PENGARUH PEMBEKALAN MATERI KESEHATAN REPRODUKSI TENTANG BAHAYA PERNIKAHAN DINI UNTUK REMAJA PUTRI
Abstrak
Angka kejadian pernikahan dini di Indonesia semakin meningkat, hal ini berkaitan dengan kesehatan reproduksi pada remaja putri yang secara fisik dan psikologis belum siap untuk menerima kehamilan dan mental. Studi kuantitatif dengan rancangan eksperimental semu dengan metode pre test-post test design, dilakukan di Desa Kalisari, Kabupaten Karawang, pada bulan Mei 2018. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Populasi terdiri dari 316 remaja putri. Sampel sejumlah 101 orang dipilih secara proportionate stratified random sampling. Sumber data berasal dari data primer dengan Cronbach’s alpha 0.886.) dan data sekunder (buku register pencatatan laporan tahunan di KUA). Data dianalisis menggunakan paired T-test dan perhitungan effect size (ES). Hasil studi menunjukkan bahwa setelah intervensi terdapat peningkatan yang signifikan pada skor pengetahuan yaitu dari (R = 66.14, s.b = 15.38) menjadi [R = 76.36, s.b = 16.10, t (101) = 7.65, p = 0.000]. Intervensi memiliki efektivitas yang besar (ES ≥ 0.14) terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri tentang bahaya pernikahan dini (ES = 0.37). Pembekalan materi kesehatan reproduksi tentang bahaya pernikahan dini efektif untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Adu Boahen, E., & Yamauchi, C. 2017. The effect of female education on adolescent fertility and early marriage: evidence from free compulsory universal basic education in Ghana. Journal of African Economies, 27(2), 227-248.
Ahmed, S., Khan, A., Khan, S., & Noushad, S. 2014. Early marriage; a root of current physiological and psychosocial health burdens. International Journal of Endorsing Health Science Research, 2(1), 50-53.
Amelia, R., Mohdari, M., & Azizah, A. 2017. Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan remaja tentang pernikahan dini di kelas VIII di SMP Negeri 4 Banjarmasin. Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 8(1), 64-77.
Amin, S., Saha, J., & Ahmed, J. 2018. Skills-building programs to reduce child marriage in Bangladesh: a randomized controlled trial. Journal of Adolescent Health, 63(3), 293-300.
BKKBN. 2016. Kajian profil penduduk remaja (10-24 tahun): angka perceraian remaja. Jakarta: Policy Brief Puslitbang kependudukan-BKKBN.
Budiman, & Riyanto, A. 2013. Kapita selekta kuesioner: Pengetahuan dan sikap dalam penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Dahlan, M. S. 2014. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan: deskriptif, bivariat, dan multivariat, dilengkapi aplikasi menggunakan SPSS (6th ed.). Jakarta: Epidemiologi Indonesia.
Delprato, M., & Akyeampong, K. 2017. The effect of early marriage timing on women’s and children’s health in Sub-Saharan Africa and Southwest Asia. Annals of global health, 83(3-4), 557-567.
Helmiwati. 2016. Pengaruh penyuluhan metode ceramah dengan media leaflet dan media powerpoint terhadap pengetahuan dan sikap tentang pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada siswa SMK Fathih Azahra Medan tahun 2016. Univestitas Sumatera Utara, Medan.
Idawati, I. 2018. Determinan Pernikahan Dini pada Satu Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Keperawatan, 13(1), 132-141.
InfoDATIN. 2012. Situsi kesehatan reproduksi remaja 29 Juni dalam rangka hari keluarga nasional. Jakarta: Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI.
Kesehatan, K. (2013). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 Retrieved 30 Januari, 2017.
Maliana, A. 2017. Hubungan antara tingkat pendidikan perempuan dengan kejadian pernikahan usia dini di KUA wilayah kerja Kecamatan Purbolinggo. Jurnal Kesehatan Akbid Wira Buana, 1(1), 42-46.
Mariani, N. N., & Lisnawati. 2018. Pendidikan kesehatan berbasis multimedia berpengaruh terhadap pengetahuan tentang kesehatan reproduksi siswa. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 6(3), 210-218.
Muchtar, K. 2016. Penerapan komunikasi partisipatif pada pembangunan di Indonesia. Jurnal Makna, 1(1), 20-32.
Muzaini. 2014. Perkembangan teknologi dan perilaku menyimpang dalam masyarakat modern. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 2(1), 48-58.
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan (2nd ed.). Jakarta: Rineka Cipta.
Pallant, J. 2005. SPSS survival manual: step by step guide to data analysis using SPSS for windows (version 12) (2nd ed.). Crows Nest NSW: Allen & Unwin.
Rahman, F., Syahadatina, M., Aprillisya, R., & Afika, H. D. 2015. Kajian budaya remaja pelaku pernikahan dini di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 11(2), 108-117.
Sah, R., Gaurav, K., Baral, D., Subedi, L., Jha, N., & Pokharel, P. 2014. Factors affecting early age marriage in Dhankuta Municipality, Nepal. Nepal Journal of Medical Sciences, 3(1), 26-30.
Sangging, N. K. M. A., Setyowati, H., & Mardiyaningsih, E. 2014. Hubungan pengetahuan tentang menstruasi dengan kecemasan terhadap ketidakteraturan siklus menstruasi pada siswi kelas VIII DI SMP Negeri 1 Bergas. The Soedirman Journal of Nursing, 9(2), 94-102.
Sardi, B. 2016. Faktor-faktor pendorong pernikahan dini dan dampaknya di Desa Mahak Baru Kecamatan Sungai Boh Kabupaten Malinau. Ejournal Sosiatri-Sosiologi, 4(3), 194-207.
Sari, D. M., & Saragih, G. N. 2018. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pernikahan dini pada wanita di Desa Serbananti Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal Kesehatan Almuslim, 4(7), 1-9.
Sembiring, R. N. S. 2015. Efektifitas metode diskusi dan metode ceramah dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS di SMPN 10 Kota Pematangsiantar tahun 2015. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Setiawati, E. 2018. Hubungan pengetahuan remaja tentang resiko pernikahan dini dengan keinginan melakukan pernikahan dini. Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga, 2(2), 47-53.
Sopiyudin, D. 2011. Statistik untuk kedokteran dasar deskriptif, bivariat, dan multivariat: PT Salemba.
Taukhit. 2014. Pengembangan edukasi kesehatan repro-duksi dan seksualitas remaja dengan metode game kognitif proaktif. Jurnal Studi Pemuda, 3(2), 123-131.
Wahyuni, S., Afandi, A., & Widiawati, S. A. 2017. Efektivitas Pusat Informasi dan Konseling Kese-hatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) untuk mencegah terjadinya pernikahan dini bagi remaja. Paper presented at the Seminar Nasional Kesehatan Reproduksi Menuju Generasi Emas.
Wartella, E., Rideout, V., Zupancic, H., Beaudoin-Ryan, L., & Lauricella, A. 2015. Center on media and human development, school of communication, Northwestern University. Teens, health, and technology: a national survey.
WHO. 2014. Health for the world’s adolescents: a second chance in the second decade: World Health Organization.
Wulanuari, K. A., Anggraini, A. N., & Suparman, S. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pernikahan Dini pada Wanita. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 5(1), 68-75.
Yüksel-Kaptanoğlu, İ., & Ergöçmen, B. A. 2014. Early marriage: trends in Turkey, 1978-2008. Journal of Family Issues, 35(12), 1707-1724.
Zain, M. F., & Zain, I. M. 2017. Analisis berbasis cluster tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkawinan di bawah umur di Kabupaten Kediri. Swara Bhumi, 5(IV), 14-21.
DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v8i1.20525
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di: