Analisis faktor risiko karies pada anak di Area Agro-Industri menggunakan pengujian aplikasi model CARA berbasis Android: Studi cross-sectional

Niken Probosari, Berlian Prihatiningrum, Taqiya Faza Rozana, Sukanto Sukanto, Sulistiyani Sulistiyani, Dyah Setyorini, Roedy Budi Rahardjo, Surartono Dwiatmoko

Abstract


Pendahuluan: Menurut Riskesdas tahun 2018, prevalensi karies gigi pada anak di Indonesia mencapai 89,6%, sedangkan karies aktif di Jawa timur sebesar 49,88%, yang menunjukkan bahwa angka kejadian karies di Jawa Timur masih sangat tinggi. Karies dapat dicegah dengan tindakan preventif berupa penilaian risiko karies. Aplikasi CARA merupakan salah satu pemanfaatan teknologi di bidang kedokteran gigi yang dapat memprediksi risiko karies pada anak. Aplikasi CARA berbasis android mudah digunakan dan hasil dapat diunduh untuk dijadikan dasar edukasi kepada orangtua. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penilaian risiko karies pada anak usia 6-9 tahun dengan menggunakan pengujian aplikasi model CARA berbasis android. Metode: Jenis penelitian ini observasional analitik  dengan pendekatan studi cross-sectional. Jumlah populasi penelitian sebanyak 87 siswa dengan subjek penelitian adalah anak usia 6-9 tahun SDN Candijati 1 Arjasa yang diambil dengan teknik total sampling. Pemeriksaan penilaian risiko karies formulir aplikasi CARA (Caries Risk Assessment) dan frekuensi makan-makanan manis dilakukan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan langsung. Analisis data menggunakan uji chi square untuk menilai pengaruh jenis kelamin dan usia terhadap faktor risiko karies, uji Anova dan regresi linear untuk pengujian model.  Hasil: Penilaian risiko karies pada anak memiliki risiko karies rendah sebesar 65,5% dengan indikator penyebab karies yang dominan yaitu konsumsi makanan manis dan rata-rata kemungkinan anak terhindar karies sebesar 69,3%. Simpulan: Analisis faktor risiko karies pada anak di area agro-Industri menggunakan aplikasi “CARA” menunjukkan faktor risiko perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut seperti mengatur pola makan, sikat gigi dan konsumsi makanan berserat dapat menurunkan risiko seseorang terkena karies. 


Analysis of caries risk factors in children in the Agro-Industrial Area using the Android-based CARA model application test: cross-sectional study


Introduction: According to the 2018 Basic Health Research, the prevalence of dental caries among children in Indonesia reached 89.6%. In East Java, the rate of active caries was 49.88%, indicating a persistently high incidence. Caries can be prevented through early intervention, including risk assessments. The CARA (Caries Risk Assessment) application is an Android-based tool designed to predict caries risk in children. It is user-friendly and provides downloadable results for parental education. This study aimed to evaluate caries risk in children aged 6-9 years using the CARA application. Methods: This type of research is observational analytic with a cross-sectional approach. The population consisted of 87 students  aged 6-9 years from Candijati 1 Elementary School, Arjasa, selected through total sampling. Caries risk assessment was conducted using the CARA application, supported by a questionnaire assessing sweet food consumption and clinical dental examination. Data were analyzed using Chi-square tests to assess the influence of gender and age on caries risk factors. ANOVA and linear regression analyses were conducted for model testing. Results: The Cronbach’s Alpha reliability and validity test yielded p = 0.525 (p > 0.5), with the sensitivity level of the CARA application showing a value of 91.1%, specificity of 100%, positive predictive value of 100% and negative predictive value of 89.4%, supporting the validity of the CARA application. Caries risk assessment in children aged 6-9 years at Candijati 1 Elementary School showed a low caries risk of 65.5%, with sweet food consumption as the dominant risk factor and an average caries prevention potential of 69.3%. Conclusion: Maintaining dental and oral health through dietary control, regular tooth brushing and consumption of fibrous foods can significantly reduce caries risk. The findings indicate that the CARA application is a valid, effective, and practical tool for caries risk assessment in children.

Keywords


karies, penilaian risiko karies, CARA

Full Text:

PDF

References


Notoharjo IT. Percepatan Pengendalian Masalah Status Kesehatan Gigi Mulut Melalui Pendekatan Individu dan Kontekstual. Jakarta; 2020. h. 54.

Badan Pusat Statistik Jember. Kecamatan Rambipuji dalam Angka: Rambipuji Sub-District in Figures 2020; 2020. h. 32.

Shafer W, Levy B. Shafer’s Textbook of Oral Pathology. 9th ed. Sivapathasundharam B, editor. India: Elsevier Inc.; 2021. p. 369–400.

Mcdonald R, Avery D, Stookey G, Chin J, Kowolik J. Dental Caries in the Children and Adolescent. In: Dentistry in the Children and Adolescent. 10th ed. Missouri: Mosby Elsevier; 2018. p. 177–190. https://doi.org/10.1016/B978-0-323-05724-0.50014-X

Syah A, Ruwanda RA, Basid A. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status karies gigi pada anak sekolah min 1 Kota Banjarmasin. J Kes Indonesia. 2019;9(3):149. https://doi.org/10.33657/jurkessia.v9i3.184

Salma AFF, Boenjamin F, Jeddy J. Perbedaan keparahan karies gigi molar pertama pada anak usia 6-9 Tahun Dengan 10-12 Tahun : kajian pada radiograf panoramik di RSGM-P Fkg Universitas Trisakti Periode 2017-2019 (Laporan Penelitian). J Ked Gig Terpadu. 2021;3(1):9–13. https://doi.org/10.25105/jkgt.v3i1.9830

Marwah N. Textbook of Pediatric Dentistry. 3rd ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical; 2014. p. 259–290.

Featherstone JDB, Crystal YO, Alston P, Chaffee BW, Doméjean S, Rechmann P, et al. A comparison of four caries risk assessment methods. Frontiers in Oral Health. 2021;2(April):1–13. https://doi.org/10.3389/froh.2021.656558

Prihatiningrum B, Probosari N, Dwiatmoko S, Wian MF. Hubungan penilaian risiko dan tingkat keparahan karies dengan frekuensi makan anak SDN Nogosari 2 Di Daerah Agroindustri Kabupaten Jember. J Ked Gig Univ Padj. 2023;35(1):55. https://doi.org/10.24198/jkg.v35i1.43399

Youssefi MA, Afroughi S. Prevalence and associated factors of dental caries in primary schoolchildren: an iranian setting. Internat J Dentis. 2020 Jan 21:2020:8731486. https://doi.org/10.1155/2020/8731486

Van Chuyen N, Van Du V, Van Ba N, Long DD, Son HA. The prevalence of dental caries and associated factors among secondary school children in rural highland Vietnam. BMC Oral health, 2021:21(349):1-7

Yahfizham. Dasar–dasar komputer. Lubis MS, editor. Perdana Publishing. Medan: Perdana Publishing; 2019. p. 1–131.

Iqbal M. Pengolahan Data dengan Regresi Linier Berganda (dengan SPSS ‡). Jakarta; 2015. h. 53. Available from: https://dosen.perbanas.id/wp-content/uploads/2015/05/Regresi-Linier-Berganda-SPSS1.pdf

Smadi L, Kharma L, Abed AA, Mfarej EB, Abdalmohdi A. Oral health status, attitudes and gender variations among governmental school children at al-mafraq governate - jordan. Dent 3000. 2021;9(1):1-8. https://doi.org/10.5195/d3000.2021.141

Ramadhanintyas KN. Hubungan mengkonsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies pada anak usia sekolah di Mi Al-Hidayah. JPKM: J Profesi Kes Masy. 2020;1(1):12–9. https://doi.org/10.47575/jpkm.v1i1.188

Rehena Z. Hubungan jenis dan frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada anak SD negeri 5 Waai Kabupaten Maluku Tengah. J Kesehatan UKIM. 2020;2(1):41–8. https://doi.org/10.54639/mhj.v2i1.428

Mayasari Y. Hubungan faktor risiko karies gigi dengan status karies gigi pada anak usia dini (studi pada TK Pelita Takwa, Pondok Betung, Tangerang Selatan). e-GiGi. 2021;9(2):266. https://doi.org/10.35790/eg.v9i2.35013

Nurwati B, Setijanto D. Masalah karies gigi dengan kualitas hidup pada anak usia 5-7 Tahun Di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. An-Nadaa: J Kes Masy. 2021;8(1):21. https://doi.org/10.31602/ann.v8i1.4340

Sadikoglu IS. White spot lesions: recent detection and treatment methods. Cyprus J Medic Scie. 2020;5(3):260–6. https://doi.org/10.5152/cjms.2020.1902

Fejerskov O, Nwad B, Kidd E. Dental Caries, The Disease And Its Clinical Management. 3rd ed. Oxford: Wiley-Blackwell; 2015. p. 133–154

Anggraeni S, Irianto TD, Baha MIN. Perbedaan indeks debris sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan cara menyikat gigi dengan menggunakan model gigi pada murid MI Guppi Nurul Jadid Desa Sumber Sari Tahun 2017. J Ilmu Ked Kes. 2019;6(3):194–204. https://doi.org/10.33024/jikk.v6i3.2267

Jalante A, Suhartatik S, Zaenal S. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies gigi pada anak di SDN 108 Taulan Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. J Ilmiah Kes Diagnos. 2020;15(2):129–33.

Ngatemi;, Sariana E, Yulfita. Pengaruh konsumsi makanan berserat terhadap kebersihan gigi pada murid sekolah dasar lontar baru Kota Serang. J Ilmu Kes Indo (JIKSI). 2020;1(2):1–8. https://doi.org/10.57084/jiksi.v1i2.410

Hartari N, Lendrawati, Ristiono B. Perbandingan efektivitas mengunyah buah apel (malus sylvestris mill) dan buah semangka (citrullus lanatus) sebagai self-cleansing terhadap perubahan indeks debris pada siswa Kelas VII SMPN 30 Kota Padang. Andalas Dental J. 2021;9(2): p.60–6. https://doi.org/10.25077/adj.v9i2.175

Karyadi E, Kaswindiarti S, Roza MA. Pengaruh mengunyah buah apel manalagi terhadap penurunan indeks plak usia 9-12 Tahun. JIKG ( Ilmu Kedokteran Gigi). 2021;3(2):24–8. https://doi.org/10.23917/jikg.v3i2.12330

Ten cate J, Buzalaf M. Fluoride mode of action: once there was an observant dentist. J Dent Res. 2019;98:725–30.

Angela S. Hubungan kebiasaan buruk (bad habits) dengan kejadian karies pada anak usia pra sekolah. Poltekkes kemenkes Palembang. 2020. h. 40.

Subekti A, Mardiati E, Putri R, Prahestri A, Nadyatin N. Analysis of cariogenic food consumption towards children in primary schools in tembalang sub -district, Semarang City. J kes Gi. 2020;7(2):147–50. https://doi.org/10.31983/jkg.v7i2.6564

Haikal. Hubungan laju aliran saliva terhadap kejadian karies gigi pada penderita hipertensi yang mengonsumsi obat antihipertensi (tinjauan di RSUD DR. H. Mochammad Ansari Saleh Banjarmasin). Dentino J Ked Gi. 2021;4(2): p.39–42.

Yazdanian M, Armoon B, Noroozi A, Moammadi R, Bayat A, Ahounbar E, et al. Dental caries and periodontal disease among people who use drugs: a systematic review and meta-analysis. BMC Oral Health. 2020;20(44):1–15. https://doi.org/10.1186/s12903-020-1010-3

Safela S, Purwaningsih E, Isnanto. Systematic literature review : faktor yang mempengaruhi karies gigi pada anak sekolah dasar. J Ilmiah Keperaw Gig (JIKG). 2021;2(2):335-44.

Fathinah N, Yuniarti Y, Ibnusantosa G. Hubungan antara Status Karies Gigi dengan Status Gizi pada Anak Usia 6-7 Tahun di SDN 008 Mohamad Toha Kota Bandung. In: Prosiding Pendidikan Dokter. 2020. p. 482–7.

Rahma D, Supriyanto I. Gambaran angka kejadian karies pada anak sekolah dasar di indonesia. J Kes Siliwangi. 2020;1(1):64–70. https://doi.org/10.34011/jks.v1i1.566

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta; 2018. p. 56.

Apro V, Susi, Sari DP. Dampak karies gigi terhadap kualitas hidup anak. Andalas Dent J. 2020;8(2):89–97. https://doi.org/10.25077/adj.v8i2.204

Pakkhesal M, Riyahi E, Alhosseini A, Amdjadi P, Behnampour N. Impact of dental caries on oral health related quality of life among preschool children: perceptions of parents. BMC Oral Health. 2021;21(68):2–8. https://doi.org/10.1186/s12903-021-01396-4

Norlita W, Isnaniar;, Anggraeni V. Peran orang tua dalam upaya pemeliharaan kesehatan gigi terhadap kejadian karies gigi pada anak usia 6-9 Tahun di SDN 169 Pekanbaru. As-shiha : J Kesehatan. 2023;8(1):21–5.

Adanero A, Baquero L, Berasategui M, Velayos L, Espí M, Piñeiro M, et al. Oral health status of 6- to 12-year-old children in Madrid, Spain: A cross-sectional study. Heliyon. 2022 Jun 1;8(6):e09557. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e09557




DOI: https://doi.org/10.24198/jkg.v36i3.56743

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

INDEXING & PARTNERSHIP

     

      

     

 

Statistik Pengunjung

Creative Commons License
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License