Penanaman Bibit Mangrove di Kawasan Tanjung Cemara Kabupaten Pangandaran sebagai Upaya Perlindungan Wilayah Pesisir

Rega Permana, Aulia Andhikawati

Abstract


Mangrove merupakan ekosistem produktif di wilayah pesisir yang memiliki peran multidimensi yang penting baik secara biologi, ekologi, fisik maupun sosial dan ekonomi. Kondisi mangrove yang dilaporkan mengalami degradasi menyebabkan wilayah pesisir semakin rentan terhadap bencana dan gelombang tinggi serta mengganggu kestabilan ekosistem. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada edukasi masyarakat akan pentingnya ekosistem mangrove dan juga bentuk aksi nyata keikutsertaan dalam membantu pelestarian wilayah pesisir melalui penanaman mangrove. Kegiatan pengabdian dilakukan di Kawasan Tanjung Cemara yang terletak di Muara Karang Tirta, tepatnya di Dusun Cipari Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran dengan mengundang perwakilan desa, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), kelompok tani hutan, masyarakat setempat serta mahasiswa. Kegiatan dilakukan dalam dua rangkaian yaitu pemberian materi dengan metode ceramah dan diskusi serta penanaman mangrove. Sebanyak 100 buah bibit tanaman mangrove berhasil ditanam secara serentak oleh seluruh peserta. Diharapkan kegiatan ini dapat membantu upaya mitigasi bencana dan perubahan iklim khususnya di wilayah pesisir Kabupaten Pangandaran.

Keywords


konservasi; mangrove; pangandaran; pesisir

Full Text:

PDF

References


Abda, M. K. (2019). Mitigasi Bencana terhadap Abrasi Pantai di Kuala Leugekecamatan Aceh Timur. Jurnal Samudra Geografi, 2(1), 1-4.

Alwidakdo, A., Azham, Z., & Kamarubayana, L. (2014). Studi pertumbuhan mangrove pada kegiatan rehabilitasi hutan mangrove di desa Tanjung Limau kecamatan Muara Badak kabupaten Kutai Kartanegara. Agrifor: Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan, 13(1), 11-18.

Dinilhuda, A., Akbar, A. A., & Jumiati, J. (2018). Peran ekosistem mangrove bagi mitigasi pemanasan global. Jurnal TEKNIK-SIPIL, 18(2).

Eddy, S., Iskandar, I., Ridho, M. R., & Mulyana, A. (2017). Dampak aktivitas antropogenik terhadap degradasi hutan mangrove di Indonesia.

Efriyeldi, E., Bengen, D. G., Affandi, R., & Prartono, T. (2012). Karakteristik biologi populasi kerang sepetang (Pharella acutidens) di ekosistem mangrove Dumai, Riau. Berkala Perikanan Terubuk, 40(1).

Fitri, R. Y., & Anwar, K. (2014). Kebijakan pemerintah terhadap pelestarian hutan mangrove di kecamatan tebing tinggi kabupaten bengkalis. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 1(2), 1-15.

Gumilar, I., & Ruswandi, A. (2012). VALUASI EKONOMI KEKAYAAN SUMBERDAYA KELAUTAN JAWA BARAT SELATAN ECONOMIC VALUATION OF MARINE RESOURCES IN SOUTHERN WEST JAVA.

Harada, K., Latief, H., & Imamura, F. (2002). Effect on reducing tsunami by the green belt and coastal permeable structure. International workshop on tsunami risk and its reduction in the Asia-Pacific. ITB,

Herawati, H., Sahidin, A., Nurruhwati, I., Hamdani, H., Aprliniani, I. M., & Dewanti, L. P. (2022). Penyuluhan Pentingnya Green Belt dan Penanaman Mangrove di Muara Gembong Kabupaten Bekasi. Farmers: Journal of Community Services, 3(1), 36-40.

Julaikha, S., & Sumiyati, L. (2017). Nilai ekologis ekosistem hutan mangrove. Jurnal Biologi Tropis.

Kurniawan, A., Gamelia, E., & Sistiarani, C. (2017). Efektivitas pelatihan metode ceramah dan diskusi kader kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak di Puskesmas I Baturraden. Kesmas Indonesia, 9(1), 23-33.

Kurniawati, N. D., & Pangaribowo, E. H. (2017). Valuasi ekonomi ekosistem mangrove di desa karangsong, indramayu. Jurnal Bumi Indonesia, 6(2).

Munthe, T., & Dimenta, R. H. (2022). Biologi Reproduksi Rajungan (Portunus pelagicus) di Ekosistem Mangrove Kabupaten Labuhanbatu. Bioscientist: Jurnal Ilmiah Biologi, 10(1), 182-192.

Nanlohy, L. H., & Masniar, M. (2020). Manfaat Ekosistem Mangrove Dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan Masyarakat Pesisir. Abdimas: Papua Journal of Community Service, 2(1), 1-4.

Oktamalia, O., Apriyanto, E., & Hartono, D. (2018). Potensi Kepiting Bakau (Scylla Spp) Pada Ekosistem Mangrove Di Kota Bengkulu. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, 7(1), 1-9.

Putra, A., Husrin, S., & Kelvin, J. (2015). Identifikasi Perubahan Luasan Greenbelt Di Kabupaten Pangandaran-Jawa Barat Menggunakan Citra Landsat. Jurnal Akuatika, 6(1).

Sambu, A. H., Pi, S., Sribianti, I., Chadijah, A., & Pi, S. (2018). Model pengelolaan mangrove berbasis ekologi dan ekonomi. Penerbit Inti Mediatama.

Sofian, A., Harahab, N., & Marsoedi, M. (2012). Kondisi Dan Manfaat Langsung Ekosistem Hutan Mangrove Desa Penunggul Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan. El-Hayah, 2(2).

Sukesi, T. W., Maurizka, I. R., Pratiwi, R. D., Kahar, M. V., Sari, D. A. P., Indriani, N. S., & Santi, S. (2020). Peningkatan pengetahuan rumah sehat dengan metode ceramah dan leaflet di Dusun Modalan. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2), 183-190.

Wantasen, A. S. (2013). Kondisi kualitas perairan dan substrat dasar sebagai faktor pendukung aktivitas pertumbuhan mangrove di pantai pesisir Desa Basaan I, Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(4), 204-209.




DOI: https://doi.org/10.24198/fjcs.v4i1.45067

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Rega Permana, Aulia Andhikawati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.