KADAR KAFEIN, DAN SENYAWA FENOLIK BESERTA AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BIJI SALAK PONDOH PADA BERBAGAI TINGKAT KEMATANGAN BUAHNYA

Regina Asteria Riyanto, Dwi Aditiyarini, Aniek Prasetyaningsih

Abstrak


Salak pondoh merupakan buah musiman yang daging buahnya dapat dikonsumsi. Bijinya bersifat keras dan sulit dimanfaatkan sehingga dibuang dan menjadi limbah organik. Beberapa penelitian dilakukan untuk mengeksplorasi manfaat biji salak akibat kandungan senyawa fenolik dan kafeinnya. Akan tetapi, informasi ini masih terbatas sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui secara komprehensif kadar kafein dan fenolik pada biji salak pondoh pada beberapa tingkat kematangan.  Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh umur buah terhadap kandungan senyawa fenolik, kafein dan aktivitas antioksidan pada biji salak pondoh. Biji salak pondoh diperoleh dari daerah Turi, Sleman, Yogyakarta dengan variasi umur yaitu mentah (5 bulan), matang (6,5 bulan) dan busuk (10 bulan). Ekstrak biji salak pondoh diperoleh melalui maserasi dengan etanol 70% selama 2 hari. Kadar kafein pada ekstrak diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis, kadar fenolik dengan Folin-Ciocalteu, dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH pada berbagai umur buah. Hasil menunjukkan adanya penurunan kadar kafein, peningkatan kandungan fenolik, dan aktivitas antioksidan seiring pertambahan umur buah. Kadar kafein tertinggi sebesar 360,35 mg/L dan 2.370 mg/L diperoleh berturut-turut pada serbuk dan ekstrak buah mentah (5 bulan). Kandungan total fenolik dan aktivitas antioksidan optimal dihasilkan pada buah tua atau busuk (10 bulan) sebesar 28,6 mg GAE/g dan IC50 1403,22 ppm.

Kata Kunci


antioksidan; biji salak pondoh; kafein; perbedaan usia kematangan buah; polifenol.

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24198/biotika.v19i2.35624

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


 Jurnal ini terindeks oleh: