Pengaruh inokulasi Mikoriza Vesikular Arbuskula (MVA) dan pupuk pelengkap cair terhadap pertumbuhan, komponen hasil dan hasil tanaman kedelai pada tanah Inceptisols Jatinangor

Aep Wawan Irwan, Agus Wahyudin

Abstract


Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara pupuk organik cair dan MVA sehingga diketahui dinamika pengaruh faktor pada taraf pupuk pelengkap cair yang berbeda dari faktor MVA yang diberikan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai kultivar Kaba pada tanah inceptisols di Jatinangor. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, dari bulan November 2014 sampai April 2015.

Percobaan ini menggunakan metode dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu faktor pertama adalah dosis Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA), yaitu 5 g/polybag, 10 g/polybag dan 15 g/polybag dan faktor kedua yaitu dosis pupuk pelengkap cair (PPC) merk dagang ”Pesat”, yaitu 10 cc/L, 15 cc/L dan 20 cc/L, dan dimana perlakuan tersebut diulang sebanyak tiga kali, sehingga diperoleh jumlah plot masing-masing unit percobaan adalah 3 x 3 x 3 = 27 polybag, dan setiap plot percobaan dibuat tiga unit sehingga diperoleh 81 polybag. Untuk menguji beda hasil rata-rata perlakuan, dilakukan uji jarak berganda Duncan dengan taraf 5%.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara inokulasi mikoriza vasikular arbuskula dengan pupuk pelengkap cari terhadap pertumbuhan, komponen hasil dan hasil tanaman kedelai.  Pemberian MVA 15 g/polybag memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap tinggi tanaman, Indeks Luas Daun, Jumlah Cabang Produktif dan Jumlah Buku Subur, Jumlah Polong Isi dan Jumlah Polong Hampa per Tanaman, Bobot 100 butir, Bobot Biji per Tanaman dan Indeks Panen, sedangkan pemberian 20 cc/L pupuk pelengkap cair memberikan pengaruh yang lebih baik tinggi tanaman, Indeks Luas Daun, Jumlah Cabang Produktif dan Jumlah Buku Subur, Jumlah Polong Isi dan Jumlah Polong Hampa per Tanaman Bobot 100 butir, Bobot Biji per Tanaman dan Indeks Panen. Bobot biji per tanaman yang tertinggi sebesar 31,71 g/tanaman atau sekitar 3.04 ton/ha.

 

Kata kunci : kedelai, mva, pupuk pelengkap cair

 


References


Andrianto dan Indarto, 2004. Kedelai, Kacang Hijau, Kacang Pajang, Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Absolut. Yogyakarta.

Bethlenfalvay, G. J., M.G. Reyes-Solis, S.B. Camel and R. Ferrera-Cerrato. 1991. Nutrient transfer between The root Zones of soybean and maize plants. Connected by a Common Mycorrhizal Mycelium. Physiol. Plant 82, 423 – 432.

Biro Pusat Statistik. 2015. Luas Lahan Kedelai di Indonesia. Jakarta.

Brundrett, M. N. Bougher, B Dell. T. Grove and N. Malajczuk. 1996. Working with Mycorrhizas in Forestry and Agriculture. ACIAR Monograph 32:374p.

Darmawijaya, 1992. Budidaya tanaman Kacang-kacangan. Bina Aksara, Jakarta.

Harley, J. L. and M. S. Smith. 1983. Mycorrhizal Syimbiosis. Academic Press, Inc. New York. 483 p.

Muis, A., D. Indradewa dan J. Widada. Pengeruh Inokulasi Mikoriza terhadap Pertumbuhan dan hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) pada Berbagai Interval Penyiraman. Vegetalika, 2(2): 7-20

Oldeman, L.R., 1975. Agroclimatic map of Java & Madura. Contr. of Centra Res. Inst. for Food Crops 16/76. Bogor.

Proborini , M. W. 2011. Eksplorasi jenis-jenis endomikoriza indigenus pada lahan kering di Bali dan Pemanfaatannya. Laporan Hibah Doktor. Dana DIPA Universitas Udayana No.079- 042-01/20/2011. Denpasar. Bali.

Purwaningsih, S. dan M. Rahmansyah. 1993. Upaya pemanfaatan inokulan rhizobium dan jamur MVA pada kedelai dan kacang tanah. Pros. Seminar Hasil Litbang SDH 14 Juni 1993 hal. 413-418.

Schinner et al., 1996. An evaluation of techniques for measuring vesicular arbuscular mycorrhizal infection in roots. New Phytol. 84:489-500.

Setiadi Y. 2003. Arbuscular Mycorrhizal Inoculum Production. Program dan Abstrak Seminar dan Pameran. Teknologi Produksi dan Pemanfaatan Inokulan Endo-ektomikoriza untuk pertanian, perkebunan dan kehutanan. 16 September 2003. Bandung. p. 10.

Sharma et al., 2004. Nutrien Uptake in Mycorrhiza activities, J. Plant and Soil. 158 : 72.

Sumarno. 1987. Kedelai dan Teknik Budidayanya. Balai Penelitian Tanaman Bogor.

Sumarno. 2011. Perkembangan Teknologi Budidaya Kedelai di Lahan Sawah. Iptek Tanaman Pangan 6 (2): 139 – 151.

Taiz dan Zeiger (2002. An apparent increase in symplasmic in water contributes to greater turgor in mycoffhizal roots of droughted Rice Plant. New Phytol. 115, 285-295.

Wisnu Cahyadi. 2007. Pemanfaatan Mikoriza untuk Aplikasi di Lahan Marginal. Litbang Pertanian. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v16i2.13856

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat