REVIEW : NANOPARTIKEL KURKUMIN SOLUSI MASALAH KANKER DAN ANTIBAKTERI
Abstrak
Kurkumin atau diferuloylmethane merupakan senyawa utama fitopolifenol berwarna kuning yang berasal dari keluarga Zingirberaceae yaitu rimpang kunyit (Curcuma longa). Menurut hasil beberapa penelitian, kurkumin mempunyai aktivitas farmakologi sebagai antikanker, anti-inflamasi, antioksi dan antibakteri. Kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi, khusunya pada Negara berkembang seperti Indonesia , sedangkan pada saat ini hampir 75 % kematian akibat infeksi luka bakar disebabkan oleh methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan Pseudomonas aeruginosa. Adanya resistensi bakteri serta besarnya efek samping darikemoterapipada kanker mendorong para peneliti dalam pengembangan obat baru yang berasal dari tanaman salah satunya kunyit. Bioavailabilitas oral yang rendah, kelarutan yang rendah serta mudahnya terdegradasi sehingga mempersulit dalam aplikasi klinisnya. Untuk meningkatkan kerja dari kurkumin dalam bentuk sediaan maka saat ini telah banyak dikembangkan kurkumin dalam bentuk nanopartikel. Nanopartikel kurkumin sebagai antibakteri dapat terbuat dalam bentuk film atau memberan maupaun hydrogel, sedangkan untuk terapi kanker nanopartikel biasanya terbentuk dalam bentk polimer sebagai penghantar obat. Efek antibakteri pada nanopartikel kurkumin mempunyai aktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan yang dalam bentuk biasa. Selain itu, kurkumin dalam bentuk nanopartikel bila dikombinasikan dengan obat standar hasil penghambatan pertumbuhan sel lebih maksimal.
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/jf.v14i2.10825
DOI (PDF): https://doi.org/10.24198/jf.v14i2.10825.g5155
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Sitasi manajer:
Jurnal ini diindeks dalam:
Farmaka by Universitas Padjadjaran is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Copyright © 2013 Jurnal Farmaka - All Right Reserved