Pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan pemberian kompos blotong disertai dengan frekuensi penyiraman yang berbeda di pembibitan utama
Abstract
Sari. Blotong merupakan salah satu bentuk limbah di pabrik gula yang memiliki nilai manfaat untuk diterapkan sebagai pupuk organik. Pada blotong terkandung beberapa unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman yaitu unsur 1.51% N, 5.63% P2O5, 0.26% K2O dan 32.38% C-organik. Selain itu pemanfaatan blotong sebagai pupuk organik diharapkan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dimana penggunaan yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama secara terus menerus akan menyebabkan tanah tidak sehat karena mengerasnya lapisan tanah. Tujuan percobaan ini adalah mengkaji pertumbuhan bibit kelapa sawit dengan pemberian kompos blotong yang dikombinasikan dengan frekuensi penyiraman yang berbeda. Percobaan dilakukan mulai Desember 2017 sampai dengan April 2018 di Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan pemberian pupuk (pupuk anorganik, kompos blotong 500 g/tanaman, kompos blotong dosis 1000 g/tanaman, kompos blotong 1500 g/tanaman) dan frekuensi penyiraman (setiap hari, 3 hari sekali, dan 5 hari sekali). Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemupukan dengan kompos blotong 1500 g/ tanaman yang disertai dengan penyiraman setiap hari menghasilkan pertumbuhan terbaik bibit kelapa sawit terutama pada parameter tinggi tanaman, lilit batang, jumlah daun dan bobot basah tanaman. Kompos blotong mengandung 32.38% C-organik, 1.51% N, 5.63% P2O5, dan 0.26% K2O.
Kata Kunci: Kelapa sawit, pembibitan utama, blotong, frekuensi penyiraman
Abstract. Filter cake is one form of the sugar mill waste, however it has an beneficial value as organic fertilizer. Filter cake of canes contains some plant nutrients such as 1.51% N, 5.63% P2O5, 0.26% K2O and 32.38% C-organic elements. The use of filter cake as organic fertilizer is expected to be reduce the use of inorganic fertilizers where excessive usage over a long period that caused the degradation of soil quality if without organic in application. The purpose of this experiment is was to examine the growth of oil palm seedlings by giving filter cakes compost combined with different watering frequencies. The experiment was conducted from December 2017 to April 2018 at the Ciparanje Experimental station, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University. A randomized block design (RBD) was used as the experimental design with four levels of fertilizer (without filter cakes (inorganic), 500, 1000, and 1500 g filter cake per plant) and the frequency of watering (every day, every 3 days, and every 5 days). The results of the experiment showed that filter cake compost of 1500 g/plant and watering of every day was the best result on growth of oil palm seedlings, particularly on the parameters of plant height, circumstance stems, number of leaves and fresh weight of plants. Filter cakes compost in this study contains 32.38% C-organic, 1.51% N, 5.63% P2O5, and 0.26% K2O.
Keywords: oil palm, main nursery, filter cake, watering frequency
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Ai, N. S., Y. Banyo. 2011. Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator kekurangan air pada tanaman. J. Ilmiah Sains (11) : 2.
Allorerung, D., M. Syakir, Z. Poeloengan, Syafaruddin, dan W. Rumini. 2010. Budidaya Kelapa Sawit. Bogor: Aska Media, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.
Ariyanti, M., I.R.D. Anjarsari, Y. Maxiselly, Y.A. Chandra. 2018a. Pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan komposisi media tanam dan interval penyiraman yang berbeda. J. Pen. Kelapa Sawit 26(1): 11-22. http://jurnalkelapasawit.iopri.org/index.php/jpks/article/view/58.
Ariyanti, M., S. Rosniawaty., I.R.D. Anjarsari., A. Fernando. 2018b. The growth response of oil palm seedling at main nursery against watering at different volume and frequency and against provision of compost. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research. 37(3): 226-233.http://gssrr.org/index.php?journal=JournalOfBasicAndApplied&page=article&op=view&path%5B%5D=8645.
Asbur, Y. M. Ariyanti. 2017. Peran konservasi tanah terhadap cadangan karbon tanah, bahan organik, dan pertumbuhan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). J. Kultivasi 16 : (3).
Astuti, F., Y. Parapasan, and J.S.S. Hartono. 2015. Penggunaan kompos blotong dan pupuk nitrogen pada pembibitan kakao ( Theobroma cacao L .). J. Agro Ind. Perkeb. 3(2): 122–134.
Atmojo, S. W. 2003. Peranan bahan organik terhadap kesuburan tanah dan upaya pengelolaannya. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian universitas Sebelas Maret.
Baskoro, D. P. T. 2017. Kelapa Sawit : Benarkah Rakus Air?. Buletin Faperta IPB. Tersedia dalam http://faperta.ipb.ac.id/buletin/2017/08/14/kelapa-sawit-benarkah-rakus-air/. diakses pada tanggal 5 Agustus 2018.
Corley, R. H. V. dan P.B. Tinker. 2016. The Oil Palm (Fifth Edition). Oxford: Wiley Blackwell. Hlm. 1-149.
GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia). 2017. Perkebunan Kelapa Sawit : Hemat Air dan Lestraikan Cadangan Air Tanah. Tersedia pada https://gapki.id/news/2027/perkebunan-kelapa-sawit-hemat-air-dan-lestarikan-cadangan-air-tanah. Diakses pada 5 Agustus 2018.
Gardner, F. P., R. Brent Pearce, Roger L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Diterjemahkan oleh : Herawati Susilo. Penerbit. Universitas Indonesia. Jakarta.
Gunawan, E. Ariani, M. A. Khoiri. 2014. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan berbagai dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di main nursery. Jom Faperta (1) : 2.
Ichsan, C.N., E. Nurami, and Saljuna. 2012. Respon aplikasi dosis kompos dan interval penyiraman pada pertumbuhan bibit kelapa sawit ( Elaeis guineensis Jacq .). J. Agrista 16(2): 94–106.
Kirana, K. 2008. Penentuan dosis pemupukan kompos blotong pada tebu lahan kering (Saccharum officinarum L.) Varietas PS 862 dan PS 864. Skripsi Fak. Pertan. Inst. Pertan. Bogor.
Lakitan, B. 2010. Dasar - Dasar Fisiologi Tumbuhan. Edisi 1. Rajawali Pers, Jakarta
Lestari, G.W, Solichatun, dan Sugiyarto. 2008. Pertumbuhan, kandungan klorofil, dan laju respirasi tanaman garut (Maranta arundinacea L.) setelah pemberian asam giberelat (GA3). Bioteknologi. 5(1):1-9.
Lubis, A.U. 2008. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia (Edisi 2). Medan: Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Hlm. 1-73
Maryani, A.T. 2012. Pengaruh volume pemberian air terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pembibitan utama. J. Agroekoteknologi 1(2): 64–74.
Mathius, N.T., G. Wijaya, E. Guharja, H. Aswidinnoor, S. Yahya, and Subroto. 2001. Respons tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap cekaman kekeringan. Menara Perkeb. 69(2): 29–45.
Mulyadi, M. 2000. Kajian pemberian blotong dan terak baja pada tanah kandiudoxs pelaihari dalam upaya memperbaiki sifat kimia tanah, serapan N, Si, P dan S serta pertumbuhan tebu. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Pangaribuan, Y. 2001. Studi karakter morfofisiologi tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pembibitan terhadap cekaman kekeringan. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Purwono, D. Sopandie, S.S. Harjadi, and B. Mulyanto. 2011. Application of filter cake on growth of upland sugarcanes. J. Agron Indones. 39(2): 79–84.
Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1 (Alihbahasa: Dian Rukmana dan Sumaryono). Bandung: ITB.
Satari, G., T. Nurmala, O. A. A. Mihardja, A. W. Irwan, A. Wahyudin. 2009. Dasar - Dasar Agronomi. Giratuna, Bandung.
Schmidt, F. H dan J. H. A. Ferguson. 1951. Rainfall Types Based On Wet and Dry Period Rations for Indonesia With Western New Guinea. Jakarta: Kementrian Perhubungan Meteorologi dan Geofisika
Sitompul S.M. dan Bambang Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.Hal 113-114.
Verheye, W. 2010. Growth and Production of Oil Palm. In: Verheye, W. (ed.), Land Use, Land Cover and Soil Sciences. Encyclopedia of Life Support Systems (EOLSS), UNESCO-EOLSS Publishers, Oxford, UK. http://www.eolss.net.
World Growth. 2011. Manfaat Minyak Sawit bagi Perekonomian Indonesia. : 1–27Available at www.worldgrowth.org.
Yassen, A.A., S.. Khaled, and M.Z. Sahar. 2010. Response of wheat to different rates and rasios of organic residues on yield and chemical composition under two types of soil. J. Am. Sci. 6(12): 858–864.
Zaenal. 2010. Pengelolaan pembibitan kelapa sawit dengan aspek khusus seleksi bibit di pusat penelitian kelapa sawit (PPKS), Unit Usaha Marihat, Sumatera Utara. Skripsi Fak. Pertan. Inst. Pertan. Bogor.
DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v17i3.18890
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kultivasi Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.