PENENTUAN ZONA ALTERASI DAN PALEOTEMPERATUR BERDASARKAN KEHADIRAN MINERAL ALTERASI PADA SUMUR PSR-1 PANTAR, NTT
Abstrak
Daerah penelitian terletak di Desa Aramaba, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik alterasi, zona alterasi
dan paleotemperatur sumur PSR-1 berdasarkan kehadiran mineral alterasi. Hasil analisis petrologi,
petrografi dan spektra sampel core batuan, diketahui mineral-mineral sekunder yang hadir pada sumur
penelitian, antara lain smektit, illit, klorit, kalsit, kuarsa sekunder, epidot, oksida besi, zeolit, dolomit dan
anhidrit yang terbentuk pada pH netral, sementara gipsum, kaolinit, dan alunit terbentuk pada pH asam.
Berdasarkan kemunculan mineral-mineral tersebut, zona alterasi sumur penelitian dibagi menjadi 3, yaitu
zona Smektit-Zeolit terbentuk pada suhu <180 oC, Zona Illit-Klorit terbentuk pada suhu 200 oC-230 oC
dan Zona Klorit-Epidot terbentuk pada suhu 240 oC-290 oC. Setelah dibandingkan dengan landaian suhu,
diketahui bahwa sumur penelitian mengalami pendinginan dari 180 oC s.d 290 oC temperatur
pembentukan mineral ke kondisi 27.6 oC – 73.51oC temperatur landaian suhu. Pendinginan ini
kemungkinan disebabkan oleh penurunan temperatur sumber panas pembentuk sistem Panas Bumi
Gunung Sirung dan juga masuknya air permukaan dan air laut melalui rekahan. Sumur penelitian masih
berupa zona penudung caprock dan zona transisi, zona reservoir kemungkinan berada pada >704mKU
atau lebih.
Kata Kunci : Panas bumi, alterasi, paleotemperatur, Pantar
Tenggara Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik alterasi, zona alterasi
dan paleotemperatur sumur PSR-1 berdasarkan kehadiran mineral alterasi. Hasil analisis petrologi,
petrografi dan spektra sampel core batuan, diketahui mineral-mineral sekunder yang hadir pada sumur
penelitian, antara lain smektit, illit, klorit, kalsit, kuarsa sekunder, epidot, oksida besi, zeolit, dolomit dan
anhidrit yang terbentuk pada pH netral, sementara gipsum, kaolinit, dan alunit terbentuk pada pH asam.
Berdasarkan kemunculan mineral-mineral tersebut, zona alterasi sumur penelitian dibagi menjadi 3, yaitu
zona Smektit-Zeolit terbentuk pada suhu <180 oC, Zona Illit-Klorit terbentuk pada suhu 200 oC-230 oC
dan Zona Klorit-Epidot terbentuk pada suhu 240 oC-290 oC. Setelah dibandingkan dengan landaian suhu,
diketahui bahwa sumur penelitian mengalami pendinginan dari 180 oC s.d 290 oC temperatur
pembentukan mineral ke kondisi 27.6 oC – 73.51oC temperatur landaian suhu. Pendinginan ini
kemungkinan disebabkan oleh penurunan temperatur sumber panas pembentuk sistem Panas Bumi
Gunung Sirung dan juga masuknya air permukaan dan air laut melalui rekahan. Sumur penelitian masih
berupa zona penudung caprock dan zona transisi, zona reservoir kemungkinan berada pada >704mKU
atau lebih.
Kata Kunci : Panas bumi, alterasi, paleotemperatur, Pantar
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/pgj.v4i1.29077
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
PUBLISHED BY
FACULTY OF GEOLOGICAL ENGINEERING
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
INDONESIA
Dean's Building 2nd Floor
Ir. Soekarno ROAD, KM 21
Jatinangor, Sumedang 45363
West Java