Deteksi Kontaminasi Babi pada Olahan Daging dengan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR)

Fajriana S Nurrusyda, Safri Ishmayana, Muhammad Fadhlillah, Agus Safari, Salma Zamzahra, Reysha A. Q. A. Septiana, Fadilla Wiliandini, Najwa Nabila, Husain A. Sumeru, Rina G. Latifah

Abstrak


Kontaminasi daging babi pada produk olahan daging menjadi masalah yang sering terjadi, terutama bagi konsumen yang memerhatikan keyakinan agama atau budaya mereka. Oleh karena itu, deteksi keberadaan kontaminasi daging babi dalam produk olahan daging menjadi penting untuk memastikan keaslian dan keamanan produk tersebut. Dalam beberapa penelitian sebelumnya, metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan primer cytochrome b banyak digunakan untuk mendeteksi DNA babi karena memiliki kepekaan yang tinggi dalam identifikasi kontaminasi DNA babi pada bahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji metode PCR dalam mendeteksi kontaminasi daging babi pada olahan daging. Sampel yang digunakan adalah bakso sapi dan bakso babi dengan tiga tahapan utama yaitu isolasi DNA, amplifikasi DNA dengan menggunakan PCR, dan visualisasi produk PCR dengan elektroforesis. Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa metode PCR dengan primer cytotchrome b merupakan metode yang efektif untuk mendeteksi kontaminasi babi pada olahan daging dapat dilakukan karena metode ini sensitif, spesifik, dan relatif mudah untuk dilakukan

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.