REVIEW ARTIKEL : BERBAGAI TANAMAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN HALITOSIS (BAU MULUT)

MAYA ANDANI

Abstrak


Halitosis merupakan kondisi bau mulut yang terjadi pada seseorang. Penduduk negara Indonesia sebagian mengalami halitosis yaitu 25,9%, sedangkan pada populasi dunia, terdapat 25%. Halitosis akan menimbulkan rasa tidak percaya diri hingga kecemasan berlebihan pada penderitanya ketika melakukan interaksi dengan orang lain ataupun buka mulut apabila tidak ditangani. Bakteri yang terdapat di lidah, seperti Solobacterium moorei, Actinomyces, Fusobacterium, Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus dan sebagainya akan menyebabkan munculnya senyawa-senyawa penyebab bau busuk. Pada umumnya, orang-orang yang sudah mengalami halitosis atau yang ingin mencegahnya menggunakan cara konvensional, yaitu obat kumur. Dalam penelitian yang dilakukan dengan metode studi literatur ini, menjelaskan bahwa kondisi bau mulut dapat ditangani dengan obat tradisional menggunakan tanaman, antara lain Dari penelitian yang dilakukan, terdapat berbagai tanaman yang dapat digunakan untuk mengatasi halitosis (bau mulut), antara lain apel (Malus domestica), gambir (Uncaria gambir Roxb), jambu biji (Psidium guajava), kemangi (Ocimum americanum L), salam (Syzygium polyanthum), dan sirih (Piper betle).  Tanaman tersebut mengandung minyak atsiri yang dapat berfungsi sebagai antibakteri.

Kata Kunci: Ekstrak, Tanaman, Halitosis, Bau Mulut


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24198/farmaka.v20i3.39574

DOI (PDF): https://doi.org/10.24198/farmaka.v20i3.39574.g19416

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




Sitasi manajer:   

 

 

Jurnal ini diindeks dalam:

 

 

View My Stats 

ISSN: 1693-1424

e-ISSN: 2716-3075

 

Farmaka by Universitas Padjadjaran is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Copyright © 2013 Jurnal Farmaka - All Right Reserved