Pergeseran Etika Profesi Jurnalis Pada Wartawan yang Menyambi Sebagai Endorser di Instagram
Abstract
Praktik endorsement atau promosi berbayar melalui Instagram kini bukan hanya dilakukan oleh kalangan selebriti. Jurnalis televisi yang mengemban peran penting sebagai pilar keempat negeri ini juga larut dalam arus euforia digital dengan turut melakukan kegiatan endorsement. Hal ini tentu meninggalkan permasalahan etika, karena sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia, jurnalis haruslah bersifat independen dan tidak menyalahgunakan profesinya untuk menguntungkan suatu pihak. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari fenomena tersebut, terutama melihat sikap dan tanggapan para jurnalis terhadap kegiatan promosi berbayar di Instagram yang dilakukannya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam. Terdapat lima informan yang berhasil diwawancara, berasal dari stasiun televisi SCTV, TV One dan Kompas TV. Hasil penelitian menunjukkan para jurnalis kerap melakukan endorsement di Instagram dengan berbagai motif seperti membantu usaha kecil dan menengah, serta mendapatkan keuntungan finansial. Empat informan meyakini praktik endorsement tidak menyalahi kode etik selama masih mengedepankan fakta dan tidak menyebarkan kebohongan, sementara satu informan percaya hal tersebut melanggar kode etik. Persepsi informan dipengaruhi oleh keanggotaan organisasi profesi dan kepemilikan sertifikasi profesional. Jurnalis yang menganggap kegiatan endorsement tidak sesuai dengan kode etik, tercatat sebagai anggota Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia dan memiliki setifikasi jurnalis utama, sementara informan lainnya tidak.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Alfindra, M. F., & Yahya, M. (2017). Motivasi mahasiswa bergabung dalam media sosial Instagram. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, 2(3). Diakses dari http://www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP/article/view/3659
Andriawan, I. (2016). Fenomena Instagram sebagai media pemasaran (Universitas Islam Bandung). Universitas Islam Bandung. Diakses dari http://repository.unisba.ac.id/handle/123456789/3076?show=full
Breves, P. L., Liebers, N., Abt, M., & Kunze, A. (2019). The perceived fit between instagram influencers and the endorsed brand: How influencer–brand fit affects source credibility and persuasive effectiveness. Journal of Advertising Research, 59(4), 440–454. https://doi.org/10.2501/JAR-2019-030
Bungin, M. B. (2011). Pelitian kualitatif; komunikasi, ekonomi, kebijakan publik, dan ilmu sosial lainnya. Jakarta: Kencana.
De Veirman, M., Cauberghe, V., & Hudders, L. (2017). Marketing through Instagram influencers: the impact of number of followers and product divergence on brand attitude. International Journal of Advertising, 36(5), 798–828. https://doi.org/10.1080/02650487.2017.1348035
Dem. (2012). Kode etik jurnalistik perlu diperbaharui. Diakses dari Rmol.id website: https://politik.rmol.id/read/2012/12/27/91781/Kode-Etik-Jurnalistik-Perlu-Diperbaharui-
Dewan Pers Republik Indonesia. (2006). Indonesian journalist code of ethics.
Elliot, D., & Spence, E. H. (2017). Ethics for a digital era. Oxford: Wiley.
Febriana, M. (2017). Hiperrealitas “endorse” dalam Instagram studi fenomenologi tentang dampak media Sosial di kalangan mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Jurnal Analisa Sosiologi, 6(2), 18–29. https://doi.org/10.20961/jas.v6i2.18098
Hatta, H. (2018). Tingkat pengetahuan dan pemahaman wartawan terhadap kode etik jurnalistk (Wartawan kota Makassar). Jurnal Jurnalisa, 4(2), 241–255. https://doi.org/10.24252/jurnalisa.v4i2.6897
Herdiansyah, H. (2010). Metode penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Indonesian Press Council. (2018). Pentingnya sertifikasi kompetensi wartawan. Diakses dari Dewan Pers website: https://dewanpers.or.id/publikasi/opini_detail/149/Pentingnya_Sertifikasi_Kompetensi_Wartawan
Kothari, C. R. (2004). Research methodology: Methods and techniques (2nd ed.). New Delhi: New Age International Publishers.
Mego, K. A. A., Budiartha, I. N. P., & Ujianti, N. M. P. (2021). Tinjauan yuridis terhadap selebgram yang melakukan endorse/promosi barang ilegal pada produk obat-kosmetik. Jurnal Konstruksi Hukum, 2(2), 271–276. https://doi.org/10.22225/jkh.2.2.3219.271-276
Mubarikah, N. A. (2021). Kewajiban endorser atas penganjuran suatu produk pada media sosial menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia dalam perbandingan dengan Amerika Serikat, Inggris dan India. Dharmasisya, 1(1), 402–415. Retrieved from https://scholarhub.ui.ac.id/dharmasisya/vol1/iss1/13/
Muela-Molina, C., Martin-Santana, J., & Reinaress-Lara, E. (2020). Journalists as radio advertising endorsers in news or talk radio stations. Journalism, 21(12), 1913–1931. https://doi.org/10.1177/1464884917753785
Patimah, S., & Gorda, A. A. N. O. S. (2017). Strategi social media marketing: Model endorsement selebgram. Jurnal Manajemen Bisnis, 14(2), 151–174. Retrieved from https://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/article/view/345
Pitakasari, A. R. (2013). “Pisahkan wartwan dengan pencari iklan.” Retrieved from republika.co.id website: https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/16/mmwfjy-pisahkan-wartawan-dengan-pencari-iklan
Pramesti, O. L. (2014). Penerapan kode etik di kalangan jurnalis. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 11(1), 81–92. https://doi.org/10.24002/jik.v11i1.386
Purnomo, E. (2020). Studi kode etik jurnalistik oleh wartawan pada pasal 6 (Institut Agama Islam Negeri Metro). Institut Agama Islam Negeri Metro. Retrieved from https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/3867/
Sulistyowati, F. (2013). Organisasi profesi jurnalis dan kode etik jurnalistik. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 3(2), 119–129. https://doi.org/10.24002/jik.v3i2.234
Syahreza, M. F., & Tanjung, I. S. (2018). Motif dan pola penggunaan media sosial Instagram di kalangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi UNIMED. Jurnal Interaksi, 2(1), 61–84. Retrieved from http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/interaksi/article/view/1788
Waluyo, D. (2018). Tinjauan standar kompetensi wartawan untuk meningkatkan kapasitas media dan profesionalisme. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 22(2), 167–184. https://doi.org/10.31445/jskm.2018.220206
Wati, H. (2019). Pengaruh selebgram sebagai celebrity endorsement terhadap perilaku konsumtif mahasiwi. Sosietas Jurnal Pendidikan Sosiologi, 9(2), 722–727. https://doi.org/10.17509/sosietas.v9i2.22822
Wibawa, D. (2012). Meraih profesionalisme wartawan. MIMBAR, Jurnal Sosial Dan Pembangunan, 28(1), 113–122. https://doi.org/10.29313/mimbar.v28i1.345
DOI: https://doi.org/10.24198/jkj.v5i2.32822
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Kajian Jurnalisme

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Kajian Jurnalisme Indexed by:
Editorial Office of Kajian Jurnalisme:
Journalism Study Program, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran
Building 3 2nd Floor, Jl. Raya Bandung Sumedang KM.21, Jatinangor, Sumedang Regency, West Java 45363
Email: kajian.jurnalisme.fikom@unpad.ac.id
Telepon: (022) 7796954
Faks: (022) 7794122
Kajian Jurnalisme Supervised by: