Pengaruh Penambahan Molases Pada Proses Ensilase  Terhadap Kualitas Silase Jerami Ubi Jalar (Ipomoea batatas)

Tidi Dhalika; Atun Budiman; Ana Rochana Tarmidi

doi:10.24198/jit.v21i1.33105

Pengaruh Penambahan Molases Pada Proses Ensilase Terhadap Kualitas Silase Jerami Ubi Jalar (Ipomoea batatas)

Tidi Dhalika, Atun Budiman, Ana Rochana Tarmidi

Abstract

Abstrak,

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan molases pada proses ensilase yang menghasilkan kualitas silase jerami Ubi Jalar (Ipomoea batatas) terbaik berdasarkan nilai pH, konsentrasi asam laktat dan N-Ammonia, serta senyawa nitrogen bukan protein. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap, perlakuan yang diuji adalah persentase penambahan molases sebanyak 0%, 1 %, 2 %, 3 % dan 4 % pada proses ensilase, setiap perlakuan diulang 4 kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji Beda Nyata Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan molases sampai 4 % pada proses ensilase menghasilkan kualitas silase jerami Ubi Jalar yang baik, ditunjukkan oleh nilai pH sebesar 3,62 dengan peningkatan kandungan asam laktat mencapai 1,84 % yang terjadi pada penambahan molases sebesar 3 %, namun mengalami penurunan pada perlakuan penambahan molases sebanyak 4 %, penurunan kandungan N-ammonia mencapai 3,56 mM/liter, dan senyawa nitrogen bukan protein 0,32 %. Dengan demikian, molases sebagai karbohidrat mudah larut dapat ditambahkan pada proses ensilase jerami Ubi Jalar sebanyak 3 % dari berat substrat untuk mempercepat terbentuknya asam laktat sehingga derajat keasaman pada substrat dapat diturunkan dan kerusakan zat makanan dalam jerami ubi jalar dapat dihindarkan.

Kata Kunci : Molases, ensilage, kualitas, silase, jerami, ubi jalar.

Keywords

Kata Kunci : Molases, ensilage, kualitas, silase, jerami, ubi jalar.

Full Text:

PDF (Bahasa Indonesia)

References

AOAC. 1980. Official Methodes of Analysis of The Association of Analitycal Chemyst. 13th Edition. Association of Officials Analitycal Chemyst, Arlington. VA.

Badan Pusat Statistik Indonesia. 2014. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan Ubi Jalar di Indonesia.

Chamberlain, A.T and J.M. Wilkinson. 1991. Feeding of The Dairy Cow. Charlombe Publication. Lincoln.

Dumbrepatil, A., M. Adsul., S. Chaudhari., J. Khire., and D. Gokhale. 2008. Utilization of molases sugar cane for lactic acid production by Lactobacillus delbrueckii subsp. Delbrueckii mutant Uc-3 in batch fermentattion. Applied and Environmental Microbiology. Vol 74. No. 1. Pp. 333 – 335.

Ensminger M.E. 1992. The Stockman’s Handbook (Animal Agriculture Series). Seventh Edition. Interstate Publisher, Inc, Danville, Illinois. p.491.

Hewit, E.C., and D.C. Brazier, 1974. Agricultural Science for The British Grassland Society by Edinburgh. Pp. 189 – 194.

Gaspersz, V. 1991. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan. Penebit Tarsito, Bandung.

Mc Donald. P., N. Henderson., and S. Heron. 1991. The Biochemistry of Silage. Second Edition. Chalcombe Publication., 13 Highwoods Drive, Marlow Bottom, Marlow, Buck Sl7 3 PU. p. 250.

Mc. Ilroy. R.J. 1977. Pengantar Budidaya Padang Rumput Tropika. Cetakan Kedua. Pradnya Paramita, Jakarta Pusat. hal. 114 – 116.

Moran, J. 1996. Forage Corsevation ; Making Quality Silage and Hay in Australia. Agmedia. Melbourne.

Muck, R.E. 1989. Initial bacterial numbers on lucerne prior to ensiling. Grass Forage Sci. Pp. 19 – 25.

Muwakhid, B., Subarinoto., O. Sofyan., dan A. Am. 2007. Pengaruh penggunaan inokulum bakteri asam laktat terhadap kualitas silase limbah sayuran pasar sebagai bahan pakan. J. Indon. Trop. Anim. Agric. Vol. 32. No 3. Hal. 159 – 166.

Nahm, K.H. 1992. Practical Guide to Feed, Forage, and Water Analisys. Accurate Analisys With Minimal Equipment. Collage of Agriculture, Taegu university. Gyong San, Korea Republic. Pp. 146 – 148.

Oshima, M., dan P. McDonald. 1978. A review of the change in nitrogenous compounds of herbage during ensilage. J. Sci. Food. Agric. Pp. 497 – 505.

Paturau, J.M. 1982. By Product of The Cane Sugar Industry. Second Revised Edition. Elsevier Scientific Publishing Co., New York. Pp. 169 – 170.

Ruiz, M.E. 1982. Sweet Potato (Ipomoea batatas L) for Beef Production, Agronomi, Conservation Aspects, and Animal Responses. In. R.L. Viralleal and T.D. Griggs (Eds)., Sweet Potato : Proceeding of The First International Symposium AVRDC. Taiwan. R.O.C. 44. Pp. 439 – 451.

Sandi, S., E.B. Laconi., A. Sudarman., K.G. Wiryawan., dan D. Mangunjaya. 2010. Kualitas nutrisi silase berbahan baku singkong yang diberi enzim cairan rumen sapi dan Leucostock mesenteroides. Media Peternakan. Vol. 33. No. 1. Hal. 25 – 30.

Santoso, B., B.Tj. Hariadi., H. Manik., dan H. Abubakar. 2009. Kualitas rumput unggul tropika hasil ensilase dengan bakteri asam laktat dari ekstrak rumput terfermentasi. Media Peternakan Indonesia. Vol 32. No. 2. Hal. 137 – 144.

Skerman, P.J and F. Riveros. 1990. Tropical Grasses. FAO Plant Production Series (23). Food and Agriculture Organitation of The United Nation. Rome.

Susetyo, S. 1980. Padang Penggembalaan. Departemen Ilmu Makanan Ternak. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Widyastuti, Y. 2008. Fermentasi silase dan manfaat probitik bagi ruminansia. Media Peternakan. Vol. 13. No. 3. Hal. 225 – 232.

Wilkinson, R.J. 1988. The Preservation of Forage. In : Feed Science. Editied by Orskov, Elsevier Science Publisher. B.V. Amsterdam.

Yokota, H., J.H. Kim., T. Okajima., and M. Oshima. 1992. Nutrional quality of wilted napiergrass (Pennisetum purpureum. Schum) ensiled with or without molasses. Asian-Aus. J. Anim. Sci. 5. Pp. 673 – 679.

Yunus, M., N. Ohba., M. Shimojo., M. Furuse., and Y. Masuda. 2000. Effects of adding urea and molases on Napiergrass silage quality. Asian-Aus. J. Anim. Sci. Vol 13. No. 11. Pp. 1542 – 1553.