ARTIKEL REVIEW: BEBERAPA TANAMAN OBAT SEBAGAI ANTIMALARIA

Kita Radisa, Zelika Mega Ramadhania

Abstrak


ABSTRAK

Tanaman obat telah menjadi alternatif pengobatan pada masyarakat lokal untuk beberapa penyakit. Terlebih dengan meningkatnya kasus resistensi terhadap obat kimia dan munculnya efek samping yang tidak diinginkan memicu pencarian obat herbal sebagai alternatif, salah satunya adalah pengobatan penyakit malaria. Dalam mengidentifikasi tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan, diperlukan penelitian yang memastikan bahwa tanaman tersebut mengandung senyawa bioaktif yang berguna dalam menghambat parasit penyebab malaria, plasmodium. Berdasarkan kebutuhan yang ada, pengkajian terhadap tanaman-tanaman antimalaria perlu dilakukan agar dapat memberikan manfaat secara menyeluruh terhadap pengembangan obat herbal. Dari hasil ulasan diperoleh beberapa tanaman yang memiliki aktivitas antiplasmodium yaitu Andrographis paniculata (Sambiloto), Artemisia annua (Artemisia Cina), Artocarpus camansi (Keluwih), Artocarpus champeden (Cempedak), Cassia siamea (Johar), Cordyline fruticosa (Andong), Garcinia dulcis (Mundu), Garcinia mangostana (Manggis), Kalanchoe blossfeldiana (Cocor Bebek), Macaranga gigantea (Mengkubung), Morus alba (Murbei), Strychnos lucida (Bidara Laut), dan Wedelia biflora (Sernai) yang memiliki berbagai kandungan kimia seperti xanthon, flavonoid, alkaloid, tanin, dan artemisin.

Kata kunci: aktivitas antiplasmodium, malaria, tanaman obat

ABSTRACT

Herbal plants became an alternative treatment in local people for several diseases. Especially with the increased of drug resistance and the adverse side effects triggered the search for herbal plants as an alternative, such as malaria. In identifying plants that can be used as an alternative treatment, research is needed to ensure that these plants contain bioactive compounds that are useful to inhibit malaria-causing parasites, plasmodium. Based on existing needs, an assessment of antimalarial plants needs to be carried out in order to provide overall benefits for the development of herbal medicines. The results from the review obtained several plants that have anti-plasmodium activity, they are Andrographis paniculata (Sambiloto), Artemisia annua (Artemisia Cina), Artocarpus camansi (Keluwih), Artocarpus champeden (Cempedak), Cassia siamea (Johar), Cordyline fruticosa (Andong), Garcinia dulcis (Mundu), Garcinia mangostana (Manggis), Kalanchoe blossfeldiana (Cocor Bebek), Macaranga gigantea (Mengkubung), Morus alba (Murbei), Strychnos lucida (Bidara Laut), and Wedelia biflora (Sernai) which has various chemical constituents such as xanthones, flavonoids, alkaloids, tannins, and artemisinin.

Keywords: anti-plasmodium activity, malaria, herbal plants


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24198/jf.v17i3.22062

DOI (PDF): https://doi.org/10.24198/jf.v17i3.22062.g12486

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Sitasi manajer:   

 

 

Jurnal ini diindeks dalam:

 

 

View My Stats 

ISSN: 1693-1424

e-ISSN: 2716-3075

 

Farmaka by Universitas Padjadjaran is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Copyright © 2013 Jurnal Farmaka - All Right Reserved