PENERAPAN CONCORDANCE STRATEGY DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA MENGHADAPI KEPENTINGAN NINE DASH LINE CHINA

Bimbi Rianda, Yanyan Mochamad Yani, Arfin Sudirman

Abstrak


Penelitian ini membahas mengenai strategi kebijakan luar negeri Indonesia dalam mempertahankan hak berdaulat ZEE di Perairan Natuna Utara dari kepentingan Nine Dash Line China. Proses analisa strategi kebijakan luar negeri Indonesia tersebut menggunakan pendekatan strategi kebijakan luar negeri yang dikemukakan oleh John Lovell. Mendukung proses penelitian, penulis menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, telaah kepustakaan yang didapatkan melalui buku, media daring, maupun dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menghadapi kepentingan China dengan gagasan nine dash line China yang mulai menyentuh Perairan Natuna Utara, pemerintah Indonesia menyadari bahwa kapasitas negaranya lebih inferior dibandingkan dengan China, sehingga  strategi yang dilakukan berorientasi pada concordance strategy dengan cara kerjasama bilateral melalui BRI, dan kerjasama multilateral ASEAN melalui AOIP yang menguntungkan Indonesia.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Buku

Creswell, J.W. 2010. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: SAGE Publications

Lovel, John P. 1970. Foreign Policy in Perspective: Strategy, Adaptation, Decision Making. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc

P. Anthonius Sitepu. 2011. Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu

Jurnal

Andika, MT, Aisyah, AN. 2017. “Analisis Politik Luar Negeri Indonesia-China di Era Joko Widodo: Benturan Kepentingan Ekonomi dan Kedaulatan?”. Jurnal Indonesian Perspective. Volume 2 Nomor 2: 85-185

Ari, Yuli Sulityani, dkk. 2021. “Respons Indonesia Terhadap Sengketa Laut China Selatan Semasa Pemerintahan Joko Widodo”. Politica. Volume 12 Nomor 1

Atnan, Rio Riyadi, dan Diah Apriani Atika Sari. 2019. “Pemutakhiran Peta Di Kawasan Laut Natuna Utara Sebagai Langkah Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia”. Belli Ac Pacis. Volume 5 Nomor 1

Boy, Anugerah. 2021. “Penguatan Strategi Penangkalan Dalam Merespons Aksi Koersif Cina di Laut Natuna Utara”.

Cai, P. 2017, “Understanding China’s Belt and Road Initiative”. Lowy Institute for International Policy. Volume 2 Nomor 10

Gilang, Langgeng Pangestu, dkk. 2021. “Strategi Indonesia Mewujudkan ASEAN Outlook On Indo-Pacific (AOIP) Untuk Menciptakan Stabilitas Di Kawasan Indo-Pasifik” Proyeksi. Volume 26 Nomor 1

M. A. Vinsensio Dugis. 2015. “Memahami Peningkatan Kehadiran China di Pasifik Selatan: Perspektif Realisme Stratejik”. Global & Strategis. Volume 9 Nomor 1

Marsetio. 2013. “Membangun Maritime Domain Awareness Guna Mendukung Keamanan Maritim dalam Perspektif TNI Angkatan Laut”. Jurnal Pertahanan. Volume 12 Nomor 3

Sambogo, Alief. 2018. “Penamaan Laut Natuna Utara Oleh Pemerintah Indonesia Dalam Prespektif Hukum Internasional”. Jurist-Diction. Volume 1 Desember 2: 381-396

Supriyanto, Ristian Alriandi. 2015. “Indonesia’s Natuna Islands; Next Flashpoint in the South China Sea?”. Journal for RSIS Commentary. Number 033

Suryadinata, Leo. 2016. “Did the Natuna Incident SHAKE Indonesia-China Relations?”. Journal Perspective. Number 19

Rujukan Elektronik

Ambassador Xie Feng. 2019. “Why Belt and Road and Global Maritime Fulcrum Cooperation Benefits both China and Indonesia?”. China Embassy. Berita on-line. Diakses melalui < http://id.chinaembassy.org>, pada 14 Desember 2021

Atikah, Ishmah Winahyu. 2021. “Tindakan Tiongkok Buat Situasi Memanas di Laut China Selatan”. Media Indonesia. Berita on-line. Diakses melalui < https://mediaindonesia.com/internasional/395483/tindakan-tiongkok-buat-situasi-memanas-di-laut-china-selatan>, pada 13 Januari 2022

Bahri, Saeful Ismail. 2017. “Tiongkok Demands Indonesia Rescind Decision to Rename Part of South Tiongkok Sea”. Channel News Asia. Berita on-line. Diakses melalui < (http://www.channelnewsasia.com/news/asiapacific/ Tiongkok-demands-indonesia-rescind-decision-torename-part-of-south-9179992?view=DEFAULT>, pada 13 Januari 2022

Beech, Hannah. 2016. “Just Where Exactly Did China Get the South China Sea Nine-Dash Line From?”. Time. Berita on-line. Diakses melalui < https://time.com/4412191/nine-dash-line-9-south-china-sea/>, pada 10 Januari 2021, pukul 19.00 WIB

Christin, Lidya Sinaga. 2011. “Menilik Alur Laut Kepulauan Indinesia”. LIPI. Artikel on-line. Diakses melalui < (http://www.politik.lipi.go.id/ kolom/kolom-1/politik-internasional/413-menilikalur-laut-kepulauan-indonesia-ii>, pada 13 Januari 2022

G. Natalia. 2010. “U.S. Arts and Cultural Diplomacy: Post-Cold War Decline and the Twenty-First Century Debate”. The Journal of Arts Management, Law, And Society. E-Journal on-line. Diakses melalui, < https://www.researchgate.net/publication/224952975_US_Arts_and_Cultural_Diplomacy_Post-Cold_War_Decline_and_the_Twenty-First_Century_Debate>, pada 8 Januari 2021




DOI: https://doi.org/10.24198/jkrk.v4i1.38022

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik terindeks di:

 Google Scholar GarudaDimensions 

 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.