Karakteristik dan Lingkungan Pengendapan Batubara Eosen Formasi Batu Ayau Cekungan Kutei Atas Bagian Barat Di Daerah Murung Raya Dan Sekitarnya, Kalimantan Tengah
Abstrak
Endapan batubara di daerah penelitian termasuk ke dalam Formasi Batu Ayau yang merupakan bagian dari Kelompok Tanjung pada Cekungan Kutei Atas bagian Barat. Diidentifikasi terdapat sebanyak 22 lapisan batubara dimana 4 (empat) lapisan batubara merupakan seam utama yaitu (dari bawah ke atas): seam B (1.05m), C (1.19m), D (1.43m) dan J (1.44m). Deskripsi megaskopis lapisan batubara: berwarna hitam yang didominasi pita terang (bright) – sangat terang (very bright), pecah blocky – concoidal, dan abundant cleat. Berdasarkan analisa maseral, batubara Eosen ini dapat diklasifikasikan sebagai tipe Vitrinite A. Rank batubara di daerah penelitian adalah low – medium volatile bituminous – semi antrasite (Rv: 1.75 – 2.0 dengan VM-daf: 13.78% – 28.14%) dan memiliki kualitas batubara metalurgi dengan CSN 8.5. Fasies sedimen pembawa batubara berupa perselingan fasies batupasir dengan batulanau dengan sisipan lapisan batubara. Fasies batulanau sisipan batubara diinterpretasikan merupakan endapan rawa yang dipengaruhi oleh aktivitas limpas banjir sedangkan fasies batupasir merupakan tipe endapan channel dan point bar. Kedua fasies sedimen ini diendapkan pada lingkungan fresh water atau sistem lingkungan pengendapan fluvial dengan pola meandering dan/atau braided system yang dipengaruhi oleh floodplain. Lingkungan pengendapan ini terbagi menjadi empat siklus sekuen lingkungan pengendapan fluvial. Berdasarkan analisa kualitas conto diketahui bahwa proses coalification batubara secara vertikal dikontrol oleh proses burial depth dan secara lateral dikontrol oleh adanya struktur geologi yang diidentifikasi sebagai bagian akhir dari Adang Flexure serta oleh adanya intrusi batuan beku Sintang yang tidak tersingkap ke permukaan.
Kata kunci: Batubara Eosen, Type, Rank, Batubara Metalurgi, Fluvial System, Coalification.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Erviantari, D. dan Sarkowi, M., 2013, Studi Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Dan Keberadaan Hidrokarbon Berdasarkan Data Anomali Gaya Berat Pada Daerah Cekungan Kalimantan Tengah, Program Studi Teknik Geofisika Universitas Lampung.
Friederich, M.C., Langford, R.P. dan Moore, T.A., 1989, The Geological Setting of Indonesian Coal deposits, In: Weber, G. (Ed). International Congress on earth Science, Exploration and Mining around the Pacific Rim. Proceedings PACRIM ’99 Congress. AusIMM Publication Series No. 4/99; pp. 625-631.
Hall R., Nichols G., Morley R., 2012, A new depositional and provenance model for the Tanjung Formation, Barito Basin, SE Kalimantan, Indonesia, Journal of Asian Earth Sciences.
Koesoemadinata, R.P, 1978; Tertiary Coal Basin of Indonesia, United Nations Escap, CCOP, Technical Bulletin, Vol. 2.
Kielbacker, D., Tasrianto, R., dan Saripudin, A., 2015, Long Distance Migration in Central Kalimantan: A Solution To The Barito Dilemma, Indonesian Petroleum Association.
Laya, K.P., Nugroho, B., Hadiyanto, N., dan Tolioe, W., 2013, Paleogeographic Reconstruction of The Upper Kutei Basin: Implication For Petroleum System And Exploration Play Concepts, Indonesian Petroleum Association.
Moore, T.A., Mares, T.E, dan Amijaya, D.H. (Tim Editor), 2015, All Papers in The Society For Organic Petrology, Gajah Mada University.
Moss, S.J. dan Chambers, J.L.C., 1999, Tertiary facies architecture in the Kutai Basin, Kalimantan, Indonesia, Journal of Asian Earth Sciences.
Nas, C. Dan Hidartan, 2010, Quality of Kalimantan Coking Coal, Indonesia, Proceeding of The 37th Symposium of The Geology of The Sydney Basin, Hunter Valley, NSW.
Rahmani, R.A. dan Flores, R.M., 1984, Sedimentology of Coal and Coal Bearing Sequences, International Association of Sedimentologist, Blackwell Scientific Publications, Oxford, London.
Satyana, A.H. Dan Biantoro, E., 1995, Seismic Stratigraphy Of Eocene Beriun Sands Of West Bungalun, East Kalimantan, Indonesia : A Contribution To The Paleogene Stratigraphical Knowledge Of The Kutei Basin, Proceedings Of The International Symposium On Sequence Stratigraphy In S.E. Asia, Indonesian Petroleum Association
Teichmuller, R., Teichmuller, M., Chandra D., Mackowsky, M. TH., Taylor, G.H., dan Stach, E., 1982, Coal Petrology, Gebruder Borntraeger, Berlin.
Witts, D., Davies, L., Morley, R.J., dan Anderson, L., 2015, Neogen Deformation of East Kalimantan: A Regional Perspective, Indonesian Petroleum Association.
Ward, Colin R., 1984, Coal Geology and Coal Technology, Blackwell Scientific Publication
Witts, D., Hall. R., Morley, Rj., Marcelle K., Boudagher – Fadel, 2011, Stratigraphy And Sediment Provenance, Barito Basin, Southeast Kalimantan, Proceedings, Indonesian Petroleum Association, Thirty-Fifth Annual Convention & Exhibition.
Wain, T. dan Berod, B., 1989, The Tectonic Framework and Paleogeographic Evolution of The Upper Kutei Basin, Indonesian Petroleum Association.
Witts, D., Hall, R., Morley, R.J., Dan Nichols, G., 2012, A New Depositional And Provenance Model For The Tanjung Formation, Barito Basin, SE Kalimantan, Indonesia, Journal Of Asian Earth Sciences.
Van Krevelen, D.W., 1981, Coal: Typology – Chemistry – Physics – Constitution, Elsevier Scientific Publishing Company.
DOI: https://doi.org/10.24198/bsc.v17i1.20953
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.