Pengaruh pupuk hayati majemuk dan pupuk fosfor terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai di inceptisol Jatinangor
Abstract
Sari. Kedelai merupakan salah satu tanaman yang membutuhkan fosfor dalam jumlah besar. Ketersediaan P merupakan faktor pembatas utama pada pertumbuhan dan produksinya. Fosfor tidak banyak tersedia untuk tanaman, sehingga dibutuhkan pupuk hayati yang mengandung mikroorganisme untuk dapat melarutkan fosfor. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dosis pupuk hayati majemuk dan pupuk P yang efektif dan dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan, komponen hasil, dan hasil tanaman kedelai kultivar Anjasmoro. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2017 di Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, dengan ketinggian tempat yaitu ± 780 mdpl. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 9 perlakuan dan diulang tiga kali, adapun perlakuannya yaitu : tanpa pupuk fosfor dan tanpa pupuk hayati; 100 kg/ha pupuk fosfor; 5 L/ha pupuk hayati; 100 kg/hapupuk fosfor + 5 L/ha pupuk hayati; 100 kg/ha pupuk fosfor + 8 L/ha pupuk hayati; 100 kg/ha pupuk fosfor + 10 L/ha pupuk hayati; 150 kg/ha pupuk fosfor + 5 L/ha pupuk hayati; 150 kg/ha pupuk fosfor + 8 L/ha pupuk hayati dan 150 kg/ha pupuk fosfor + 10 L/ha pupuk hayati. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kombinasi pupuk fosfor 150 kg/ha + pupuk hayati 10 L/ha memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah bintil akar, namun tidak memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman, bobot kering tanaman, indeks luas daun, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman dan indeks panen.
Kata Kunci: kedelai, pupuk hayati, inceptisols
Abstract. Soybeans are one of the plants that require large amounts of phosphorus. The availability of P is a major limiting factor in its growth and production. Phosphorus is not widely available for plants, so it requires biological fertilizers that contain microorganisms to dissolve phosphorus. This study aims to obtain a dose of compound biofertilizer and P fertilizer that is effective and can provide the best effect on growth, yield components, and yield of Anjasmoro cultivar soybean plants. The research conducted from March to June 2017 at the Ciparanje Experimental Field, Faculty of Agriculture, University of Padjadjaran, with altitude of 780 meters above sea level. Experiment used Randomized block design that consisted of 9 treatments. There were without biological fertilizers and without P fertilizer; 100 kg/ha P fertilizer + 5 L/ha biological fertilizer; 100 kg/ha P fertilizer + 8 L/ha biological fertilizer; 100 kg/ha P fertilizer + 10 L/ha biological fertilizer; 150 kg/ha fertilizer P + 5 L/ha biological fertilizer; P 150 kg/ha fertilizer + 8 L/ha biological fertilizer; 150 kg/ha fertilizer P + 10 L/habiological fertilizer. It was repeated three times. The results showed that a combination of phosphorus fertilizer 150 kg/ha + biological fertilizer 10 L/ha gave were significant effect on plant height and the number of root nodules but it had no effect on plant height, plant dry weight, leaf area index, number of seeds, seed weight, and harvest index.
Keywords: soybean, biofertilizer, inceptisols
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Bachtiar, Taufik, dan S.H. Waluyo. 2013. Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan dan Serapan Nitrogen Tanaman Kedelai (Glycine max. L.) Varietas Mitani dan Anjasmoro. Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi. Badan Tenaga Nuklir Nasional. Jakarta. Vol. 16 No.3, Desember 2013: 411–418.
Badan Pusat Statistik. 2017. Produksi Kedelai menurut Provinsi tahun 2013-2017. Penerbit BPS.
Damanik, M. M. B., B. E. Hasibuan, Fauzi, Sarifuddin dan H. Hanum, 2011. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Universitas Sumatera Utara Press, Medan.
Direktorat Gizi DepKes R.I. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi tanaman budidaya. UI Press. Jakarta.
Goldsworthy dan Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropic (Terjemahan dari The Physiology of Tropical Fields Crops oleh Tohari). Gadjah mada Univercity Press. Yogyakarta.
Hanum, Chairani. 2013. Pertumbuhan, Hasil, dan Mutu Biji Kedelai dengan Pemberian Pupuk Organik dan Fosfor. Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. J. Agron. Indonesia 41 (3) : 209 – 214.
Iriani, E., dan J. Handoyo. 2011. Perbanyakan Sumber Kedelai Varietas Grobogan di Tingkat Petani dalam Mendukung Ketersediaan Benih di Jawa Tengah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Semarang.
Irwan, A.W. dan A. Wahyudin. 2017. Pengaruh Inokulasi Mikoriza Vesikular arbuskula (MVA) dan Pupuk Pelengkap Cair terhadap pertumbuhan, komponen hasil dan Hasil tanaman Kedelai pada tanah Inceptisol Jatinangor. J Kultivasi. 16 (2) : 326-332.ISSN : 1412-4718.
Irwan, A.W. dan T. Nurmala. 2018. Pengaruh Pupuk Hayati dan Pengapuran terhadap Produktivitas Kedelai di Tanah Inceptisol Jatinangor. J Kultivasi. 17 (2) : 656-663 . ISSN : 1412-4718.
Jayasumarta dan Darmawati. 2012. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk P Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril). Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Agrium. 17 (3) : 1-11.
Kurniawan, Shandy., Aslim Rasyad., dan Wardati. 2014. Pengaruh Pemberian Pupuk Posfor Terhadap Pertumbuhan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merril). Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Riau. J. Faperta.1(2) : 1-11.
Lerouge, P., P. Roche, C. Faucher, F. Maillet , G. Truchet, J.C. Promé, J. Dénarié. 1990.Symbiotic host-specificity of Rhizobium meliloti isdetermined by a sulfated and acylated glucosamine oligosac-charidesignal. Nature. 344:781-784.
Manurung, J.P. dan E. Syam’un. 2003. Hubungan komponen hasil dengan hasilkedelai (Glycine max (L.) Merr.) yang ditanam pada lahan diolah berbedasistem dan berasosiasi dengan gulma. Jurnal Agrivigor. 3(2):179-188.
Mursidah. 2017. Perkembangan Produksi Kedelai Nasional dan Upaya Pengembangannya (Lanjutan) Di Propinsi Kalimantan Timur. Fakultas Pertanian, Jurnal Universitas Mulawarman, Samarinda. 6(3) : 22-34.
Misran. 2013. Studi Penggunaan Pupuk Hayati Pada Tanaman Kedelai. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 13 (3): 206-210.
Mitsuhashi, N., M. Ohnishi, Y. Sekiguchi, K. Y.U. Kwon, Y.T. Chang, S.K. Chung, Y. Inoue, R.J. Reid, H. Yagisawa,and T. Mimura. 2005. Phytic acid synthesis and vacuolar accumulation in suspension-cultured cells of Catharanthus roseus induced by high concentration of inorganic phosphate and cations. Plant Physiol. 138:1607-1614.
Mulyani. 2006.Peranan Fosfor Alam dan Kombinasi Bakteri Pelarut Fosfor dengan Pupuk Kandang dalam Meningkatkan Serapan Hara dan Hasil Kedelai. J Tanah Lingk. 7(2):41-47.
Parwadi. 1986. Pengaruh beberapa Inokulan dan pupuk N terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai [Tesis]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Perdana, J. Lea, A. Rasyad, dan A. Zuhry. 2012. Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk Fosfor (P) Terhadap Mutu Benih Berbagai Kultivar Kedelai (Glycine max L. Merril) Selama Pengisian dan Pemasakan Biji. Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Priambodo, Ardi., Bambang Guritno dan Agung Nugroho. 2009. Upaya Peningkatan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max) Melalui Aplikasi Mulsa Daun Jati Dan Pupuk Organik Cair. Fakultas Pertanian Unbraw.
Prihastuti dan Sudaryono. 2008. Evaluasi input agen hayati pada budi daya kedelai di lahan kering masam Lampung Tengah. Agrin 12(1): 56–66.
Purwanti, Lutfi., W. Sutari, Kusumiyati. 2014. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Hayati Dan Dosis Pupuk N, P, K Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) Kultivar Talenta. Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Agric. Sci. J. – Vol. I (4) : 177-188 (2014).
Ratnasari, D., M. K. Bangun, R. Iskandar. 2015. Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada Pemberian Pupuk Hayati dan NPK Majemuk. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan. Jurnal Online Agroekoteknologi . Vol.3, No.1 : 276 - 282.
Rachmina, D. dan T.A. Putri. 2017. Menuju Agribisnis Indonesia yang
Berdaya Saing. Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB. ISBN. 978-602-14623-5-5.
Rosliani, R. 1997. Pengaruh Pemupukan dengan Pupuk Majemuk Makro Berbentuk Tablet terhadap Pertumbuhan dan hasil Cabai Merah. J. Hort. 7(3).
Saerong. 2008. Pengaruh Pupuk Fosfor dan Kalium Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah di Lahan Kering. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Temu Teknis Fungsional Non Peneliti. Malang.
Salisbury, F.B dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan: Jilid III. Terjemahan. Penerbit ITB Bandung.
Sihaloho, N., N. Rahmawati., dan L. A. P. Putri. 2015. Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai Varietas Detam 1 terhadap Pemberian Vermikompos dan Pupuk P. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan. Jurnal Agroekoteknologi.3(4) :1591- 1600.
Silalahi, H. 2009. Pengaruh inokulasi Rhizobium dan pupuk fosfor terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max L. Merill). Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Medan.
Simanungkalit, R. D. M., D. Ardi Suriadikarta, R. Saraswati, DSetyorini, dan W. Hartatik. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian.
Sitompul, S.M. dan B. Guritno.1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogya.
Soverda, Nerty, Mapegau, dan Destri, F. 2007. Pengaruh berbagai kadar air tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang diberi mikoriza vesikular arbuskular. Jurnal Agronomi 11(2): 85-90.
Soverda, Nerty dan Tiur Hernawati. 2009. Respon Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Terhadap Pemberian Berbagai Konsentrasi Pupuk Hayati. Jurnal Agronomi. 13 (1) : 115-122.
Syahriyah, N. 2014. Pengujian Efektivitas Pupuk Hayati Majemuk Pada Tanaman Kedelai (Glycine max). Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Wahda, R., A. Baihaki, R. Setiamihardja dan G. Suyatna. 1996. Variabilitas dan Heretabilitas Laju Akumulasi Bahan Kering Pada Biji Kedelai. Zuriat 7 (2): 92-97.
Yudhi, Rr. H. B. 2002. Respon tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill) Terhadap Pemupukan Fosfor dan Kompos Jerami pada Tanah Ultisol. Program studi ilmu tanah fakultas pertanian. Universitas Bengkulu. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 4 (2) : 78-83.
DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v17i3.19583
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kultivasi Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.