Pemetaan Pintas dan Analisis Geologi Lingkungan, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
Abstrak
Kabupaten Bandung memiliki 31 Kecamatan, 270 Desa dan 10 Kelurahan yang terbagi ke dalam 8 Wilayah Pengembangan (WP) (Buku Rencana Kabupaten Bandung 2016-2036). Sejalan dengan kondisi seperti ini perkembangan daerah Kabupaten Bandung cukup siginifikan baik di bidang perekonomian, kependudukan, jasa, industri, pertanian dan sebagainya, menyebabkan timbulnya kebutuhan lahan untuk pembangunan prasarana fisik dan pengembangan wilayah baik untuk pemukiman, industri, perkantoran dan lainnya. Menurut Yovi (2015) bahwa proses perkembangan suatu kota akan berpotensi menciptakan tantangan bagi perencanaan kota yang sangat terkait dengan perubahan penggunaan lahan. Setiap perubahan penggunaan lahan tentunya akan menimbulkan berbagai dampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu analisis geologi lingkungan di Kutawaringin dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kondisi geologi lingkungan daerah tersebut dan diharapkan data ini dapat digunakan oleh berbagai pihak dalam rangka kegiatan pembangunan. Penelitian ini merupakan tahap awal yang lebih ditekankan kepada pengumpulan data sekunder berupa data spatial yang meliputi peta topografi, citra satelit, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta kehutanan, dan data penunjang lainnya serta didukung oleh data pengamatan lapangan. Berdasarkan komponen-komponen daya dukung sumber daya dan kendala geologi yang berkembang di kecamatan Kutawaringin, maka wilayah Kecamatan Kutawaringin dapat dibagi menjadi tujuh Satuan Geologi Lingkungan (SGL), yaitu: SGL 1, SGL2, SGL 3, SGL 4, SGL 5, SGL 6 dan SGL 7. Masing-masing dari satuan tersebut memiliki karakteristik tersendiri
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/bsc.v18i2.28433
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.