUTAGENIK LALAPAN KHAS JAWA BARAT (Pohpohan, Sintrong DAN Tespong) TERHADAP MENCIT (Mus musculus L.) YANG TERPAPAR TIMBAL ASETAT
Abstrak
Telah dilakukan penelitian mengenai efek antimutagenik dari ekstrak lalapan khas Jawa Barat (Pohpohan, Sintrong,
dan Tespong) terhadap mencit Swiss-Webster jantan yang diberi timbal asetat. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor, yaitu jenis sayur dan dosis. Dalam penelitian
ini terdapat sebelas perlakuan dan tiga kali pengulangan. Perlakuan diberikan selama 13 hari, pemberian ekstrak
dilakukan pada hari ke-1, 3, 5, 7, 9, 11 dan 13 dengan dosis ekstrak yang digunakan adalah 18,2 mg/kg bb,
182 mg/kg bb dan 18200 mg/kg bb, sedangkan perlakuan kontrol dengan pemberian akuades dan timbal asetat
dengan total dosis 150 mg/kg bb diberikan pada hari ke-5, 9 dan 13. Parameter yang diamati adalah penurunan
aberasi kromosom dan jenis-jenis aberasi kromosom. Data yang didapat kemudian dianalisa menggunakan
Analisis Varians (ANAVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (α=0,05). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ketiga jenis ekstrak memiliki aktivitas antimutagenik dalam menghambat efek timbal asetat.
Presentase aberasi kromosom tertinggi sebesar 86.67% terjadi pada perlakuan kontrol positif (Pb). Jenis dan
dosis ekstrak yang memiliki antivitas antimutagenik paling tinggi adalah Tespong III, Pohpohan III dan Tespong
II dengan rata-rata aberasi kromosom secara berurutan adalah 57,33%, 59,67% dan 63,67%. Jenis-jenis aberasi
yang banyak terjadi adalah numerik, fragmen, asentris, stikiness, fragmen hilang dan titik ganda.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/bjib.v12i1.10071
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Jurnal ini terindeks oleh: