KUALITAS SILASE RUMPUT PAKCHONG YANG DIBERI DEDAK FERMENTASI BERDASARKAN NILAI PH, BAHAN KERING, FLEIGH, DAN LEMAK KASARNYA
Abstract
ABSTRAK
Silase telah banyak dikenal sebagai penerapan teknologi tepat guna untuk mengawetkan hijauan pakan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan dedak fermentasi yang terhadap nilai bahan kering, pH, Fleigh, dan lemak kasar. Materi yang digunakan yaitu dedak fermentasi dan rumput Pakchong. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan lima kali ulangan. Perlakuan yang digunakan meliputi P0 = 0% dedak fermentasi (tanpa penambahan), P1 = 0,5% dedak fermentasi, P2 = 1% dedak fermentasi, P3 = 1,5% dedak fermentasi. Parameter yang diamati adalah nilai bahan kering, pH, Fleigh, dan lemak kasar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dedak fermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap terhadap nilai bahan kering, pH, Fleigh, dan lemak kasar. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemberian dedak fermentasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap parameter yang diamati. Semua perlakuan menghasilkan silase dengan kualitas sangat baik berdasarkan nilai Fleighnya.
ABSTRACT
Silage has been widely known as an appropriate application of technology for preserving forage. The research aims to determine the effect of using fermented bran on dry matter values, pH, Fleigh, and crude fat. The materials used are fermented bran and Pakchong grass. The research was carried out experimentally using a completely randomized design with four treatments and five replications. The treatments used include P0 = 0% fermented bran (without addition), P1 = 0.5% fermented bran, P2 = 1% fermented bran, and P3 = 1.5% fermented bran. The parameters observed were dry matter, pH, Fleigh, and crude fat values. The data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA). The results showed that the fermented bran treatment had no significant effect (P>0.05) on the dry matter, pH, Fleigh, and crude fat values. This research concludes that the administration of different fermented bran did not affect the observed parameters. All treatments produce silages of very good quality based on the Fleigh value.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Affandi, E., dan H Yuniati. (2014). Fermentasi cair ampas kelapa sawit dan kapang rhizopus oligosporus untuk menghasilkan asam lemak omega-3. Buletin Penelitian Kesehatan 42: 56-65.
Aglazziyah, H., B. Ayuningsih, L. Khairani. (2020). Pengaruh penggunaan dedak fermentasi terhadap kualitas fisik dan pH silase rumput gajah (Pennisetum purpureum). Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan, 2: 156–166.
Anjalani, R., Paulini, N Rumbang. (2022). Kualitas dan komposisi kimia silase jerami jagung dengan penambahan berbagai jenis aditif silase. Ziraa’ah 47: 368-375.
AOAC (Assosiation of Official Analytical Chemist). (2005). Official Methods of Analysis (18th edition) Association of Official Analytical.Chemists International, Maryland.
Felly, S dan Kardaya D. (2011). Evaluasi kualitas silase limbah sayuran pasar yang diperkaya dengan berbagai aditif dan bakteri asam laktat. Jurnal Pertanian, 2: 117-124.
Fardiaz, S. (1992). Mikrobiologi Pangan I. Bumi Aksara, Jakarta.
Hidayat, N. (2014). Karakteristik dan kualitas silase rumput raja menggunakan berbagai sumber dan tingkat penambahan karbohidrat fermentable. Jurnal Agripet, 14: 42-49.
Hu, W., R.J. Schmidt, E.E. McDonell, C.M. Klingerman, L. Kung. (2009). The effect of Lactobacillus buchneri 40788 or Lactobacillus plantarum MTD-1 on the fermentation and aerobic stability of corn silages ensiled at two dry matter contents. Journal of Dairy Science, 92(8), 3907–3914.
Idikut, L., B A Arikan, M Kaplan, I Guven, A I Atalay, and A Kamalak. (2009). Potential nutritive value of sweet corn as a silage crop with or without corn ear. Journal of Animal and Veterinary Advances 8: 734-741.
Lestari, Y. (2018). Kandungan bahan kering (BK) bahan organik (BO) dan lemak kasar (LK) silase rumput yang diberi level additive gula merah. Disertasi. Universitas Mataram.
Lounglawan P, W Lounglawan, and W Sukssombat. (2014). Effect of cutting interval and cutting height on yield and chemical composition of king napier grass (Pennisetum purpureum x pennixetum Americanum). In: APCBEE Procedia. 8:27-31.
McDonald, P., N Henderson, and S Heron. (1991). The Biochemistry of silage. 2nd ed. Chalombe Publication, Marlow.
Nompo, S. (2013). Pengaruh pupuk organik dan umur defoliasi terhadap beberapa zat gizi silase rumput gajah (Pennisetum purpureum). Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak 9: 9-17.
Ohmono, S., O Tanaka, H K Kitomato, Y Cai. (2002). Silage and microbial performance, old story but new problems. Japan Agricultural Research Quarterly, 36: 59 – 71.
Permana, I.G., S.N. Safarina., dan A.J. Tatra. (2011). Addition of water soluble carbohydrate sources prior to ensilage for ramie leaves silage qualities improvement. Media Peternakan, 34: 69-76.
Ramadhan, R., Cakra, I G. L. O., & Mariani, N. P. (2022). Kualitas kimia silase jerami padi yang disuplementasi beberapa jenis hijauan leguminosa. Jurnal Peternakan Tropika, 10: 371-384.
Septian, M H., T Dhalika, dan A Budiman. (2020). Kandungan asam laktat dan pH silase pelepah pisang dengan penambahan lumpur kecap sebagai aditif. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan 2: 71-77.
Septian, M H. (2022). Hijauan pakan ternak potensial kontemporer untuk ruminansia. Journal of Livestock Science and Production 6: 462-473.
Septian, M H., P B Pramono, W T Nugraha, dan A R Asih. (2023). Pengaruh pemberian dedak aromatic terhadap kandungan asam laktat, pH, dan bahan kering silase rumput Pakchong (Pennisetum purpureum cv, Tahiland). Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan 11: 11-17.
Siswinarti, M., P B Pramono, dan M H Septian. (2023). Pemanfaatan mikroorganisme lokal (Mol) terhadap kadar asam laktat, nilai pH, bahan kering, dan nilai Fleigh fermentasi anaerob kulit singkong (Manihot esculenta). Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu 11: 51-64.
Soeparno. (1998). Ilmu dan Teknologi Daging. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Steel, P G D and J H Torrie. (1991). Prinsip dan Prosedur Statistika suatu Pendekatan Geometrik. Terjemahan B. Sumantri. PT. Gramedia, Jakarta.
Stefani, J. W. H., Driehuis, F., Gottschal, J. C., & Spoelstra, S. F. (2010). Silage fermentation processes and their manipulation: Electronic Conference on Tropical Silage. FAO: 6 – 33.
Suherman, D. dan I. Herdiawan. (2021). Karakteristik, produktivitas dan pemanfaatan rumput gajah hibrida (Pennisetum purpureum cv Thailand) sebagai hijauan pakan ternak. Maduranch 6: 37-45.
Suningsih, N., W. Ibrahim., O. Liandris., dan R. Yulianti. (2019). Kualitas fisik dan nutrisi jerami padi fermentasi pada berbagai penambahan starter. Jurnal Sain Pertenakan Indonesia 14: 191-200.
Supratman, H. (2016). Pembuatan Dedak Fermentasi Menggunakan Probiotik Heryaki. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
Wati, W. S., Mashudi, M. & Irsyammawati, A. (2018). Kualitas silase rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) dengan penambahan Lactobacillus plantarum dan molasses pada waktu inkubasi yang berbeda. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis, 1: 45-53.
DOI: https://doi.org/10.24198/jnttip.v6i2.55051
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
PUBLISHED BY: Departmen of Animal Nutrition and Feed Technology, Animal Science Faculty, University of Padjadjaran
Indexed By:
Collaboration with:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.