Pemanfaatan empat isolat Trichoderma sp. untuk mengendalikan penyakit akar gada pada tanaman caisin
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi empat isolat Trichoderma sp. dalam mengendalikan penyakit akar gada serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman caisin. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, mulai Mei 2016 sampai bulan Juni 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri atas 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri atas, kontrol diinokulasikan P. brassicae, kontrol tidak diinokulasikan P. brassicae, Trichoderma sp. isolat jahe, Trichoderma sp. isolat bawang, Trichoderma sp. isolat pisang, Trichoderma sp. isolat nenas, dan fungisida berbahan aktif Azoksistrobin dan Difenokonazol. Variabel yang diamati adalah masa inkubasi, intensitas penyakit di atas permukaan tanah, intensitas penyakit di bawah permukaan tanah, tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar, dan volume akar gada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Trichoderma isolat bawang efektif dalam mengendalikan penyakit akar gada dan meningkatkan hasil tanaman caisin, dengan menekan intensitas penyakit di atas tanah sebesar 50,00%, menekan intensitas di bawah tanah sebesar 34,48%, menurunkan volume akar gada sebesar 72,73%, menunda masa inkubasi sebesar 26,65%, meningkatkan jumlah daun sebesar 18,12%, dan bobot basah sebesar 30,75%. Perlakuan empat isolat Trichoderma sp. belum mampu meningkatkan tinggi tanaman caisin.
Kata Kunci: Caisin, Plasmodiophora brassicae, Trichoderma sp.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Agrios, G.N. 1997. Plant Pathology. 4th ed. Academic Press, San Diego, California, London. 635hal.
Asniah, Widodo, dan S. Wiyono. 2013. Potensi cendawan asal tanah perakaran bambu sebagai endofit dan agen biokontrol penyakit akar gada pada tanaman brokoli. J. HPT Tropika.13(1): 61-68.
Azamri, R., B. Hajieghrari, and A. Giglou. 2011. Effect of Trichoderma isolates on tomato seedling growth response and nutrient uptake. African Journal of Biotechnology. 10(31): 5850-5855.
Badan Pusat Statistik. 2016. Prodiksi tanaman sayuran patsai/sawi. Badan Pusat Statistik (On-line) https://www.bps.go.id/site/resultTab diakses 18 April 2016.
Baihaqi, A., M. Nawawi, dan A.L. Abadi. 2013. Teknik aplikasi Trichoderma sp. terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kentang (Solanum tuberosum L). Jurnal Produksi Tanaman. 1(3): 30-39.
Cornejo, H.A.C., L.M. Rodriguez, C.C. Penagos, and J.L. Bucio. 2009. Trichoderma virens a plant benefical fungus, enhances biomass production and promotes lateral root growth through an auxin-dependent mechanism in arabidopsiss. Plant Fisiology. 14(9): 1579-1592.
Donzelli, B.G., M. Lorito, F. Scala, and G. E. Harman. 2001. Cloning, sequence and structure of a gene encoding an antifungal glucan 1,3-âglucosidase from Trichoderma atroviride (T. herzianum). Gene. 27(7): 199-208.
Dwiningsih. 1998. Evektivitas kombinasi antagonis, mulsa daun tanaman dan pengapuran terhadap penekanan penyakit akar gada pada caisin. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. (Tidak Dipublikasikan).
Edi, S., dan J. Bobihoe. 2010. Budidaya Tanaman Sayuran. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi. Jambi. 54hal.
Hadiwiyono. 1999. Jamur akar gada (Plasmodiophora brassicae Wor.): uji toleransi inang dan pengendaliannya secara hayati dengan Trichoderma. Pp. 365–371 Dalam: Soedarmono, T., T. Arwiyanto, S. Donowidjojo, H.A. Djatmiko, D.S. Utami, N. Prihatiningsih, E. Pramono, A. Manan, dan E. Mugiastuti, Penyunting. Prosiding Kongres Nasional XV dan Seminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi Indonesia, Purwokerto, 16-18 September 1999.
Handaru, O.D. 2009. Pengimbasan ketahanan bibit pisang ambon kuning terhadap penyakit layu fusarium dengan beberapa jamur antagonis. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. (Tidak dipublikasikan).
Hanudin, dan B. Marwoto. 2003. Pengendalian penyakit layu bakteri dan akar gada pada tanaman tomat dan caisin menggunakan Pseudomonas fluorescens. Jurnal Hortikultura. 13(1): 58−66.
Haryanto, E., T. Suhartini, dan E. Rahayu. 2001. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta. 117hal.
Haryuni. 2013. Perbaikan pertumbuhan dan hasil Stevia (Stevia rebaudiana BERTONI M) melalui aplikasi Trichoderma sp. Biosaintifika. 5(2):58-63.
Karling, J.S. 1968. The Plasmodiophorales. 2nd ed. Hafner Publishing Co., New York and London. 256 p.p.
Laksono, K.D., C. Nasahi, dan N. Susniahti. 2010. Infentarisasi penyakit pada tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) pada tiga daerah di Jawa Tengah. Jurnal Agrikultura. 21(1): 31-38.
Latifah, A, Kustantinah, dan L. Soesanto. 2011. Pemanfaatan beberapa isolat Trichoderma harzianum sebagai agensia pengendali hayati penyakit layu Fusarium pada bawang merah in Planta. Eugenia. 17(5):86-94.
Mukarlina, S. Khotimah, dan R. Rianti. 2010. Uji antagonis Trichoderma herzianum terhadap Fusarium sp. penyebab penyakit layu pada tanaman cabai (Capsicum annum) secara in vitro. J. Fitomedika. 7(2): 80-85.
Prabowo, A.K.E., N. Prihatiningsih, dan L. Soesanto. 2006. Potensi Trichoderma harzianum dalam mengendalikan Sembilan isolat Fusarium oxysporum Schlecht.f.sp. zingiberi Trujillo pada kencur. Jurnal Ilmu-IlmuPertanian Indonesia. 8(2):76-84.
Pratomo, R. 2006. Pengaruh Macam, pH, dan Penggoyangan Media Terhadap Pertumbuhan Cendawan Rizoctonia sp. Sripsi. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Purwantisari, S. 2009. Isolasi dan identifikasi cendawan indigenous rhizosfer tanaman kentang dari lahan pertanian kentang organik di Desa Pakis. Magelang. Jurnal BIOMA. 11(2):45.
Rahayuniati, R.F., dan E. Mugiastuti. 2009. Pengendalian penyakit layu fusarium tomat: aplikasi abu bahan organik dan jamur antagonis . Jurnal Pembangunan Pedesaan. 9(1) : 25-34.
Rao, N.S.S. 1992. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Diterjemahkan oleh H. Susilo. 1994. Universitas Indonesia, Jakarta. 353hal.
Semangun, H. 1989. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura Di Indonesia. Gadjah Mada Univ. Press , Yogyakarta. 850hal.
Soesanto L. 2013. Pengantar Pengendalian Hayati Penyakit Tanaman. Edisi 2. Rajawali Pers. Jakarta. 456hal.
Soesanto, L., E. Mugiastuti, R.F. Rahayuniati, dan R.S. Dewi,. 2013. Uji kesesuaian empat isolat Trichoderma spp. dan daya hambat in vitro terhadap beberapa patogen tanaman. J. HPT. Tropika. 13(2):117-123.
Tarman, P.E. 2006. Pengaruh lama masa inkubasi jamur antagonis Trichoderma herzianum terhadap daya hambat perkembangan jamur patogen Fusarium oxysporum penyebab penyakit layu tanaman tomat secara in vitro. (On-line). https://www.google .co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwianJX2pNbPAhUBp48KHZyKCloQFggfMAA&url=http%3A%2F%2Fwww.ejournal.unbar.ac.id%2Ffile.php%3Ffile%3Ddosen%26id%3D432%26name%3DPengaruh%2520Lama%2520Masa%2520Inkubasi%2520Jamur%2520Antagonis%2520Trichoderma.pdf&usg=AFQjCNERLTvT1Zi_5Lt08RYejiOO5v0jNQ&bvm=bv.135475266,d.c2I Diakses 12 Oktober 2016
Tronsmo, A. 1996. Trichoderma harzianum in Biological Control of Fungal Disease. Pp.212-221. In: R. Hall (ed.), Principles and Practise of Managing Soil Borne Plant Pathogens. APS Press, St. Paul, Minenesota.
Wahyuno, D., D. Manohara, dan K. Mulya. 2009. Peranan bahan organik pada pertumbuhan dan daya antagonisme Trichoderma harzianum dan pengaruhnya terhadap P. capsici. pada tanaman lada. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 7:76−82.
Widodo. 1993. Penggunaan Pseudomonas kelompok Fluorescens untuk mengendalikan penyakit akar gada pada caisin (Brassica campestris var. chinensis). Tesis Pasca Sarjana. IPB, Bogor. 41hal (Tidak dipublikasikan).
Widodo and Suheri. 1995. Suppression of clubroot disease of cabbage by soil solarization. Buletin Hama Penyakit Tumbuhan. 8(2):49−55.
DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v15i3.11771
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kultivasi Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.