Potensi metabolit sekunder gulma sebagai pestisida nabati di Indonesia
Abstract
Sari. Tujuan kajian ilmiah ini adalah untuk mengetahui manfaat dan mekanisme metabolit sekunder gulma, kelebihan dan kekurangan pestisida nabati gulma, identifikasi metabolit sekunder gulma, prosedur pembuatan pestisida nabati dari gulma, dan implikasi kebijakan dari pestisida nabati gulma dalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman. Hasil kajian menunjukkan potensi senyawa metabolit sekunder dari gulma dapat berfungsi ganda sebagai pestisida nabati. Kelebihan pestisida nabati dari gulma antara lain: (1) metabolit sekunder gulma bersifat organik dan tidak bersifat racun, (2) gulma yang digunakan mudah diperoleh dari lapangan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal, (3) beberapa mekanisme metabolit sekunder gulma tidak ditemui dalam mekanisme kerja pestisida sintetis, (4) memiliki lebih dari satu metabolit sekunder setiap spesies gulma yang manfaatnya ganda dalam mengendalikan OPT, (5) tidak menimbulkan keracunan pada tanaman budidaya, (6) dapat dikombinasi dengan pengendalian hama terpadu, (7) dapat diterapkan dalam skala perorangan maupun kelompok tani, dan (8) tidak menyebabkan hama, bakteri, nematoda, jamur dan OPT lainnya menjadi resisten. Pengujian skrining fitokimia dari gulma diperlukan agar tepat sasaran dalam mengendalikan OPT. Kebijakan yang dilakukan dalam penerapan pestisida nabati dari gulma, antara lain: petani diharapkan dapat mengekstrak dan mengaplikasikan metabolit sekunder gulma, serta Kementerian Pertanian bekerja sama dengan lembaga penelitian atau universitas dalam pengujian metabolit sekunder gulma, dan membentuk kelompok tani dalam memproduksi serta menciptakan hak paten pestisida nabati dari gulma.
Kata kunci: Gulma, Metabolit Sekunder, Pestisida Nabati.
Abstract. The purpose of review is to determine the benefits and mechanisms of secondary metabolites from weed, the advantages and disadvantages of natural pesticides from weed, identification of secondary metabolites from weed, procedures for making natural pesticides from weeds, and policy implications of natural pesticides from weed in controlling plant pests. The results of review showed that the potency of secondary metabolites from weeds can be multiple as natural pesticides. The advantages of natural pesticides from weeds included: (1) secondary metabolites from weeds that are organic and not toxic, (2) weeds are easily obtained from the field and do not require expensive costs, (3) several mechanisms of secondary metabolites from weed not found in the mechanism of synthetic pesticides, (4) weeds have more than one secondary metabolite of with multiple benefits in controlling pests, (5) does not cause toxication in crops, (6) can be combined with integrated pest control, (7) can be applied in an individual scale and farmer groups, and (8) do not cause pests, bacteria, nematodes, fungi, and other pests to become resistant. The weed phytochemical screening is needed to make precise pest controlling. Policies that carried out in the application of natural pesticides from weeds are: farmers are expected to extract and apply pesticides from weeds, and Ministry of Agriculture collaborates with university or research institutions in secondary metabolites from weed testing, and forming farmer groups to producing and creating patent of natural pesticides from weeds.
Keywords: Natural Pesticides, Secondary Metabolite, Weeds
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Arie, I. Z., J. Prasetyo, dan Efri. 2015. Pengaruh Ekstrak Alang-Alang, Babadotan dan Teki Terhadap Penyakit Antraknosa pada Buah Pisang Kultivar Cavendish. J. Agrotek Tropika, 3 (2): 251-256.
Barakat, D. A. 2011. Insecticidal and Antifeedant Activities and Chemical Composition of Casimiroa Edulis La Llave & Lex (Rutaceae) Leaf Extract and its Fractions Against Spodoptera littoralis Larvae. Aust J Basic Appl Sci, 5 (9): 693-703.
Dadang, dan D. Prijono. 2011. Pengembangan Teknologi Formulasi Insektisida Nabati untuk Pengendalian Hama Sayuran dalam Upaya Menghasilkan Produk Sayuran Sehat. J. Ilmu Pertan. Indones, 16 (2): 100-111
Dropkin, V. H. 1996. Pengantar Nematologi Tumbuhan Edisi Kedua. (Terjemahan). Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Einhellig FA. 1995. Interactions Involving Allelopathy in Cropping Systems. Agron. J, 88 (6): 886-893.
El-Rokiek, K. G. and R. A. Eid. 2009. Allelopathic Effects of Eucalyptus citriodora on Amaryllis and Associated Grassy Weed. Planta Daninha, 27 : 887-899.
Fitriana, Y., Purnomo dan A. M. Hariri. 2012. Uji Efikasi Ekstrak Gulma Siam Terhadap Mortalitas Hama Pencucuk Buah Kakao (Helopeltis SPP.) di Laboratorium. J. HPT. Tropika, 12 (1): 85-91.
Fitter, A. H and R. K. M. Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.
Frei, H., J. Luthy., J. Brauchli., U. Zweifel., F. E. Wurgler, and C. Schlatter. 1992. Structure/Activity Relationships of the Genotoxic Potencies of Sixteen Pyrrolizidine Alkaloids Assayed for the Induction of Somatic Mutation and Recombination in Wing Cells of Drosophila melanogaster. Chem. Biol. Interact, 83 (1): 1-22.
Fridiana, D. 2012. Uji Antiinflamasi Ekstrak Umbi Rumput Teki (Cyperus rotundus L.) pada Kaki Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Karagen. Skripsi Universitas Jember.
Gusmarini, M. 2013. Pengaruh Beberapa Jenis Ekstrak Tumbuhan terhadap Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai Besar di Lapangan. Skripsi Universitas Lampung.
Hartmann T. 2004. Plant-Derived Secondary Metabolites as Defensive Chemicals in Herbivorous Insects: a Case Study in Chemical Ecology. Planta, 219 (1): 1- 4.
Huzni, M., B. T. Rahardjo., dan Hagustarno. 2015. Uji Laboratorium Ekstrak Kirinyuh (Chromolaena odorata King & Robinson) Sebagai Nematisida Nabati Terhadap Meloidogyne spp. J. HPT, 3 (1): 93-101
Inderjit, Keating KI. 1999. Allelopathy: principles, procedures, processes, and promises for biological control. Di dalam: Sparks DL (ed). Adv Agron Vol 67. San Diego: Acad Press. pp 141-231.
Isda, M. N., S. Fatonah dan R. Fitri. 2013. Potensi Ekstrak Daun Gulma Babadotan (Ageratum conyzoides L.) Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Paspalum conjugatum Berg. J. Biol, 6 (2): 120-125.
Junaedi, A., M. A. Chozin, and K. H. Kim. 2006. Ulasan Perkembangan Terkini Kajian Alelopati. HAYATI J. Biosci, 13 (2): 79-84
Kamboj, A. and Saluja. 2008. Ageratum conyzoides L.: A Review on its Phytochemical and Pharmacological Profile. Int. J. Green Pharm, 59-68.
Kardinan, A. 2010. Prospek dan Kendala dalam Pengembangan dan Penerapan Penggunaan Biopestisida di Indonesia. hlm. 1-13. Prosiding Seminar Nasional VI Perhimpunan Entomologi Indonesia. Bogor, 24 Juni 2010
Kartika, N. I., D. Salbiah dan A. Sutikno. 2016. Uji Beberapa Konsentrasi Ekstrak Tepung Daun Babadotan (Ageratum conyzoides L.) dalam Mengendalikan Kepik Hijau (Nezara viridula L.) pada Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). JOM. Faperta, 3 (1): 1-11
Kiranmai, M., M. Kumar, and I. Mohammed. 2011. Comparison of Total Flavanoid Content of Azadirachta indica Root Bark Extracts Prepared by Different Methods of Extraction. Res. J. Pharm. Biol. Chem. Sci, 2 (3): 254-261.
Kristanto, B.A. 2006. Perubahan Karakter Tanaman Jagung (Zea mays L.) Akibat Alelopati dan Persaingan Teki (Cyperus rotundus L.). J. Indon. Trop. Anim. Agric, 31 (3): 189-194.
Lopez. 2005. In Vitro Effect of Condosed Tannins from Tropical Fodder Crops Againts Eggs and Larvae of the Nematode Haemunchus contortus. J. Food, Agric. Environ, 3 (2): 191-194.
Loveless, A. R. 1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik. Jilid 1. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka.
Lumowa, S. V. V. 2011. Efektivitas Ekstrak Babadotan (Ageratum conyzoides L.) Terhadap Tingkat Kematian Larva Spodoptera litura F. Eugenia, 17 (3): 186-191.
Nandika, D., Y. Rismayandi, dan F. Diba. 2003. Rayap, Biologi dan Pengendalian. Muhammadiah University Press, Surakarta
Narberhaus, I., V. Zintgraf, and S. Dobler. 2005. Pyrrolizidine Alkaloids on Three Trophic Levels Evidence for Toxic and Deterrent Effects on Phytophages and Predators. Chemoecology, 15 (2): 121-125.
Ojo, G. T and I. Umar. 2013. Evaluation of Some Botanicals on Root – Knot Nematode (Meloidogynejavanica) in Tomato (Lycopersiconesculentum, Mill) in Yola Adamawa State, Nigeria. Biol. Forum, 5 (2): 31-36
Owolabi, M. S., A. Ogundajo., K. O. Yusuf., L. Lajide., H. E. Villanueva., J. A. Tuten and W. N. Setzer. 2010. Chemical Composition and Bioactivity of the Essential Oil of Chromolaena odorata from Nigeria. Rec. Nat. Prod. 4 (1): 72-78.
Pebriani., R. Linda., dan Mukarlina. 2013. Potensi Ekstrak Daun Sembung Rambat (Mikania micrantha H.B.K) Sebagai Bioherbisida terhadap Gulma Maman Ungu (Cleome rutidosperma D.C) dan Rumput Bahia (Paspalum notatum Flugge). Jurnal Protobiont, 2 (2): 32–38.
Perez, A. M. C., V. M. Ocotero., R. I. Balcazari, dan F. G. Jimenez. 2010. Phytochemical and Pharmological Studies on Mikania micrantha H.B.K. Int. J. Exp. Bot, 78 : 77-80.
Rasmann, S and A. A. Agrawal. 2009. Plant Defense Against Herbivory: Progress in Identifying Synergism, Redundancy, and Antagonism Between Resistance Traits. Curr. Opin. Plant Biol, 12 (4): 473-478.
Rice, E. L. 1984. Allelopathy. Edisi kedua. Orlando: Acad Press.
Salam, D. M., Mukarlina., dan F. Diba. 2014. Pengendalian Rayap Tanah Coptotermes curvignathus Holmgren Menggunakan Ekstrak Daun Gulma Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth). Protobiont, 3 (2): 87–92.
Seigler, D. S. 1996. Chemistry and Mechanisms of Allelopathic Interactions. Agron. J, 88 (6): 876-885.
Sekarsari, A. R. 2013. Pengaruh Beberapa Fungisida Nabati Terhadap Keterjadian Penyakit Bulai pada Jagung Manis (Zea mays saccharata). J. Agrotek Tropika, 1 (1): 98-101.
Sembel, D. 2011. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Penerbit Andi. Bandung.
Setiawati, S., R. Murtiningsih., N. Gunaeni, dan T. Rubiati. 2008. Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT). Prima Tani Balitsa. pp. 16-17.
Sherikar, O. D., and P. J. Mehta. 2012. Development and Validation of RP-HPLC, UV-Spectrometric and Spectrophotometric Method for Estimation of Tapentadol Hydrochloride in Bulk and in Laboratory Sample of Tablet Dosage Form. J. Chem. Pharm. Res, 4 (9): 4134-4140.
Sihombing. A., S. Fatonah, dan F. Silviana. 2012. Pengaruh Alelopati Calopogonium mucunoides Desv. terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Anakan Gulma Asystasia gangetica (L.) T. Anderson. Biospecies, 5 (2): 5-11.
Siramon, P., Y. Ohtani, and H. Ichiura. 2009. Biological Performance of Eucalyptus camaldulensis Leaf Oils From Thailand Against The Subterranean Termite Coptotermes formosanus Shiraki. J. Wood Sci, 55 (1): 41–46.
Sitepu, D., A Kardinan, dan A. Asman. 1999. Hasil Penelitian, dan Peluang Penggunaan Pestisida Nabati. Pengembangan Teknologi Tanaman Rempah dan Obat, 9 (2): 25-33.
Thamrin, M., S. Asikin., dan M. Willis. 2013. Tumbuhan Kirinyu Chromolaena odorata (L) (Asteraceae: Asterales) Sebagai Insektisida Nabati untuk Mengendalikan Ulat Grayak Spodoptera litura. J. Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 32 (3): 112-121
Thamrin, M., S. Asikin., Mukhlis, dan A. Budiman. 2007. Potensi Ekstrak Flora Lahan Rawa Sebagai Pestisida Nabati. Balai penelitian Pertanian Lahan Rawa, 35-54.
Thoden, T. C., M. Bppre, and J. Hallmann. 2007. Pyrrolizidine Alkaloid of Chromolaena odorata act as Nematicidal Agents and Reduce Infection of Lettuce Roots by Meloidogyne incognita. Nematology, 9 (3): 343-349.
Vyvyan, J. R. 2002. Allelochemicals as Leads for New Herbicides and Agrochemicals. Tetrahedro, 58 (9): 1631-1646.
Wardhiany C.K, M. Sritamin dan K. A. Yuliadhi. 2014. Studi Uji Ekstrak Beberapa Jenis Gulma dalam Menekan Nematoda Puru Akar Meloidogyne spp. pada Tanaman Tomat (Licopersicum esculentum Mill). E-Jurnal Agroekoteknologi Trop, 3 (1): 32-40.
Wattimena, G. A. 1987. Zat Pengatur Tumbuh. PAU Bioteknologi IPB. Bogor.
DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v17i3.18049
Refbacks
Jurnal Kultivasi Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.