Uji daya hasil jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) akibat aplikasi jenis nutrisi alternatif dengan pendekatan bioklimatik di kabupaten Karawang

Rommy Andhika Laksono Andhika Laksono

Abstract


Sari Karawang merupakan wilayah di Jawa Barat yang sangat potensial dalam pengembangan budidaya jamur tiram putih. Salah satu usaha penerapan sistem pertanian yang berkelanjutan atau sistem pertanian yang peduli lingkungan dapat dilakukan dengan pemanfaatan nutrisi alternatif dan modifikasi bioklimatik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis nutrisi alternatif terbaik yang mampu memberikan produksi jamur tiram putih tertinggi pada setiap posisi baglog. Penelitian dilakukan di kumbung percobaan Fakultas Pertanian UNSIKA, Kabupaten Karawang, dari bulan Januari sampai dengan bulan Agustus 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Perlakuan terdiri dua faktor, yaitu jenis nutrisi alternatif dan posisi baglog. Faktor jenis nutrisi alternatif terdiri dari 5 taraf, yaitu aquades 100%, air leri 80%, ekstrak kulit kentang 40%, ekstrak tauge 60%, dan air kelapa tua 60%, sementara faktor posisi baglog terdiri dari 2 taraf, yaitu vertikal dan horizontal. Perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh interaksi antara jenis nutrisi alternatif dan posisi baglog selama 1 periode tanam (8 minggu) terhadap jumlah rumpun jamur per baglog, jumlah tudung jamur per rumpun, diameter tudung jamur maksimal per baglog, panjang batang jamur maksimal  per baglog  , bobot segar jamur per baglog, bobot kering jamur per baglog, serta intensitas panen per baglog. Pada posisi baglog vertikal, jenis nutrisi terbaik adalah air leri 80%. Pada posisi baglog horizontal, jenis nutrisi terbaik adalah ekstrak tauge 60%.

Kata Kunci: Jamur tiram putih, nutrisi organik, posisi baglog 

 

Abstract. Karawang is a region in West Java that is very potential in developing white oyster mushroom cultivation. One of the efforts to implement a sustainable agricultural system or an environmentally friendly agricultural system can be done by alternative nutrients application and bioclimatic modifications. This study aimed to obtain the best alternative nutrients that were able to provide the highest production of white oyster mushrooms in each baglog positions. The study was carried out at the experimental field of the Faculty of Agriculture, UNSIKA, Karawang, from January to August 2018. The research method used factorial randomized block design (RBD). Treatments were consisted of two factors. There were types of alternative nutrient and baglog position, which was repeated 3 times. Types of alternative nutrient consisted of 5 levels: 100% aquadest, 80% liquid waste from rice washing, 40% potato peel extract, 60% bean sprouts extract,  and 60% old coconut water, while baglog position consisted of vertical and horizontal positions. The results showed that there was an interaction effect between alternative nutrient types and the positions of baglog for 1 planting period (8 weeks) on the number of mushroom clumps per baglog, number of mushroom caps, maximum mushroom hood diameter per baglog, maximum mushroom stem length per baglog, fresh weight mushrooms per baglog, mushroom dry weight per baglog, and crop intensity per baglog. In the vertical baglog position, the best type of nutrient was 80% liquid waste from rice washing. In the horizontal baglog position, the best type of nutrient was 60% bean sprout extract.

 

Keywords: Baglog position, organic nutrient, White oyster mushroom


References


Aiman, U., Abdillah, J., & Purwani, T. (2012). Budidaya Jamur Tiram Putih pada Berbagai Macam Media di Dataran Tinggi dan Dataran Rendah. Yogyakarta: Universitas Mercu Buana.

Baharuddin., M.T. Arfah dah Syahidah. 2005. Serbuk Kayu Jati (Tectona grandis L.) yang direndam dalam Air Dingin Sebagai Media Tumbuh Jamur Tiram (Pleurotus comunicipae). Jurnal Perennial, 2(1): 1-5.

Barlina, dkk. 2007. Pengaruh Perbandingan Air Kelapa dan Penambahan Daging Kelapa Muda Serta Lama Penyimpanan Terhadap Serbuk Minuman Kelapa. Jurnal Littri. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain (Balitka). 13(12) : 73-80.

Chang, S.-T., & Miles, P. (2004). Mushrooms : Cultivation, Nutritional Value, Medicinal Effect, and Environmental Effect. New York: CRC Press LLC.

Chazali, S dan P.S. Pratiwi. 2009. Usaha Jamur Tiram Skala Rumah Tangga. Penebar Swadaya. Yogyakarta.

Efridayanti. 2014. Pembuatan Asam Oksalat dari Kulti Kentang Dengan Variasi Konsentrasi Asam Nitrat (NHO3) dan Lama Pemanasan Pada Proses Hidrolisis.Skripsi. Politeknik Negeri Sriwijaya.

Jannah, M., U.S.Hastuti., dan A.Witjoro. 2014. Pengaruh Penambahan Air Rebusan Kecambah Kacang Hijau Pada Media PDA (Potato Dectrose Agar) Terhadap Pertumbuhan Miselium Biakan Murni Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus var. florida). Skripsi. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA. Universitas Negeri Malang.

Kalsum, U, S. Fatimah dan C. Wasnowati. 2011. Efektivitas Pemberian Air leri Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Agrovigor. 4(2) : 86- 92.

Kementerian Pertanian. 2016. Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Jamur Tiram. Kementan. Jakarta. Hal. 21-22.

Kenanga, P, Arief, P, dan Riris, L. P. 2014. Perbandingan Pertumbuhan Jamur Tiram Putih di Kumbung Ciseeng dan Universitas Al-Azhar Indonesia. Al-Kauniyah. Jurnal Biologi, vol. 7, 2, hal 94-98.

Maulana, A. I.. 2010. Pengaruh Ekstrak Tauge (Phaseoulus radiates) Terhadap Kerusakan Sel Ginjal Mencit (Mus musculus) Yang Diinduksi Parasetamol. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Maulidina, R., W.E. Murdiono dan M. Nawawi. 2014. Pengaruh Umur Bibit dan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Program Studi Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya malang.

Merisya, N., Nurmiati dan Periadnadi. 2014. Pengaruh Pengasaman Air Kelapa dan Air Beras Sebagai Alternatif Pelapukan Media Terhadap pertumbuhan Jamur Tiram Kelabu (Pleurotus Sajor Caju (Fries) Singer). Jurnal Biologi Universitas Andalas. 1: 244-248.

Nugraha, Tatang. 2015. Kiat Sukses Budidaya Jamur Tiram. Yrama Widya.Jakarta.

Nurafles, R. 2015. Pengaruh Komposisi Serbuk Gergajian Kayudan Jerami Padi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa. Padang.

Nurrohmah, F A, Gumbira, S. Achmad, MS, dan Rial, A. 2014. Jamur. Agriflo. Jakarta. Hal. 32-40.

Pambudi, A. Nurlaila, I, S. dan Riris, L, P. 2015. Pemanfaatan sisa Biomassa Tanaman Ganyong Sebagai Media Tambahan Pertumbuhan jamur Tiram. Bio Wallacea Jurnal Ilmiah Ilmu Biologi, vol. 1(2), hal. 87-92.

Rahmat, S. dan Nurhidayat, 2011. Untung Besar dari Bisnis Jamur Tiram. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Schieber, A., Saldana, M. D. A., 2009, Potato Peels: A Source of Nutritionally and Pharmacologically Interesting Compounds – A Review, Global Science Books, 3(2): 23-9.

Shifriyah, A., K. Badami., dan S. Suryawati. 2012. Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Penambahan Dua Sumber Nutrisi. Agrovigor. 5 (1): 8-13.

Sitompul, F., Elza, Z., & Armaini. (2017). Pengaruh Berbagai Media Tumbuh dan Penambahan Gula (Sukrosa) terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). JOM Faperta, 4 No. 2, 4.

Soeprapto, H. S.. 1992. Bertanam Kacang Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya.

Steviani, S. (2011). Pengaruh Penambahan Molase dalam Berbagai Media pada Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Surakarta: Skripsi. Fakultas Pertanian.

Subada, A. 2014. Pengaruh Konsentrasi Tepung Tongkol Jagung dan lama Pengomposan Media Tumbuh F3 Terhadap Pertumbuhan Jamur Kuping Hitam (Auricularia polytricha). Skripsi. Fakultas Sains dan teknologi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang

Sumiati, E., Suryani dan Puspitasari. 2006. Perbaikan Poduksi Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Strain Florida dengan Modifikasi Bahan Baku Utama Subtrat. J. Hort, vol. 16(2) : 96-107.

Suriawiria, U. 2001. Sukses Beragrobisnis Jamur Kayu : Shiitake, Kuping, Tiram. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suriawiria, U. 2002. Budidaya Jamur Tiram. Kanisius. Yogyakarta. Hal. 13-16.

Suryabrata, Jatmika A. 2000, Bioclimatic Design : A Strategy to Achieve Sustainable Development, Proceeding International Seminar of Sustainable Development, Proceeding International Seminar of Sustainable Environmental Architecture, eds. Mas Santosa. Laboratory of Architectural Science and Technology, Department of Architecture Institut Technology Sepuluh Nopember, ITS Surabaya.

Zakaria, 2013. Pemanfaatan Kulit Telur dan Air Cucian Beras dengan Penambahan CMA pada Media Tanaman untuk Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum licopersicum). Naskah Publikasi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v18i3.20105

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat