Pengembangan Model Komunikasi Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal di Kawasan Geopark Pangandaran
Abstract
Pangandaran adalah salah satu destinasi wisata terkenal di Jawa Barat yang memiliki keanekaragaman hayati dan keanekaragaman budaya yang terus dipelihara melalui mekanisme pendidikan lingkungan untuk menuju ke arah pelestarian dan pembangunan lingkungan yang berkelanjutan (sustainable). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kearifan lokal, pola interaksi antar pemangku kepentingan, dan saluran komunikasi yang mendukung terbentuknya geopark Pangandaran. Metode penelitiannya eksploratif untuk menginventarisir berbagai gejala yang berkaitan dengan pelaksanaan kearifan lokal, pola interaksi, dan saluran komunikasi dalam mendukung terbentuknya geopark Pangandaran. Teknik pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, dan studi kepustakaan. Informannya penggiat wisata yang terkait dengan pengembangan wisata berbasis kearifan lokal di Kabupaten Pangandaran yang dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan kearifan lokal, seperti, layang syeikh, babarit, hajat leuweung, dan sebagainya telah dimanfaatkan untuk menambah daya tarik wisata di berbagai wilayah di Kabupaten Pangandaran. Pola interaksi pada tataran birokrat masih belum jelas, karena rencana tersebut baru sebatas wacana atau statement politis, sedangkan pada tataran masyarakat (penggiat budaya dan pariwisata) sudah terbentuk melalui forum silaturahmi dengan sesepuh adat, dan diskusi kelompok penggiat budaya dan wisata, sehingga terbangun kesepahaman, kesepakatan, kerjasama, dan kolaborasi di antara mereka. Saluran komunikasi yang terbentuk bersifat person to person (antarpersona) antara penggiat budaya dan pariwisata dengan sesepuh adat. Saluran kelompok memiliki konformitas dan kohesivitas yang tinggi dalam mengembangkan destinasi wisata geopark berbasis budaya dan kearifan lokal di Pangandaran. Media sosial digunakan untuk mengirim dan menerima informasi, sehingga semakin menguatkan hubungan dan ikatan sosial di antara mereka.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdul, E. S Y. (2014). Pengaruh atribut produk wisata terhadap place branding dan implikasinya terhadap keputusan mengunjungi destinasi wisata pantai. Jurnal Ilmiah Solusi, 1(1), pp.87–94.
Andung, P. A. (2010). Perspektif komunikasi ritual mengenai pemanfaatan natoni sebagagai media komunikasi tradisional dalam masyarakat adat Boti dalam di kabupaten Timor Tengah Selatan, propinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1), pp.1–10.
Arikunto, S. (2005). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, L. (2016). Pemaknaan pesan pada upacara ritual tabot (studi pada simbol-simbol kebudayaan Tabot di provinsi Bengkulu). Jurnal Professional FIS UNIVED, 3(1), pp.16–24.
Basrowi & Sukidin. (2002). Metode penelitian perspektif mikro: grounded theory, fenomenologi, etnometodologi, etnografi, dramaturgi, interaksi simbolik, hermeneutik, kontruksi sosial, analisis wacana, dan metodologi refleksi. Surabaya: Insan Cendekia.
Bungin, B. (2007). Penelitian kualitatif: komunikasi, ekonomi, kebijakan publik, dan ilmu sosial lainnya. Jakarta: Kencana.
Cangara, H. (2004). Pengantar ilmu komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo.
Darwis & Junaid, I. (2016). Kemitraan sebagai strategi pengembangan pariwisata dan industri hospitality. Jurnal Kepariwisataan, 10(1), pp.1–13.
Depoe, S. P. (2004). Communication and public participation in environmental decision making. New York: State University of New York Press.
Fairuza, M. (2017). Pembangunan inklusif pada sektor pariwisata (studi kasus wisata Pulau Merah di kabupaten Banyuwangi). Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, 5(3), pp.1–13.
Idum, V., Linggi, R. K. & Hatuwe, M. (2017). Peran kepala adat dalam melestarikan kesenian daerah di desa batu majang kecamatan long bagun kabupaten mahakam ulu. eJurnal Ilmu Pemerintahan, 5(4), pp.1765–1778.
Lattimore, D., Heiman, B. O. & Toth, E. L. (2010). Public relations: profesi dan praktik. Jakarta: Salemba Humanika.
Maharani, D. (2014). Makna pariwisata Pulau Kemaro menurut pengunjung dan perilaku komunikasinya. Jurnal Kajian Komunikasi, 2(1), pp.73–84.
Mingkid, E. (2015). Penggunaan media komunikasi promosi pariwisata oleh pemerintah Kota Manado. Jurnal Sosiohumaniora, 18(3), pp.188–192.
Nasrullah, R. (2015). Media sosial perspektif komunikasi, budaya, dan sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama.
Nawangsih. (2017). Nilai kearifan lokal kawasan wisata menggunakan pendekatan green marketing berbasis masyarakat. Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA, 7(1), pp.57–65.
Nugraha, A. R., Perbawasari, S., & Zubair, F. (2017). Model komunikasi pariwisata yang berbasiskan kearifan lokal. Jurnal The Messenger, 9(2), pp.231–240.
Permana, C. E. R. (2010). Kearifan lokal masyarakat baduy dalam mitigasi bencana. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Priyanto & Safitri, D. (2016). Pengembangan potensi desa wisata berbasis budaya tinjauan terhadap desa wisata di jawa tengah. Jurnal Vokasi Indonesia, 4(1), pp.76–84.
Rachmawati, E., Muntasib, H. & Sunkar, A. (2011). Interaksi sosial masyarakat dalam pengembangan wisata alam di kawasan Gunung Salak Endah. Jurnal Forum Pascasarjana, 34(1), pp.23–32.
Rakhmat, J. (2008). Psikologi komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Rakib, M. (2017). Strategi pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal sebagai penunjang daya tarik wisata. Jurnal Kepariwisataan. 1(2), pp.54–69.
Rokhmah, N. A. & Anggorowati (2017). Komunikasi efektif dalam kolaborasi interprofesi sebagai uaya meningkatkan kualitas pelayanan. Journal of Health Studies, 1(1), pp.65–71.
Soekanto, S. (2005). Sosiologi suatu pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.
Sutarso, J. (2012). Menggagas pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal. in menggagas pencitraan berbasis kearifan lokal. Purwokerto: Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Unsoed, pp. 505–515.
West, R. & Turner, L. H. (2009). Teori komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Wibawanto, S. (2015). Pendekatan konseptual place marketing dan place branding dalam destination branding. Jurnal Fokus Bisnis, 14(2).
Wiryanto. (2005). Pengantar ilmu komunikasi.Jakarta: Gramedia.
Yodiq, M. (2016). Peran komunikasi interpersonal kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di sekolah menengah atas islam samarinda. ejournal Ilmu Komunikasi, 4(2), pp.24–35.
DOI: https://doi.org/10.24198/jkk.v6i2.18459
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Iriana Bakti, Suwandi Sumartias, Trie Damayanti, Aat Ruchiat Nugraha

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kajian Komunikasi Indexed by:
Editorial Office of Jurnal Kajian Komunikasi:
Faculty of Communication Science, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia
WA: +6282316731181 (Chat Only)
Telephone: +62227796954
Faxmile: +62227794122
E-mail: jurnal.kajian.komunikasi@unpad.ac.id
Jurnal Kajian Komunikasi Supervised by: