PELATIHAN PENULISAN CERITA DETEKTIF BERTEMA MASALAH DOMESTIK BAGI ANGGOTA KOMUNITAS PENULIS PEREMPUAN INDONESIA DI BANDUNG
Abstrak
Cerita detektif, sebagai genre karya fiksi, khususnya yang ditulis oleh penulis perempuan masih sangat minim keberadaannya di Indonesia. Berangkat dari fakta ini, maka tercetuslah kegiatan PPM ini. PPM ini merupakan bagian dari kegiatan penelitian tentang deduksi Sherlock Holmes, yang melibatkan anggota Komunitas Penulis Perempuan (KPPI) Bandung. Melalui PPM ini, anggota KPPI Bandung dibekali pengetahuan mengenai penulisan cerita detektif dengan cara pengadaan pelatihan penulisan cerita detektif bertema masalah domestik. Tema masalah domestik ini dipilih karena tema inilah yang erat dengan keseharian penulis perempuan di KPPI Bandung yang semuanya adalah ibu-ibu. PPM ini bertujuan untuk memperkaya khasanah bacaan cerita detektif karya penulis perempuan di Indonesia. Untuk itu, maka PPM ini diproyeksikan dapat membantu penulis perempuan untuk dapat lebih mengasah kreatifitasnya menulis cerita detektif. Metode yang digunakan dalam pembahasan tentang kegiatan PPM ini adalah metode kualitatif, melalui observasi kegiatan sepanjang pelatihan. Hasil yang diperoleh dari pelatihan ini adalah pemetaan topik-topik yang berpotensi menjadi titik tolak rancangan cerita detektif yang akan ditulis. Kesimpulan yang diperoleh adalah tahap brainstorming dan clustering membantu peserta pelatihan dalam hal pemetaan topik.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Abrell, Ron. 1979. Mr. Sherlock Holmes: Teaching Exemplar Extraordinary. The Clearing House. 52 (9) 403-407.
Arnone, Marilyn P. 2006. Mac, Information Detective in The Curious Kids ... Digging for Answers: A Storybook Approach to Introducing Research Skills. U.S.A: Greenwood Publishing Group, Inc.
Ballew, Hunter. 1994. Sherlock Holmes, Master Problem Solver. The mathematics Teacher. 87 (8) 596-601.
Creswell, John W. 2014. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. U.S.A.: SAGE Publication.
Hogan, John C. dan Mortimer D. Schwartz. 1964. The Manly Art of Observation and Deduction. The Journal of Criminal Law, Criminology, and Police Science. 55 (1) 157-164.
Jacobs, Denise R. 2010. The CSS Detective Guide: Tricks for Solving Tough CSS Mysteries. Berkeley: New Riders.
Livingstone, Sonia dan Julian Sefton-Green. 2016. The Class: Living and Learning in the Digital Era. New York University Press: New York.
McConnell, Frank D. 1987. Sherlock Holmes: Detecting Order amid Disorder. The Wilson Quarterly (1976- ). 11 (2) 172-183.
McCuskey, Brian. 2012. Sherlock Homes and Intelligent Design. The Quarterly Review of Biology. 87 (3) 225-235.
Mertens, Donna M. 2010. Research and Evaluation in Education and Psychology. California: SAGE Publications, Inc.
Morris, Evan. 2000. The Word Detective. North Carolina: Algonquin Books of Chapel Hill.
Patokorpi, Erkki. 2007. Logic of Sherlock Holmes in Technology Enhanced Learning. Journal of Educational Technology and Society. 10 (1) 171-185.
Rapezzi, Claudio, Roberto Ferrari, dan Angelo Branzi. 2005. White Coats and Fingerprints: Diagnostic Reasoning in Medicine and Investigative Methods of Fictional Detectives. BMJ: British Medical Journal. 331 (7531) 1491-1494.
Shifman, Limor. 2014. Memes in Digital Culture. Cambridge, Massachusetts: The MIT Press.
Susanti, Ari Indra, Tanti Rinjani, Diah Ayu Pertiwi, dan Nadiatul Khaira. 2017. Pemberdayaan Perempuan melalui Pendidikan Kesehatan untuk Meningkakan Derajat Kesehatan. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat. 1 (1) 2017 19-23.
Todorov, Tzvetan. 1977. The Typology of Detective Fiction. The Poetics of Prose (Tzvetan Todorov and Richard Howard). Oxford: Blackwell.
Wagner, E. J. 2006. The Science of Sherlock Holmes. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.
DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v8i3.19804
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di: