POTENSI KULIT DURIAN (Durio zibethinus) SEBAGAI BAHAN PAKAN ALTERNATIF
Abstract
Kulit durian merupakan limbah dari perkebunan durian. Limbah ini masih memiliki potensi sebagai pakan ruminansia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi kulit durian sebagai pakan ruminansia. Penelitian dilakukan dengan metode eksplorasi melalui analsis data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan analisis proposi kulit durian dalam buah durian,kemudian dilakukan analisis proksimat dan fraksi serat. Data sekunder diperoleh dari studi literatur dan melihat data statistik. Hasil menunjukkan bahwa kulit durian memiliki proporsi sebesar 69,16% dari buah durian dengan potensi setahun sebesar 62.379,8693 ton bahan kering (BK). Kulit durian memiliki kandungan serat kasar sebesar 33,87% dengan kandungan lignin yang tinggi, yaitu 12,11%. Kulit durian dapat menyediakan bahan pakan sebagai sumber serat untuk ruminansia sebanyak 18.781 satuan ternak (ST). Kesimpulan kulit durian berpotensi sebagai bahan pakan sumber serat bagi ruminansia.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anggorodi, R., 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT Gramedia, Jakarta.
AOAC. 2005. Official methods of analysis of the Association of Analytical Chemist. Virginia USA : Association of Official Analytical Chemist, Inc.
Atmadilaga. 1991. Prof. Dr. Didi Atmadilaga dengan Karya-karyanya Bagian Peternakan/Pertanian. Diskusi Panel Sumbangan Pendidikan Tinggi Peternakan Kepala Pembangunan Peternakan Jakarta. Hal 11.
Doyle, P.T. Davendra and G. R. Pearce, 1986. Rice Straw As a Feed For Ruminant. Internatinal development Program of Australia. University Collages Limited, Canbera.
Direktorat Perluasan Areal. 2006. Pedoman Pembukaan Lahan Hijauan Makanan Ternak. Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air. Jakarta.
Ensminger, M.E. 1992. Poultry Science (Animal Agriculture series).Interstate Publisher, Inc. Danville, Illinois.
Etgen, W.M., R.E. James dan P.M. Reaves. 1987. Dairy Cattle Feeding and Management. John Wiley & Sons. USA.
Folley, R.C ; L.B. Dickinson and H.A.Tucker. 1973. Dairy Cattle : Principles, Practise, Problems, Profits. Lea and Febiger. Philadelphia.p:511- 531.
Kearl, L. C. 1982. Nutrien Requirement of Ruminant In Developing Countries. Utah Agricultural Experiment Station, Utah State University, Logan Utah.
Komar, A. 1984. Teknologi Pengolahan Jerami Sebagai Makanan Ternak. Yayasan Dian Grahita. Bandung
National Research Council (NRC). 1978. Nutrient Requirement of Dairy Cattle. National Academy of science, Washington, DC.
Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Jakarta. Universitas Indonesia Press.
Ranjhan, S.K. 1980. Animal Nutrition in the Tropics. New Delhi: Vikas Publishing Hause P&T Ltd.
Sarwono, B dan H. B. Arianto. 2003. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat. Penerbit Swadaya, Jakarta.
Sutardi, T. 1980. Ikhtisar Ruminologi. Bahan Penataran Kursus Peternakan Sapi. Perah di Kayu Ambon, Lembang. BPPLP-Dit, Jend. Peternakan – FAO
Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Van Soest P. J. 1976. New Chemical Methods for Analysis of Forages for The Purpose of Predicting Nutritive Value. Pref IX International Grassland Cong.
Van Soest, P.J. 1982. Nutritional Ecology of The Ruminant: Ruminant Metabolism, Nutritional Strategies the Cellulolytic Fermentation and Chemistry of Forage and Plant Fiber. Cornell University O & B Books Inc. USA.
DOI: https://doi.org/10.24198/jnttip.v3i1.35677
Refbacks
- There are currently no refbacks.
PUBLISHED BY: Departmen of Animal Nutrition and Feed Technology, Animal Science Faculty, University of Padjadjaran
Indexed By:
Collaboration with:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.