Pengaruh pemberian gibberellin dan sitokinin pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil gandum (Triticum aestivum L.) di dataran medium Jatinangor

Fiky Yulianto Wicaksono, Tati Nurmala, Aep Wawan Irwan, Annisa Sarah Utami Putri

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman gandum yang maksimum di dataran medium melalui pemberian giberelin dan sitokinin dengan konsentrasi yang berbeda. Percobaan dilakukan sejak Maret hingga Agustus 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padja-djaran, Jatinangor, dengan ketinggian tempat yaitu ± 750 m di atas permukaan laut.Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan rancangan perlakuan faktorial. Perla-kuan terdiri dari dua faktor, masing-masing terdiri dari tiga taraf,yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah konsentrasi giberelin, terdiri dari taraf 150 ppm, 250 ppm, dan 350 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi sitokinin, terdiri dari taraf 20, 40, dan 60 ppm. Perbedaan nilai rata-rata tarafdiuji dengan Duncan Multiple Range Test pada taraf nyata 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi terha-dap komponen pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah anakan, dan indeks luas daun), dan komponen hasil (panjang malai) sehingga pem-berian konsentrasi sitokinin dapat menurunkan konsentrasi giberelin. Giberelin dan sitokinin mengurangi jumlah biji karena memicu biji steril.

 

Kata kunci: Gandum ∙ Giberelin ∙ Sitokinin


References


Aptindo. 2014. Overview Industri Tepung Terigu Nasional Indonesia. Seminar Aptindo, 11 Juli 2014. Jakarta

Ariani, E., F.Y. Wicaksono, A.W. Irwan, T. Nurmala, and Y. Yuwariah. 2015. Pengaruh berbagai pengaturan jarak tanam dan konsentrasi giberelin (GA3) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman gandum (Triticum aestivum L.) kultivar dewata di dataran medium Jatinangor. Agric. Sci. J., 2(1): 31 – 52

Cai, T., H. Xu, D. Peng, Y. Yin, W. Yang, Y. Ni, X. Chen, C. Xu, D. Yang, Z. Chui, and Z. Wang. 2013. Exogenous hormonal appli-cation improves grain yield of wheat by optimizing tiller productivity. Field Crops Res., 155: 172 – 183.

Gasperz, V. 1995. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan Edisi 1. Penerbit Tarsito. Bandung.

Liu, Y., W. Chen, Y. Ding, Q. Wang, G. Li, and S. Wang. 2011. Effect of gibberellic acid (GA3) and α-naphtalene acetic acid (NAA) on the growth of unproductive tiller and the grain yield of rice (Oryza sativa L.). Afr. J. of Agr. Res., 7(4):534–539

Niknejhad, Y., and H. Pirdashti. 2012. Effect of growth simulators on yield and yield components of rice (Oryza sativa L.) ratoon. Int. Res. J. of App. & Basic Sci., 3(7): 1417-21.

Pavlista, A.D., K. Santra, and D.D. Baltens-perger. 2013. Bioassay of winter wheat for gibberellic acid sensitivity. Am. J. of Plant Sci., 4: 2015-2022

Poodineh, A. Mehraban, andA. Hosein. 2014. Effect of water stress and spraying cytokinin hormone on Hamoon wheat variety in Sistan region. Int. J. of Farming and Allied Sci. Vol. 4 (S4): 814-818.

Sakri, A. Faisal, dan S. A. Amin. 2009. The response of two wheat cultivars Triticum spp to cytokinin and water stress treatments and their interaction. J. of Zankoy Sulaimani, 12(1): 51-58.

Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan (Terj. D.R. Lukman). Penerbit ITB. Bandung.

Stone, P.J., R. Savin, I.F. Wardlaw, and M.E. Nicolas. 1995. The influence of recovery temperature on the effects of brief heat shock on wheat. I. Grain growth. Aus. J. Plant Physiol., 22: 945-954.

Taiz, L., and E. Zeiger. 2002. Plant Physiology, 3rd Ed. Sinauer Associates. Sunderland.

Wardlaw, I.F., I.A. Dawson and P. Munibic, 1989. The tolerance of wheat to high tempe-ratures during reproductive growth. II. Grain development. Aust. J. Agri. Res., 40: 1–13




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v15i1.12004

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat