STUDI ETNOBIOLOGI SERANGGA DAN PERANANNYA BAGI MASYARAKAT LOKAL DESA SANTANAMEKAR TASIKMALAYA
Abstrak
Serangga merupakan organisme dengan keanekaragaman dan kelimpahan yang paling tinggi di permukaan bumi. Peran serangga berdasarkan perspektif masyarakat lokal menarik untuk diteliti, kajiannya pun masih terbilang cukup sedikit. Studi etnobiologi yang dilakukan di Desa Santanamekar, Tasikmalaya ini bertujuan untuk mengkaji pengetahuan masyarakat lokal mengenai berbagai macam spesies serangga beserta peranannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Parameter yang diteliti adalah data emik dan etik mengenai peranan serangga dalam kehidupan sehari-hari masyarakat lokal. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur bersama informan yang dipilih secara purposive dan analisis data dilakukan menggunakan teknik cross-checking, summarizing, synthesizing, dan pembuatan narasi secara deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Santanamekar mengetahui 20 jenis serangga, di antaranya kukupu (kupu-kupu), papatong (capung), laleur (lalat), nyiruan (lebah), engang (tawon), reungit (nyamuk), kumbang (kumbang), wereng (wereng), walang sangit (walang sangit), kutu kebul (kutu kebul), simeut (belalang), jangkrik (jangkrik), tonggeret (tonggeret), siraru (laron), cucunguk (kecoak), sireum (semut), hileud (ulat), kutu (kutu), undur-undur (undur-undur), dan rinyuh (rayap). Adapun peran serangga yang diketahui masyarakat di antaranya sebagai hama tanaman, polinator, bahan pangan, obat-obatan, permainan rakyat, dan pertanda cuaca. Pengetahuan masyarakat tersebut berasal dari informasi orang tua, pengalaman pribadi, informasi dari orang yang berpengalaman mengenal objek, informasi dari internet, dan buku.
Kata Kunci
Etnobiologi; Santanamekar; Serangga; Tasikmalaya
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/biotika.v22i1.53678
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Jurnal ini terindeks oleh: