Faktor yang mempengaruhi pembungaan pada mangga (Mangifera indica L.)

Ardika Albi Fauzi, Wawan Sutari, Nursuhud Nursuhud, Syariful Mubarok

Abstract


Pada kegiatan produksi mangga, tahap pembungaan pada mangga menjadi salah satu penentu dalam produksi buah mangga. Sehingga tahap pembungaan merupakan bagian penting dalam kegiatan produksi. Pembungaan merupakan tahapan pertama dalam kegiatan produksi buah mangga (Mangifera indica L.) di setiap tahun. Perkembangan tanaman khususnya pembungaan bergantung pada beberapa faktor lingkungan dan internal dari tanaman mangga yang diusahakan. Pada daerah subtropis, faktor lingkungan yang mempengaruhi pembungaan ada faktor suhu. Suhu 18°C di siang hari dan 10°C di malam hari memicu perkembangan bunga di daerah tropis. Untuk daerah tropis, faktor suhu tidak sangat mempengaruhi terhadap pembungaan karena perubahan suhu tiap musimnya tidak terlalu tegas. Cekaman kekeringan umumnya dapat memicu pembungaan di daerah tropis. Dalam pembungaan mangga, terdapat adanya rangsangan yang disebut florigenic promoter (FP). Adapun pertumbuhan vegetatif dikendalikan oleh rangsangan induksi berupa vegetative promoter (VP). Fitohormon pun memiliki peran dalam pembungaan mangga. Fitohormon yang berperan dalam pembungaan antara lain auksin, sitokinin, etilen, dan giberelin. Adapun C/N rasio yang meningkat menyebabkan terjadinya peningkatan karbohidrat yang tinggi dan mendukung inisiasi bunga. Adanya akumulasi karbohidrat pada bagian tajuk pada masa vegetatif akhir dapat memicu pembungaan.


References


Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura. 2016. Produksi mangga menurut Provinsi, 2012-2016. Dari http://www.pertanian.go.id/ap_pages/mod/datahorti. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2017.

Bally, I.S.E. 2006. Specifics profile for pacific island agroforestry (Mangifera indica). Permanent Agriculture Resources. Hawaii.

Bangerth, F. 2006. Flower induction in perennial fruit trees : still an enigma?. ActaHort727 : 176-196

Biswas, B.C. and L. Kumar . 2011. Revolution in mango production success stories of some farmers. The Fertilizer Association of India.

Chako, E.K. 1991. Mango flowering still an enigma. Acta Hort 291: 12-21.

Dambreville, A., P. Lauri, C. Trottier, Y. Guédon, F. Normand. 2013. Deciphering structural and temporal interplays during the architectural development of mango trees. J. of Exp. Botany Vol. 64 (8): 2467-2480

Davenport, T.L. 2000. Processes influencing floral initiation and bloom: the role of phytohormones in a conceptual flowering model. Hort Technology 10 : 733-739.

Davenport, T.L. 2003. Management of flowering in three tropical and subtropical fruit tree species. Hort Science Vol. 38 (7) : 1331-1335.

Davenport, T.L. 2007. Reproductive physiology of mango review. J. Plant Physiol 19 (4) : 363-376.

Davenport, T.L. 2009. Reproductive physiology. In: Litz, R.E, The Mango: Botany Production and Uses, 2nd edition. CAB International, Wallingford, UK. p 97-169

Davenport, T.L. and R. Núñez-Eliséa. 1997. Reproductive physiology, In: Litz, R.E, The Mango: Botany, Production and Uses (Ed). CAB International, New York. p 69-146.

Kumar, M., V. Ponnuswami V, J.P. Kumar and S. Saraswathy. 2014. Influence of season affecting flowering and physiological parameters in mango. Academic Journals Vol. 9(1): 1-6.

Núñez-Eliséa R and T.L. Davenport. 1995. Effect of leaf age, duration of cool temperature treatment, and photoperiod on bud dormancy release and floral initiation in mango. Sci. Hort. 62 : 63-73.

Rai, I.N., R. Poerwanto, L.K. Darusmandan B.S Purwoko. 2006. Perubahan kandungan giberelin dan gula total padafase-fase perkembangan bunga manggis. Hayati Vol. 13 (3): 101-106.

Ramírez, F and T.L Davenport. 2010. Mango (Mangifera indica L.) flowering physiology. Sci. Hort. 126:65-72.

Ramirez F., T.L Davenport, G. Fischer, J.C.A. Pinzon, and C. Ulrichs. 2014. Mango trees have no distinct phenology : the case of mangoes. Scientia Horticulturae 168:258-266

Ravishankar H. 2014. Assimilate partitioning and transformations in some perennial fruit crops with due focus on mango (Mangifera indica L.) : dynamics of shoot-root communication in reproductive phenology-an appraisal. National Seminar-cum-Workshop on Physiology of Flowering in Perennial Fruit Crops.

Sandip, M., A.N. Makwana, A.V. Barad, and B.D. Nawade. 2015. Physiology of flowering-the case of mango. International Journal of Applied Research 1(11): 1008-1012.

Upreti, K.K., Y.T.N. Reddy, S.R.S. Prasad, G.V. Bindu, H.L. Jayaram, and S. Rajan. 2013. Hormonal changes in response to paclobutrazol induced early flowering in mango cv. Totapuri. Scientia Horticulturae 150: 414-418.

Widaryanto, E., C. Udayana, M. Baskara, dan R. Umiarti. 2005. Studi pertumbuhan dan pembungaan tiga jenis Impatiens wallerana pada berbagai tingkat naungan. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Yahia, E.M. 2011. Postharvest biology and technology of tropical and subtropical fruits. Vol. 2 : 494-495.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v16i3.14340

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat