AKSESIBILITAS SEBAGAI BENTUK KEMANDIRIAN DISABILITAS FISIK DALAM MENGAKSES FASILITAS PELAYANAN PUBLIK DITINJAU DARI ACTIVITY DAILY LIVING

Khofiyya Fathimah, Nurliana Cipta Apsari

Abstrak


Penyandang disabilitas mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara. Dalam hal fasilitas pelayanan publik, penyandang disabilitas memiliki akses yang sama untuk mendapatkan pelayanan publik dalam segala bidang. Kemampuan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas ini sangat bertolak belakang dengan penyediaan fasilitas atau kebijakan yang diberikan untuk pelayanan bagi penyandang disabilitas. Hal ini tentu berpengaruh terhadap kemandirian pada remaja penyandang disabilitas dalam melakukan Activity Daily Living (ADL). Apabila fasilitas pelayanan publik tidak ramah terhadap penyandang disabilitas maka bagi remaja yang juga sedang memasuki masa eksplorasi akan mengalami hambatan dalam pelaksanaan perkembangannya sebagai remaja. Banyak ditemui bahwa unit pelayanan yang diberikan oleh pemerintah tidak mendukung akses pelayanan kamu disabilitas. Oleh karena itu penting dilakukan kajian tentang aksesbilitas pelayanan publik yang dikhususkan untuk penyandang disabilitas. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan. Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan dokumentasi dan studi literature. Dalam artikel ini menguraikan bagaimana permasalahan yang dihadapi oleh remaja penyandang disabilias dalam mengakses fasilitas pelayanan publik yang berpengaruh terhadap kemandirian pada remaja penyandang disabilitas dalam melakukan Activity Daily Living (ADL).


Kata Kunci


remaja penyandang disabilitas, kemandirian, Activity Daily Living (ADL), fasilitas pelayanan publik.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Adioetomo, S.M., Mont, D., & Irwanto. Penyandang Disabilitas di Indonesia: Fakta Empiris dan Implikasi untuk Kebijakan Perlindungan Sosial. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Diakses dalam : (http://www.asbindonesia.org/main/fro nt/images/img_media/Penyandang%20 Disabilitas%20di%20Indonesia_Fakta %20Empiris%20untuk%20Kebijakan %20Perlindungan%20Sosial%20(Baha sa%20Indonesia).pdf) Aini, W. (2011). Aspek Psikososial Remaja Dengan Disabilitias Fisik Motorik Tubuh. Tidak Diterbitkan). Pekanbaru: Fakultas Psikologi Universitas Sultan Syarif Kasim. Anggraini, D. (2016). Hubungan Pelaksanaan Peran Keluarga dengan Activity Daily Living (ADL) pada Anak Tunagrahita di SLB-C TPA Kabupaten Jember. Aprilia, I. D., & Biasa, J. P. L. (2011). Pengembangan Kemandirian Remaja Tunarungu. Retrieved on April 10, 2016. Buana, I. K. S., & Rudy, D. G. (2019). Aksesibilitas Sebagai Bentuk Kemandirian Bagi Difabel Dalam

Menggunakan Fasilitas Pelayanan Publik Pada Perbankan. Kertha Negara: Journal Ilmu Hukum, 7(1), 114. Budiman, N. (2010). Perkembangan Kemandirian pada Remaja. Jurnal Pendidikan, 3(1), 1-12. Dawud, J., Mursalim, S. W., Anomsari, E. T., & Taufik, N. I. (2019). Strategi Perwujudan Kota Bandung Sebagai Kota Ramah Penyandang Disabilitas: Sebuah Perspektif Aksesibilitas Pelayanan Publik. Jurnal Administrasi Negara, 25(2), 141-159. Hasanah, D., Santoso, M. B., & Rachmasari, Y. (2017). Peran Pekerja Sosial Dalam Penanganan Anak Autis. Share: Social Work Journal, 7(2), 3845. Ismandari, Fetty. (2019). INFODATIN (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Jakarta Selatan. Mackelprang, Romel, W., & Salsgiver, Richard, O. (1996). People with Disabilities and Social Work: Historical and Contemporary Issues. National Association of Social Work, 41(1). Mustofa, Ali. (2019). Dilema 21,5 Juta Penyandang Difabel di Indonesia. Jawa Pos. Metro Denpasar. Diakses dalam: (https://radarbali.jawapos.com/read/20 19/12/07/169177/dilema-215-jutapenyandang-difabel-di-indonesia) Ningrum, A.D, Kusumawardhani, N., Agriati, R.E. (2018). Model Pelayanan Aksesibilitas Bagi Anak Penyandang Disabilitas Melalui Pusat Layanan Terpadu Di Kota Pangkapinang. Pekerjaan Sosial, 16 (2). Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pendataan Dan Pengelolaan Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Dan Potensi Dan Sumber Kesejahteraan Sosial. Ratnawati, S. D., (2019). Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan Activity Daily Living (ADL) Penerima Manfaat Di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta (Doctoral dissertation, IAIN Surakarta). Rini, A. R. P. (2012). Kemandirian remaja berdasarkan urutan kelahiran. Jurnal Pelopor Pendidikan, 3(1), 61-70. Seto, B. A. (2013). Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pelayanan Publik Bidang Pendidikan Dan Ketenagakerjaan Di Kota Surakarta. Syafi'ie, M. (2014). Pemenuhan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Inklusi, 1(2), 269-308. Tarsidi, D. (2011). Kendala umum yang dihadapi penyandang disabilitas dalam mengakses layanan publik. Jassi Anakku,10(2), 201-205. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Wahyuni, W., & Marettih, A. K. E. (2012). Hubungan Citra Tubuh Dengan Identitas Diri Pada Remaja Dengan Disabilitas Fisik. Jurnal Psikologi, 8(1), 62-66. Wahyuni, E.S., Murti. B., & Joebagio, H. (2016). Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Terhadap Layanan Transportasi Publik (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)




DOI: https://doi.org/10.24198/jkrk.v2i2.29121

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik terindeks di:

 Google Scholar GarudaDimensions 

 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.