Modifikasi Pati Beras Ketan Putih Sebagai Pengisi Pada Pembuatan Tablet Kempa Langsung

Barmi Hartesi, Indri Meirista, Ruri Putri Mariska, Amelia Soyata, Fitria Fitria, Okti Lestari

Abstrak

Sediaan tablet terdiri dari bahan aktif dan eksipien. Saat ini proses produksi eksipien terbatas sehingga menyebabkan harga obat terus meningkat atau semakin mahal. Oleh sebab itu perlu dicari alternatif untuk mendapatkan eksipien yang berfungsi sebagai bahan pengisi pada pembuatan tablet menggunakan metode kempa langsung dari bahan alam seperti pati pregelatinasi beras ketan putih. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah pati pregelatinasi beras ketan putih dapat digunakan sebagai bahan pengisi dan akan menghasilkan tablet yang memenuhi persyaratan pada pembuatan tablet asetosal dengan menggunakan metode kempa langsung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan dengan membuat 4 formula tablet dengan perbedaan bahan pengisi F0 (avicel pH 102), F1 (pati pregelatinasi suhu 45°C, 300rpm), F2 (pati pregelatinasi 55°C, 300rpm), F3 (pati pregelatinasi 65°C, 300rpm), dan dilakukan evaluasi massa kempa yaitu uji organoleptis, sifat alir, sudut diam, susut pengeringan (F0,F1,F2,dan F3) memenuhi persyaratan, pada uji distribusi ukuran partikel dan kompressibilitas (F0,F1,F2, dan F3) tidak  memenuhi persyaratan. Selanjutnya dilakukan pengempaan tablet menggunakan punch dengan ukuran 7 mm.  Pada evaluasi sediaan tablet (F0) dan X (Tablet Pembanding) memenuhi standar persayaratan, namun pada (F0) tidak memenuhi persyaratan uji friabilitas. Pada (F1,F2, dan F3) diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan pada uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran dan uji waktu hancur, sedangkan pada uji kekerasan, kerapuhan, dan disolusi belum memenuhi persyaratan. Sediaan tablet yang dihasilkan dilakukan analisa data secara deskriptif. Dapat disimpulkan bahwa pati pregelatinasi beras ketan putih dapat digunakan sebagai bahan pengisi pada pembuatan tablet asetosal dengan menggunakan metode kempa langsung, namun belum memenuhi beberapa standar persyaratan.

Kata kunci: Asetosal, Kempa langsung, Pati pregelatinasi beras ketan putih, Tablet

Kata Kunci

Asetosal, Kempa langsung, Pati pregelatinasi beras ketan putih, Tablet

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Zaman, N. N,Sopyan, I. Tablet Manufacturing Process Method and Defect Of Tablets. Majalah Farmasetika. 2020;5(2); 82–93.

Depkes RI. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia;2014.

Anief, M.Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: UGM PRESS; 2015.

Haeria, H. H, Dhuha, N. S, and Azhariani, A. R. Potensi Pati Umbi Tire (Amorphopallus onchopyllus) Pregelatinasi Paut Silang Sebagai Bahan Tambahan Tablet Kempa Langsung. Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa. 2017;1(1); 52–61.

Hartesi, B, Sutrisno, D, Chairani, S, Ariska, P. Formulasi Tablet Asetosal Menggunakan Metode Kempa Langsung Dengan Bahan Pengisi Pati Kentang Pregelatinasi Asetosal Tablet Formulation Using Direct Pressing Method with Pregelatinasi Potato Starch Filler. Journal of Healthcare Technology and Medicine. 2020;6(1). 149–162.

Rowe, C. R., Sheskey, J. P. and Quinn, E. M. Handbook of Pharmaceutical E xcipients Sixth Edition. 6th Editio. London: Pharmaceutical Press;2009.

Lestari, O. Modifikasi Pati Beras Ketan Putih (Oryza sativa L. Var. Glutinosa) Secara Pregelatinasi Dengan Perbandingan Pati dan Air (1:1). Jambi:Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi; 2021.

Khairunnisa R, Nisa M, Riski R, Fatmawaty A, Tinggi S, Makassar IF, et al. Evaluasi Sifat Alir Dari Pati Talas Safira (Colocasia esculenta var Antiquorum) Sebagai Eksipien Dalam Formulasi Tablet. J Pharm Med Sci. 2016;1(1):22–6.

Voight, R. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 1995.

Sopyan, I. Nasrul, R, Taofik, G. Dolih. Karakterisasi Sediaan Padat Farmasi. Yogyakarta: CV Budi Utama; 2018.

Ben, E. S. Teknologi Tablet. Padang: Universitas Andalas; 2008.

Depkes RI. Farmakope indonesia, Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 1995.

Depkes RI. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 1979.

Santoso, R., Mardhiani, Y. D. and Sasmita, R. N. Formulasi Dan Evaluasi Tablet Salut Lapis Tipis Asam Asetilsalisilat Menggunakan Penyalut Opadry AMB II. Jurnal Ilmiah Farmacy. 2019; 6(4) pp. 33–35.

Depkes RI. Farmakope Indonesia. Edisi VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2020.

Edy, H. J, Mansauda, K. L. R. Teknologi dan Formulasi Sediaan Padat. Edited by Andriyanto: Jawa Tengah; 2020.

Nofriyaldi, A., Suhardiana, E. and Juniarin, A. Pengaruh Penambahan Avicel PH 102 Terhadap Sifat Fisik Tablet Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) Secara Kempa Langsung’, Pengaruh Penambahan. Journal of Pharmacopolium,2020; 3(2). 50–57.

Khaidir, S., Murrukmihadi, M. and Kusuma, A. P. Formulasi Tablet Ekstrak Kangkung Air (Ipomoea aquatica F.) Dengan Variasi Kadar Amilum Manihot Sebagai Bahan Penghancur. Jurnal Ilmiah Farmasi. 2015; 11(1). 1–8.

Hartesi, B., Andriani, L., Anggresani, L.,Whinata, Mahadma Bhima., Haflin, Haflin . Modifikasi pati kentang secara pregelatinasi dengan perbandingan pati dan air (1: 1,25). Riset Informasi Kesehatan, 2020; 9(2). 177.

Ningsi, S., Leboe, D. W. and Aeni, Q. Studi kemampuan pati biji alpukat (Persea americana Mill) pregelatinasi sebagai bahan penghancur pada tablet parasetamol kempa langsung. Jf Fik Uinam. 2016; 4(3). 106–113.

Hadisoewignyo, L. and Fudholi, A. Sediaan Solida. Yogyakarta: Pustaka pelajar; 2013.

Syukri, Y., Wibowo, J. T. and Herlin, A. (2018). Pemilihan Bahan Pengisi untuk Formulasi Tablet Ekstrak Buah Mahkota Dewa (phaleria macrocarpa Boerl). Jurnal Sains Farmasi & Klinis. 5(1). 66–71.

Apriani, N.P, Arisanti, C. I. Pengaruh Penggunaan Amilum Jagung Pregelatinasi Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Tablet Vitamin E. Jurnal Farmasi Udayana.2014; 5(9). 59–63.

Setiawati, H. et a. Pemanfaatan Pati Singkong Tergelatinasi Sebagai Pengikat Tablet Asetosal Yang Dibuat Dengan Metode Kempa Langsung. Media Farmasi. 2020; 16(2). 222.

Banne, Y., Ulaen, S. and Lombeng, F. Uji Kekerasan, Keregasan, Dan Waktu Hancur Beberapa Tablet Ranitidin. Jurnal Ilmiah Farmasi Poltekkes Manado. 2017; 3(2). 74-78.

Raini, M., Mutiatikum, D. and Lastari, P. Uji Disolusi Dan Penetapan Kadar Tablet Loratadin Inovator Dan Generik Bermerek. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2012; 20(2). 59–64.

Rendowaty, A., Munarsih, E., & Fizmawati. Isolasi Pati dari Tepung Ubi Jalar Ungu. Bakti Farmasi, 2018; 2, 1–6.

Ardana, M., Hariati, & Rijai, L. Karakterisasi Fisikokimia Pati Buah Pisang Talas (Musa Paradisiaca Var Sapientum L) Sebagai Eksipien Formulasi Tablet. Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian, 2015; 24–25.

Suriani. Analisis Proksimat Pada Beras Ketan Varietas Putih (Oryza sativa glutinosa). AL- Kimia, 2015; 3(1), 92–102.

BSN. Standar Nasional Indonesia. 1998.

Bestari, A. N., Hidayatullah, R. Pembuatan Amilum Sagu( Metroxylon sagu , Rottb) Pregelatin dan Material Komposit Sebagai Filler-Binder Sediaan Tablet. Prosiding Rakernas Dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia, 2016; 16–31.

Octavia, M. D., Halim, A., Indriyani, R. Pengaruh Besar Ukuran Partikel Terhadap Sifat-Sifat Tablet Metronidazol. jurnal Farmasi Higea, 2012; 4(2).

Farikhin, F., Ngafwan, Sedyono, J. Analisa Scanning Electron Microscope Komposit Polyester dengan Filler Karbon Aktif dan Karbon Non Aktif. Publikas Ilmiah. 2016.

Masruroh, Manggara, A., Papilaka, T., Triandi, R. Penentuan ukuran Kristal (crystalilite size) lapisan tipis PZT dengan metode XRD melalui pendekatan persamaan Debye Scherrer. ERUDIO (Journal of Education Innovation), 2013; 1 No 2, 24–29.

Hartesi, B., Sriwidodo, Abdassah, M., & Chaerunisa, A. Starch as Pharmaceutical excipient. Internasional Journal of Pharmaceutical Sciences Review, 2016;41(14). 59-64.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.