Identifikasi Sifat Kualitatif Dan Kuantitatif Puyuh Betina Persilangan Malon Dengan Coturnix-Coturnix Japonica Di Laquila Farm Sukabumi

Destiana Wijaya, endang Sujana, Iwan Setiawan

Abstract


Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April 2021 di Laquila Farm Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan deskripsi mengenai  sifat kualitatif dan kuantitatif puyuh betina persilangan Malon dengan Coturnix-coturnix japonica . Objek penelitian yang digunakan yaitu puyuh betina dewasa persilangan Malon dengan Coturnix-coturnix japonica  dengan jumlah sampel sebanyak 72 ekor berdasarkan rumus Slovin. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara deskriptif, puyuh betina persilangan Malon dengan Coturnix-coturnix japonica  memiliki warna bulu keseluruhan coklat kuning bertotol coklat tua, bulu bagian kepala berwarna kuning bertotol coklat, bulu bagian leher berwarna putih kekuningan bertotol coklat, bulu bagian dada berwarna putih kekuningan, bagian paruh dominan berwarna abu-abu dibandingkan warna kuning kehitaman, dan bagian shank berwarna kuning. Puyuh betina persilangan Malon dengan Coturnix-coturnix japonica  memiliki rata-rata bobot badan 195,14 ± 10,75 gram; lebar kepala 2,15 ± 0,04 cm;  leher 1,47 ± 0,09 cm; panjang paruh 1,43 ± 0,07 cm; lebar paruh 0,43 ± 0,01 cm; panjang dada 7,62 ± 0,29 cm; lebar dada 4,55 ± 0,32 cm; panjang paha 8,55 ± 0,22 cm; panjang shank 2,74 ± 0,24 cm; panjang shank 1,40 ± 0,10 cm; dan jarak kedua tulang pubis 3,02 ± 0,30 cm.


Keywords


puyuh persilangan, sifat kualitatif, sifat kuantittaif

References


Buwono, F. A. 2007. Pengaruh Tingkat Protein Pakan dan Frekuensi Pemberian Pakan terhadap Kinerja Itik Mojosari (Anas Domesticus) Jantan Periode Awal. Skripsi. Universitas Brawijaya Malang.Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliaan Ternak di Lapangan. Grasindo. Jakarta.

Hardjosworo, P.S., A. Setioko, P.P. Ketaren, L.H. Prasetyo, A.P. Sinurat dan Rukmiasih. 2001. Perkembangan Teknologi Peternakan Unggas Air di Indonesia. Prosiding Lokakarya Unggas Air 6-7 Agustus 2001. Papet IPB dan Balai Penelitian Ternak Pusat Penelitian dan pengembangan Peternakan. p. 22 - 41.

H.S. Wheindrata. 2014. Panduan Lengkap Beternak Burung Puyuh Petelur. Surakarta: Andi

Lambey L. J., RR. Noor, M. Wasmen, D. Duryadi. 2013. Karakteristik morfologi perbedaan jenis kelamin, dan pendugaan umur burung weris (Gallirallus philippensis) di Minahasa Sulawesi Utara, Veteriner 14:228-2238.

Mansjoer, S.S. 1985. Pengkajian sifat-sifat reproduksi ayam kampung serta persilangan dengan ayam rhode island red. Disertasi. Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Pratama, M. F. 2016. Identifikasi Sifat Kuantitatif Coturnix-coturnix japonica Betina Lokal Dengan Coturnix-coturnix japonica Betina Lokal Hasil Seleksi. Laporan Penelitian Fakultas peternakan. Universitas Padajajaran. Bandung.

Sunarno. 2004. Potensi Burung Puyuh. Majalah Poultry indonesia Edisi Februari hal.61

Tumbilung W., L. Lambey, E.Pudjihastuti, E. Tangkere. 2014. Sexing Berdasarkan Morfologi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica). Jurnal zootek Vol 34 No 2: 170 – 184.

Warwick, E.J., M. Astuti., dan W. Hardjosubroto. 1995. Pemuliaan Ternak. Gadjah Mada University. Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.24198/jptt.v2i2.35379

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Produksi Ternak Terapan (JPTT)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal Produksi Ternak Terapan (JPTT) (unpad.ac.id) Indexed By

width= width=width=width=width=

View My Stats