ANALISIS SECARA FISIS DAN DINAMIS KEJADIAN HUJAN PENYEBAB BANJIR DI MAKASSAR TANGGAL 20 FEBRUARI 2022
Abstrak
Pada tanggal 20 Februari 2022, Sejumlah titik di Kota Makassar terendam banjir yang disebabkan karena hujan lebat yang terjadi di wilayah tersebut. Berdasarkan data curah hujan BMKG, curah hujan yang tercatat pada tanggal tersebut adalah sebesar 166 mm/hari. Dilakukan analisis secara fisis dengan memanfaatkan produk radar cuaca untuk melihat sebaran awan konvektif dan akumulasi curah hujan, serta analisis dinamika atmosfer untuk melihat kondisi atmosfer saat kejadian hujan lebat dan mengetahui penyebab terbentuknya awan-awan konvektif penyebab hujan lebat tersebut. Penelitian ini menggunakan produk CMAX, SRI dan RIH pada citra radar cuaca serta parameter angin, vortisitas, dan vertical velocity dari data reanalysis ERA5 ECMWF. Dari hasil analisisnya dapat diketahui bahwa banjir di Kota Makassar disebabkan karena hujan dengan intensitas lebat yang turun di wilayah tersebut dan diikuti oleh hujan intensitas sedang dalam jangka waktu yang cukup lama. Kejadian hujan sedang-lebat yang menyebabkan banjir di Makassar adalah disebabkan karena awan konvektif yang cukup luas yang menutupi wilayah tersebut. Selain itu, adanya daerah konvergensi angin di sebelah barat daya Kota Makassar yang memicu terjadinya pengangkatan udara ke atas juga menjadi faktor pemicu pertumbuhan awan konvektif penyebab curah hujan yang tinggi di Wilayah Makassar
Kata kunci: Banjir, Hujan Lebat, Radar Cuaca, Dinamika Atmosfer
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Agus W., Paulus (2009). Analisa Cuaca II, Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG) Jakarta.
Al Habib, A. H., Pradana, Y. W., Pangestu, D., Winarso, P. A., & Sujana, J. (2019). Kajian Pertumbuhan Awan Hujan Pada Saat Banjir Bandang Berbasis Citra Satelit Dan Citra Radar (Studi Kasus : Padang, 2 November 2018). Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 6(2), 1–6.https://doi.org/10.36754/jmkg.v6i2.117
Anggoro, M. D., & Pramujo, B. (2017). Berbasis Citra Radar Dan Model Ecmwf. Kajian Waktu Hidup Dan Pergerakan Awan Konvektif Berbasis Citra Radar Dan Model Ecmwf, 4(3), 24–31
BMKGSoft. (2022). Laporan ME.48 Tanggal 21 Februari 2022 Stasiun Meteorologi Sultan Hasanuddin Makassar. Pusat Database BMKG. https://bmkgsoft.database.bmkg.go.id/MetView/#level1_report, diakses tanggal 12 April 2022.
BNPB. (2022). Infografis Kejadian Bencana Tahun 2021. Badan Nasional Penganggulangan Bencana. https://bnpb.go.id/infografis/kejadian-bencana-tahun-2021, diakses tanggal 10 April 2022.
ECMWF. (2021). ERA5 hourly data on pressure levels from 1979 to present.https://cds.climate.copernicus.eu/, diakses tanggal 7 Juni 2022
Efendi, A N, & Kuncorojati, S. (2020). Analisis Hujan Dan Angin Kencang Di Melawi Menggunakan Data Radar Dan Satelit Cuaca (Studi Kasus Tanggal 29 Desember 2018). Jurnal Widya Climago. https://e-journal.pusdiklat.bmkg.go.id/index.php/climago/article/view/2%0Ahttps://e-journal.pusdiklat.bmkg.go.id/index.php/climago/article/download/2/2
Gamache, J.F. dan Houze, R.A. (1981). Mesoscale Air Motions Associated with a Tropical Squall Line. Department of Atmospheric Sciences, University of Washington, Seattle.
Kementrian PUPR. (2021). Banjir Di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sulawesi. Sistem Tanggap Bencana Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.https://sitaba2.pu.go.id/bencana-terkini/089e1ee0-933a-4dde-bd2a-2cb47816b700, diakses tanggal 28 Mei 2022
Purba, D. L. A., Cakrawati, A. A., Utami, I. R., Nugraheni, I. R., & Deranadyan, G. (2019). Analisis Kejadian Hujan Lebat menggunakan Data Citra Radar, Citra Satelit dan Pos Hujan di Wilayah Padang Pariaman (Studi Kasus Banjir tanggal 11 Oktober 2018). Seminar Nasional GEOTIK 2019.
Putri, D., & Handayani, N. (2020). Kajian Kondisi Atmosfer dan Rekonstruksi Hujan Pada Kejadian Banjir di Lamandau Menggunakan Radar Cuaca Doppler C-Band. Jurnal Fisika, 10(2), 50-61.
Roguna, S., Julius, A. M., & Munandar, M. A. (2017). Analisis Dinamika Atmosfer Terkait Sebaran Petir Pada Saat Musim Hujan Dan Transisi (Studi Kasus: Banten Bulan Januari Dan Oktober 2012).Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya
Siregar, D. C., Ardah, V. P., & Navitri, A. M. (2019). Analisis Kondisi Atmosfer Terkait Siklon Tropis Pabuk serta Pengaruhnya terhadap Tinggi Gelombang di perairan Kepulauan Riau. Tunas Geografi, 8(2), 111-122.
Sulistio, E. M. A., Fanly, C., & Tambengi, J. (2019). Analisis Kondisi Atmosfer Saat Kejadian Hujan Lebat Wilayah Jakarta dan Sekitarnya ( Studi Kasus : Jakarta Tanggal 07 April 2019 ) Analysis of Atmospheric Conditions during Heavy Rainfall Event in Jakarta and Surrounding Area (Case Study : Jakarta 07 Apri. Prosiding Sinas Inderaja 2019, April, 247–254
Syamsudin, F., & Arbain, A. A. (2016). 1 Pengenalan Aplikasi Rainbow ®. December 2011. https://doi.org/10.13140/RG.2.1.4436.4646
Tjasyono, B. K., Juaeni, I., & Harijono, W. B. (2007). Proses Meteorologis Bencana Banjir. Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 8(2), 64–78.
Tjasyono, B. H. K. (2007). Proses Fisis-Dinamis Awan dan Dinamisnya. Seminar Monitoring dan Evaluasi Teknologi Modifikasi Cuaca.
Wardoyo, E. 2015. Radar Meteorologi, BMKG, Jakarta
DOI: https://doi.org/10.24198/jme.v12i01.40961
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##



