APLIKASI LIMBAH TERNAK SEBAGAI SUMBER MIKROBA UNTUK FERMENTASI SILASE DIKELOMPOK TANI RANCAMULYA SUMEDANG
Abstrak
Limbah peternakan mengandung beragam mikroba pengurai bahan organik. Mikroba asal limbah ternak dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan silase untuk mempersingkat waktu inkubasi dengan produksi silase yang berkualitas baik. Pada umumnya peternak akan kesulitan mendapatkan hijauan pakan ternak pada musim kemarau. Seringkali ternak diberi pakan seadanya dengan kualitas dan kuantitas yang tidak memadai. Tujuan penyuluhan ini merupakan difusi inovasi pembuatan silase pada masyarakat peternak di kelompok tani Rancamulya dengan memanfaatkan limbah ternak sebagai konsorsium mikroba starter. Melalui difusi inovasi pembuatan silase diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam membuat silase dengan memanfaatkan jumlah hijauan pakan ternak pada saat produksi melimpah. Metode yang digunakan dalam difusi inovasi ini adalah penyuluhan secara langsung (Direct Communication) dan metode demonstrasi melalui demonstrasi plot pembuatan starter dan silase serta pengawetan beberapa bahan pakan. Hasil difusi inovasi silase menggunakan starter mikroba asal limbah ternak pada masyarakat peternak Desa Rancamulya Sumedang menghasilkan peningkatan pengetahuan tentang teknologi pengolahan limbah dan teknologi silase dengan peningkatan pengetahuan mencapai 3,82 % pada materi pengolahan limbah dan 99,42 % pada materi teknologi silase. Peran serta masyarakat dalam proses difusi inovasi cukup responsif. Demikian juga partisipasi aparat desa dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kecamatan Sumedang Utara cukup baik sehingga diharapkan dapat menularkan semangant transferteknologi tepat guna yang lebih luas.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2003. Karakteristik Organoleptik Silase Rumpur Gajah (Pennisetum purpureum
) akibat Penambahan Kultur Mikroba Campuran, Jawa Tengah.
Bolsen dan Sapienza. 1993. Teknologi Silase: Penanaman, pembuatan dan pemberiannya pada ternak. Penerjemah Riri BS. Martoyoedo. Kansas. Dioneer Seeds.
Bolsen, K.K., Ashbell, G., Wilkinson, JM. 2000. Silage additives. In: Biotechnology in animal feeds and animal feeding. Editor: Wallace RJ, Chesson A. Weinheim. New York. Basel. Cambridge. Tokyo.
Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Desa Departemen Dalam Negeri, 2014. Monografi Desa Rancamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang.
Kartadisastra. 1997. Teknologi Bioenergi, PT. Agro Media Pustaka. Bogor.
Kung, L and R. Shaver. 2001. Interpretation and use of silase fermentation analysis reports. Wisconsin Team Forage. Focus on Forage, Vol. 3: no. 13. p. 1-4.
Lionberger, H.F. dan P.H. Gwin. 1982. Communication strategies: a guide for agricultural change agents. Interstate Printers & Publishers.
Moran J.P. and Trowen, 1995. The Effect of Feeding Silage treated with an inoculum of lactobacillus plantarum on Beef Production from Growing mld Finishing Cattle. Almales de Zooteclnie, AZOOA, 44 (Suppl):383.
Utomo, R. 2012. Teknologi Pakan Hijauan. Fakultas Peternakan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Parakassi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Rice, D.W, B.R Harman and M.A Hinds. 1995. Effect of Microbial Inoculation on the Nutritive Valve of GrassSilage. Annales de Zootechnie, AZOOA, 44 (Suppl 1) :79.
Sutanto, H. 2000. Masalah Gizi dan Produktivitas Ternak Ruminansia di Indonesia. Universitas Brawijaya Malang.
Schroeder, J.W. 2004. Silage Fermentation and Preservation. Extension Diry Specialist. AS-1254.
Tamada, J.H. Yokata, M. Ohshima and M. Tamaki. 1999. Effect of Additives, Storage Temperature and Regional Difference of Ensiling on the Fermentation Quality of Napier Grass (Pennisetum purpureum Schum.). Silage. AJAS, 12(1):28-35.
Thalib, A. J. Bestari. Y. Widiawati, H. Hamid. D. Suherman. 2000. Pengaruh Perlakuan Silase Jerami Padi dengan Mikroba Rumen Kerbau terhadap Daya Cerna dan Ekosistem Rumen Sapi. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 5(1):1-6.
Marlina, E.T., Tb. B. A. Kurnani, Y.A. Hidayati, D.Z. Badruzzaman, A. Firman. 2016. Detection of Pathogenic Bacteria and Heavy Metal on Liquid Organic Fertilizer from Dairy Cattle Waste. Proceeding of International Seminar on Livestock Production and Veterinary Technology. Denpasar Bali, Indonesia, August 10-12, 2016.
Hadipernata, M., W. Supartono dan M.A.F. Falah. 2012. Proses stabilisasi dedak padi (Oryza sativa L) menggunakan radiasi far infra red (FIR) sebagai bahan baku minyak pangan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 1 (4): 103-107. Bogor.
McDonald, A.R. Henderson, and S.J.E. Heron. 1991. The Biochemistry of Silage (Second Edition). Marlow, Bucks, UK:Chalcombe Publications.
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v8i2.20552
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by4.footer##
Jurnal Ini Terindeks di: