Pengaruh dosis pupuk hayati dan pupuk N, P, K, terhadap komponen hasil dan hasil jagung ( Zea mays L.) di dataran medium Jatinangor
Abstract
Sari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi dan kombinasi yang terbaik antara pemberian dosis pupuk hayati dan dosis pupuk N, P, K terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida P-12. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor, dengan ketinggian 760 meter di atas permukaan laut, jenis tanah inseptisol dan tipe iklim C3 menurut Oldeman. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah dosis pupuk N, P, K yang terdiri dari tiga taraf yaitu k1 = 100% pupuk N, P, K, k2 = 75% pupuk N, P, K dan k3 = 50% pupuk N,P, K. Faktor kedua adalah dosis pupuk hayati Petrobio (H) yang terdiri dari tiga taraf, yaitu h1 = 60 kg/ha pupuk hayati Petrobio, h2 = 90 kg/ha pupuk hayati Petrobio, dan h3 = 120 kg/ha pupuk hayati Petrobio. Masing – masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk hayati dan pupuk N, P, K terhadap setiap parameter pengamatan komponen hasil dan hasil tanaman jagung hibrida P-12 di dataran medium Jatinangor. Pengaruh mandiri perlakuan dosis pupuk hayati h2 (90 kg/ha) rata – rata memberikan pengaruh terbaik terhadap komponen hasil dan hasil tanaman jagung yaitu terhadap diameter tongkol, jumlah baris biji per tongkol, jumlah biji per tongkol, bobot biji pipilan kering per tanaman dan indeks panen, sedangkan pengaruh mandiri perlakuan dosis pupuk N, P, K k2 (75 % N,P,K) memberikan pengaruh terbaik terhadap komponen hasil dan hasil yaitu pada panjang tongkol, bobot 100 biji dan bobot biji pipilan kering per tanaman.
Kata kunci : Jagung, Pupuk Hayati, Pupuk N,P,K
Abstract The Aim of the research was to study the influence of interaction and combination exactly between dosage of biofertilizer and N, P, K fertilizer on Growth and Yield Corn (Zea mays L.) P-12 Hibrid. The experiment at The Experimental Station in Jatinangor, Faculty of Agriculture, University of Padjadjaran, with an altitude of about 760 meter above sea level, soil type incepticols and type of climate D3 based on Oldeman method. The experimental design used was Randomized Block Design (RBD), factorial pattern using two factors and three replications. The first factor was N, P, K fertilizer Dosage (K), consisted of three levels, K1 = 100% N, P, K fertilizer, K2 = 75% N, P, K fertilizer, and K3 = 50% N, P, K fertilizer. The second factor were biofertilizer dosage (H), consisted of three levels, h1 = 60 kg/ha biofertilizer Petrobio, h2 = 90 kg/ha biofertilizer Petrobio, and h3 = 120 kg/ha biofertilizer Petrobio. The result of this research indicates that there not were interaction between biofertilizer dosage with N, P, K fertilizer dosage to every observation parameter of growth and result of corn crop hibrida P-12 in medium plain Jatinangor. Single influence of treatment of biofertilizer h2 (90kg/ha) average of giving best influence to yield component and result of corn crop that is to cob diameter, number of seed lines per cob, number of seeds per cob, seed wight seed drought per cob and harvest index. Single influence of treatment of N, P, K fertilizer dose gives best influence of k2 (75% N, P, K) to yield component and result att cob length, wight 100 seeds and wight seed drought per crop.
Keywords : Maize, Biofertilizer, N,P,K Fertilizer
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adiningsih, Sri j., T. Prihatini, J.Purwani, and A. Kentjanasari. 1997. Development ofintergrated fertilizer management to sustain food crop production in Indonesia. The use of organic and biofertilizer. IARD Journal 19 (4) : 153-172
Aiysah D. Suyono, Tien Kurniatin, Siti Mariam, Benny Joy, Maya Damayani, Tamyid Syammusa, Neni Nurlaeni, Anny Yuniarti, Emma Trinurani, Yuliati Machfud. 2008. Pupuk dan Pemupukan. UNPAD PRESS. Bandung
Anderson, 1979. Petunjuk Modern Kepada Kesehatan. Indonesia Publ. House.p. 42-45.
Gardner, F. P. Pearce, R. And B.Mitchel, R. L. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Diterjemahkan oleh Herawati Susilo. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Gunawan Satari, Tati Nurmala, Oih Al Alis Mihardja, Aep Wawan Irwan, Agus Wahyudin. 2004. Dasar – Dasar Agronomi. Giratuna. Bandung.
Goldsworthy, P.R. dan N.M. Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik (terjemahan Tohari). Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Handayani, E., Didiek Indradewa, dan Joko Widodo. 1996. Analisis Pertumbuhan Tanaman Mentimun secara Hidroponik dengan Inokulasi Azotobacter dan Azospirillum pada Berbagai Takaran Nitrogen. Jurnal AgrUMY Vol. VI/1 Januari 1998. Faperta Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Kathan Muhadjir, 1998. Karakteristik Tanaman Jagung. Balai Tanaman Bogor.
Las, L., A.K. Makarim, H.M. Toha, dan A. Gani. 2002. Panduan Teknis Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu Padi Sawah Irigasi. Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian.
Mengel, K.L. and E.A. Krkby. 1984. Principles of Plant Nutrition. International Potash Institute. Switzerland.
Purwono dan Rudi Hartono. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sarwono Hardjowigeno. 2003. Ilmu Tanah. Edisi Revisi. Akademika Presindo. Jakarta.
Subba Rao. 1982. Biofertilizer in agriculture. Oxfort-IBH, New Delhi.
Warisno. 1998. Budidaya Jagung Hibrida. Kanisus. Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v17i2.17645
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kultivasi Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.