Risiko Peningkatan Efek Samping Terhadap Interaksi Obat Warfarin dan Antibiotik

NAELI FARHATY, Rano K. Sinuraya

Abstrak


Interaksi obat adalah salah satu permasalahan utama bagi pasien yang menerima terapi polifarmasi. Adanya interaksi antar obat menyebabkan terjadinya peningkatan risiko terjadinya efek samping dan rawat inap di rumah sakit. Salah satu interaksi obat yang sering terjadi yaitu obat warfarin  dan antibiotik. Interaksi kedua obat tersebut dapat menyebabkan terjadinya peningkatan risiko pendarahan. Antibiotik kuinolon, sulfonamid, dan makrolida dianggap memiliki risiko tinggi terhadap peningkatan toksisitas warfarin, sedangkan amoksisilin dan sefaleksin diyakini memiliki risiko yang lebih kecil. Umumnya, mekanisme interaksi antara kedua obat tersebut dapat melalui penghambatan enzim hati CYP2C9 dan menghambat sintesis vitamin K dari flora normal usus. Agar efektifitas dari kedua obat tetap sesuai maka diperlukan penyesuaian dosis dan pemantauan INR (International Normalized Ratio).

Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24198/jf.v16i2.17681

DOI (PDF): https://doi.org/10.24198/jf.v16i2.17681.g8498

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Sitasi manajer:   

 

 

Jurnal ini diindeks dalam:

 

 

View My Stats 

ISSN: 1693-1424

e-ISSN: 2716-3075

 

Farmaka by Universitas Padjadjaran is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Copyright © 2013 Jurnal Farmaka - All Right Reserved