Karakteristik Kualitatif Pola Warna Tubuh Pada Sapi Hasil Persilangan Peranakan Ongole dan Belgian Blue di Jawa Barat

Fadhila Dwi Widyarini, Johar Arifin, Primiani Edianingsih

Abstract


Penelitian tentang pola warna hasil persilangan sapi peranakan ongole dan sapi Belgian blue merupakan salah satu upaya untuk mengetahui sifat kualitatif pada sap jenis baru di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini melibatkan 18 ekor sapi hasil persilangan sapi peranakan ongole dan sapi Belgian blue yang berumur 1 – 9 bulan. Metode yang digunakan yaitu deskriptif eksploratif dengan pengambilan data secara sensus. Data yang diteliti yaitu pola warna pada bagian kepala, leher, gelambir, tubuh, abdomen, moncong, ekor, dan kaki bawah serta melihat adanya bercak atau tidak. Hasil data menunjukan pola warna pada bagian tubuh mempunyai warna yang sesuai dengan ketentuan keturunan F1 tanpa penyimpangan dengan rasio 50%:50% dari pejantan dan indukannya. Warna dominasi yang muncul adalah warna hitam dengan frekuensi relative lebih dari 50% dengan jumlah yang berbeda-beda pada setiap bagian tubuh. Selain warna hitam, muncul warna putih yang pada hasil persilangan tersebut dengan jumlah frekuensi relative 0% hingga kurang dari 50% pada setiap bagian tubuh.


Full Text:

PDF

References


Ali, Sharique A., and Ishrat Naaz. (2015). Current Challenges in Understanding The Story of Skin Pigmentation : Bridging the morpho-anatomical and functional aspects of mammalian melanocytes. Tech Open House, USA 2015. 262-285

___________________________.(2018). Biochemical Aspects Of Mammalian Melanocytes and The Emerging Role of Melanocyte Stem Cells in Dermatological Therapis. International Journal of Health Sciences Vol 12 (1) : 69 – 72

Arikunto, S. (2002). Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Bandiati, S. (2007). Buku Ajar Genetika Ternak. Bandung : Percetakan Lestari

Cappai MG, Picciau M., Nieddu G., Sogos I, Cherechi R, Pinna W. (2015). Cutaneous Metabolic Pathway of Tyrosine as a Precusor To Melanin in Asinara’s White Donkey, Equusa Sinus L. ItalJ Animal Science 14: 39-76

Cichorek, M., M. Wachulska, A. Stasiewicz, A. Tymminska. (2013). Skin Melanocytes : Biology and Development. Postepy Dermatologi Alergologi XXX (1) : 30 - 41

Coopman, F. (2008). Morphometric Assessement In The Double – Muscled Belgian Blue Beef Breed. Faculteit Dierfeneeskunde, Universiteit Gent

Direktorat Perbibitan & Produksi Ternak. Direktorat Jenderal Peternakan & Kesehatan Hewan. (2018). Pedoman Umum Pengembangan Sapi Belgian Blue di Indonesia.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. (2013). Sapi PO : Pedaging dan Pekerja. http://ditjenpkh.pertanian.go.id/sapi-po-pedaging-dan-pekerja . Diakses pada tanggal 6 Februari 2022 pukul 8.50.

Domingo, G.,A. Iglesias, J.Cantalapiedra, I. Blanco-Penedo, R. Payan-Cerreira, L. Monserrat dan L. Sanchez. (2014). Performa Anak Sapi Yang Digemukkan Dari Persilangan Di Peternakan Komersial Di Spanyol. J.Anim. Tanaman. Sci. 24(3):772-729

Funkquist, H., (1920). The Inheritamce Of The Muzzle Colour In The Cattle Breed Of Stjensund. [Online]. Online Library doi:10.1111/j/1601-5223.1920.tb02465. Available at : https://onlinelibrary.wiley.com (diakses 3 Juni 2024, jam 04.30 WIB)

Guoming, Li, G. E. Erickson, and Y. Xiong. (2022). Individual Beef Cattle Identification Using Muzzle Images and Deep Learning Techniques. Animal : 1453

Hanset, R. (1996). Une Histoire lounge dequatre millions d’annees : Chronologie du blacbleu belge et de ses ancetres. Blanc Blue Belge, I’aventure d’une race bovine a la conquete du monce. Graffiche – Corra, verona, pp : 16 -27

________. (2004). Emergence and selection of the Belgian Blue breed. Belgian Blue Herd-Book : 16

Hardjosubroto, W. (1994). Aplikasi Pemuliaan Ternak di Lapangan. Jakarta : Grasindo

Iswoyo dan P. Widiyaningrum. (2008). Performans Reproduksi Sapi Perankan Simmental (PSM) Hasil Inseminasi Buatan di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Ilmu Peternakan, 11(3): 125 -133

Jakaria, F.Zulfikri, Edwar, M. F. Ulum, R. Priyanto. (2019). Evaluasi Kinerja Pertumbuhan Sapi Silangan Belgian Blue dan Peranakan Ongole. Jurnal Agripet Vol 19 (2) : 136 -141

_____________________________________________. (2020). Keragaman Sifat Kualitatif pada Sapi Silangan PO dan Belgian Blue Menggunakan Analisis Komponen Utama. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol. 7 No. 1 Hal : 15 – 20.

Jones Oliver. (2022). Belgian Blue Cattle : Facts, Uses, Origins & Characteristics (With Pictures). https://petkeen.com/belgian-blue-cattle/ (Diakses pada : 27 Desember 2022 pukul 21:50)

Kedutaan Besat Republik Indonesia Brussel Belgia. (2018). Hubungan Bilateral Indonesia – Belgia. https://www.kemlu.go.id/brussels/id/pages/indonesia_-_belgia/1667/etc-menu (Diakses pada 12 Juni 2024, jam 15.00)

Kementrian Pertanian Republik Indonesia. (2022). Kunjungi BET Cipelang, Mentan Belgia Apresiasi Pengembangan Bibit Sapi Unggul di Indonesia. https://pertanian.go.id/home/index.php?show=news&act=view&id=5097 (Diakses pada 12 Juni 2024, jam 13.22 WIB)

Kikar S. dan D. Ruhyadi. Penggemukan Sapi. (2013). Agromedia Hal : 43 – 46

Kikpatrcik, F. David. (2015). Color Patterns in Beef Cattle. Available at : https://utbeef.tennessee.edu/wp-ontent/uploads/sites/127/2020/11/D16.pdf (diakses pada 3 Juni 2024, jam 08.55 WIB)

Martojo H., (2012). Indigenous Bali Cattle is Most Suitable For Sustainable Small Farming in Indonesia. Reproduction in Domestic Animal 47 (1) : 10-14

Mastrangelo, S., Sottile G., Sardina M. T., Sutera A. M., Tolone M., Gerlando R. D., Portolano B., (2019). A Combined Genome-wide Approach Indetifies A New Potential Candidate Marker Associated With The Coal Color Sidedness in Cattle. Livestock Science 225 (1) : 91- 95

McPherron AC dan Lee SJ. (1997). Double Muscling in Cattle Due to Mutation in The Myostatin Gene. Proceeding of National Academy Science, 94, 12461 – 12475

Megan, Rolf. (2017). Color Patterns in Crossbred Beef Cattle. Avaiable at : https://extension.okstate.edu/fact-sheets/color-patterns-in-crossbred-beef-cattle.html (Diakses pada 20 Juni 2024, jam 11.45)li

Naufal. F., Setyowati, E.Y., & Suwarno N. (2016). Karakterisitik Kualitatif Sapi Pasundan Di Peternakan Rakyat Sumedang: Fakultas Peternakan, Universitas padjadjaran

Noor, R. R. (2008). Genetika Ternak. Penebar Swadaya, Jakarta

Nuraini, H. Zikri, dan Asmarhansyah. (2016). Karakteristik Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Kambing Boerka Yang Dipelihara di KP Petaling Kepulauan Bangka Belitung. Prosiding Seminar Nasional Agroinovasi Spesifik Lokasi Untuk Ketahanan Pangan Pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Nuzul W., (2021). Tak Boleh Dibiakkan Kembali, Sejak F1 Turunan Belgian Blue Harus Dipotong. In : Trobos Livestock http://troboslivestock.com/detail-berita/2021/02/18/57/14019/tak-boleh-dibiakkan-kembali-sejak-f1-turunan-belgian-blue-harus-dipotong (Diakses 1 Juni 2024, jam 17.00)

Putra, Widya Pintaka Bayu. (2017). Teknik Persilangan Pada Sapi Belgian Blue (Bos Taurus) Untuk Menghasilkan Bibit Unggul Di Indonesia. Jurnal BioTrends. Vol. 8 No. 1 Hal : 1 – 4.

Rajab. (2021). Karakterisasi Warna Bulu dan Ukuran Tubuh Sapi Bali Jantan Pada Peternakan Rakyat. Doi: 10.30598/jhhppk.2021.5.1.97 Hal : 97 – 106.

Residiawati G.,H. S. A. Tuska, N. L. Asfiya, F. P. Zuhria, dan N. Khalamalt. 2023. Belgian Blue Indonesia. Malang : UB Press

Rizal, M. (2020). Introduksi Sapi Belgian Blue Pada Peternakan Rakyat, Haruskah Di Tahun 2020?. https://pb-ispi.org/introduksi-sapi-belgian-blue-pada-peternakan-rakyat-haruskah-di-tahun-2020/ . Diakses pada tanggal 7 Februari 2022 pukul 18.45.

Standar Nasional Indonesia. (2015). SNI 7651.5:2015. Bibit Sapi Potong – Bagian 5 : Peranakan Ongole.

Sudarmono, A., & Y.B. Sugeng. (2008). Edisi Revisi Sapi Potong. Jakarta : Penebar Swadaya

___________________________. (2009). Sapi Potong. Jakarta : Penebar Swadaya

Sudrajad P. dan Subiharta. (2014). Karakter Fenotipik Sapi Betina Peranakan Ongole (PO) Kebumen. Widyariset Vol. 17 No. 2 Hal : 283 – 290

Sugeng, Y. (2000). Sapi Potong. Jakarta : Penerbit Swadaya

Trifena, Budisatria,I.G., & Hartaratik, T. (2011). Perubahan Fenotip Sapi Peranakan Ongole, SIMPO, dan Limpo Pada Keturunan Pertama dan Keturunan Kedua (Backcross). Yogyakarta. Buletin Peternakan Vol. 35 (1).

Warwick, E. J., M. Astuti dan W. Hardjasubroto. (1995). Pemuliaan Ternak. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Williamson, G. and W.J.A. Payne. (1993). Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Yogyakarta : Gajah Mada University Press




DOI: https://doi.org/10.24198/jptt.v6i1.56998

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Fadhila Dwi Widyarini, Johar Arifin, Primiani Edianingsih

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal Produksi Ternak Terapan (JPTT) (unpad.ac.id) Indexed By

width= width=width=width=width=

View My Stats