Penggunaan Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) dalam Ransum terhadap Produksi Pelt dan Kerontokan Bulu Kelinci

Husmy Yurmiaty

Abstract


Lamtoro merupakan tananaman leguminosa yang mengandung gizi lebih baik dibandingkan dengan rumput lapangan, namun penggunaannya perlu dibatasi karena mengandung senyawa mimosin yang dapat memberikan efek negatif pada kulit, khususnya pelt kelinci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada tingkat berapa persen penggunaan lamtoro dalam ransum memberikan pengaruh terhadap produksi pelt dan kerontokkan bulu kelinci peranakan New Zealand White.  Penelitian menggunakan 21 ekor kelinci jantan  peranakan New Zealand White umur 8 minggu dengan berat pada kisaran 700 – 1100 gram dengan koefisien variasi 8,34%. Rancangan acak lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan perlakuan tiga macam ransum yang mengandung tepung daun lamtoro (0%, 10% dan 20%), setiap perlakuan diulang 6 kali. Peubah yang diukur meliputi berat kulit, luas pelt dan uji kerontokan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa  produksi pelt kelinci peranakan New Zealand White (berat, tebal dan luas) nyata terbaik (P<0,05)  pada penggunaan  10 % daun lamtoro dalam ransum. Penggunaan 20 % daun lamtoro dalam ransum nyata (P<0,05) menyebabkan kerontokkan bulu kelinci peranakan New Zealand White

Kata kunci:  daun lamtoro,  rontok bulu




DOI: https://doi.org/10.24198/jit.v7i1.2237

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

JURNAL ILMU TERNAK INDEXED BY:

width= width=width=width=width=width=width=