Hubungan Berat Potong dengan Berat, Luas dan Tebal Pelt Kelinci (The Relation of Slaughter Weight with the Weight, the Wide and the Thickness of Rabbit's Pelt)
Abstract
Ternak kelinci banyak dipelihara di pedesaan, karena mampu hidup dengan baik pada berbagai macam kondisi lingkungan dan mudah beradaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara bobot potong dengan berat, luas dan tebal pelt kelinci, sehingga dapat memprediksi produksi peltberdasarkan bobot potongnya. Penelitian menggunakan 25 ekor kelinci peranakan New Zealand White jantan dengan berat potong pada kisaran 1700 – 1990 gram. Data dari peubah yang diukur dianalisis secara statistik menggunakan regresi linier untuk mengetahui hubungan antara bobot potong dengan berat, luas dan tebal pelt. Hasil uji linieritas regresi menunjukkan hasil yang nyata (P<0,05) antara berat potong kelinci dengan berat, luas dan tebal pelt. Hubungan antara bobot potong dengan berat pelt nyata (P<0,05) mengikuti persamaan regresi y = 0,185 x – 191,77 (R2 = 0,78 dan r= 0,88), dan hubungan terhadap luas pelt nyata (P<0,05) mengikuti persamaan regresi y = 1,4904 x - 1,043,6 (R2 = 0,75 dan r = 0,86), sedangkan hubungan antara berat potong dengan tebal pelt tidak nyata (P>0,05) dengan persamaan regresi y = 0,0005 x - 0,2324 (R2 = 0,14 dan r = 0,37).
Kata kunci : Kelinci, Pelt
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.24198/jit.v6i1.2266
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
JURNAL ILMU TERNAK INDEXED BY: