Hubungan Pembentukan Biofilm Bakteri Staphylococcus Aureus dan Pseudomonas Aeruginosa Dengan Derajat Penyakit dan Kualitas Hidup Penderita Rinosinusitis Kronik
Abstrak
Bakteri biofilm terbukti berperan dalam patogenesis rinosinusitis kronik khususnya Staphylococcus Sp pada kasus berat dan rekalsitran. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pembentukan biofilm bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dengan derajat penyakit dan kualitas hidup penderita rinosinusitis kronik. Penelitian ini menggunakan metoda analitik observasional prospektif dengan pendekatan potong lintang, pada kurun waktu September 2017 – Agustus 2018, dengan populasi penelitian adalah penderita usia ≥ 18 tahun yang didiagnosis RSK di klinik Rinologi-Alergi, RS dr. Hasan Sadikin Bandung. 29 sampel sekret hidung diperoleh menggunakan floqswabs dan dilakukan kultur identifikasi bakteri serta deteksi biofilm menggunakan metode TCP (Tissue Culture Plate). Pengukuran derajat penyakit menggunakan Skala Analog Visual dan pemeriksaan nasoendoskopi serta kualitas hidup menggunakan SNOT-22. Data diolah dan dianalisis menggunakan uji rank Spearman. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara pembentukan biofilm bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dengan derajat penyakit (p>0,05) tetapi didapatkan hubungan yang bermakna dengan kualitas tidur dan psikologi (p<0,05). Pembentukan biofilm pada rinosinusitis kronik berpengaruh terhadap kualitas tidur dan psikologi penderita RSK.
Kata kunci: Biofilm, derajat penyakit, kualitas hidup, SNOT-22
Teks Lengkap:
PDFDOI: https://doi.org/10.24198/jsk.v4i3.21241
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
This Journal indexed by