Respons kedelai akibat jarak tanam dan konsentrasi giberelin pada tanah inceptisol Jatinangor
Abstract
Sari. Teknik budidaya untuk meningkatkan produktivitas kedelai antara lain penggunaan jarak tanam yang tepat dan penambahan input berupa giberelin. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jarak tanam dan konsentrasi yang tepat agar pertumbuhan dan hasil meningkat. Percobaan dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2017 di Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, dengan ketinggian tempat yaitu ± 780 meter di atas permukaan laut. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial, dengan tiga ulangan. Faktor I adalah jarak tanam, terdiri dari 3 taraf, yaitu: jarak tanam 25 cm X 25 cm, jarak tanam 15 cm X 15 cm X 40 cm dan jarak tanam 20 cm X 20 cm X 40 cm. Faktor II adalah konsentrasi Giberelin, terdiri dari 3 taraf, yaitu : konsentrasi 150 ppm, 250 ppm dan 350 ppm. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara jarak tanam dan konsentrasi giberelin terhadap indeks luas daun dan jumlah polong per tanaman. Jarak tanam 20 cm X 20 cm X 40 cm memberikan pengaruh yang terbaik terhadap jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, dan indeks panen. Konsentrasi giberelin 350 ppm memberikan pengaruh terbaik terhadap jumlah biji per tanaman.
Kata Kunci: kedelai, jarak tanam, giberelin, inceptisols.
Abstract. Agronomy innovation to increase soybean productivity were spacing management and giberelin application. This study aims to obtain the right plant spacing and the right concentration so increase growth and yield. The experiment was conducted from July to October 2017 at the Ciparanje Experimental Station, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University, with altitude of ± 780 m above sea level. It used randomized block design with factorial treatment and three replications. The first factor was plant spacing that consisted of 3 levels: spacing 25 cm X 25 cm, spacing 15 cm X 15 cm X 40 cm and spacing 20 cm X 20 cm X 40 cm. The second factor was giberelin concentration that consisted of 3 levels: concentration of 150 ppm, 250 ppm, and 350 ppm. The experimental results showed that there were interaction between the spacing and the concentration of gibberellins on leaf area index and number of pods per plant. The spacing 20 cm X 20 cm X 40 cm gave best effect on number of grain, weight of grain, and harvest index. The giberelin concentration of 350 ppm has the best influence on the number of seeds per plant.
Keywords: soybean, plant-spacing, gibberelin, inceptisols.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adisarwanto, T. 2008. Budidaya Kacang kacangan. Jakarta.
Aribawa, I. B. 2012. Pengaruh Sistem Tanam terhadap Peningkatan Produktivitas Padi di Lahan Sawah Dataran Tinggi Beriklim Basah. Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi. Respons Berbagai Jenis Tanaman Padi (Oryza sativa L.) terhadap Metode SRI (System of Rice Intensification) di Lahan Darat. ISSN 1979-8911, 7(2) : 106- 120.
Badan Litbang Pertanian. 2016. [online] diakses di www.litbang.pertanian.go.id pada tanggal 19 Oktober 2016.
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2015. Produksi Kedelai menurut Provinsi 2015.
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2017. Statistik Indonesia 2017.
Cahyono, B. 2007. Kedelai Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Semarang: CV. Aneka Ilmu.
Dewantari, R.P., N.E. Suminarti, dan Setyono. 2015. Pengaruh Mulsa Jerami Padi dan Frekuensi Waktu Penyiangan Gulma pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai ( Glycine max (L.) Merril ). Jurnal Produksi Tanaman vol.3 no.6 hlm. 487 – 495.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bharatara Karya Aksara, Jakarta.
Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi tanaman budidaya. UI Press. Jakarta.
Goldsworthy dan Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropic (Terjemahan dari The Physiology of Tropical Fields Crops oleh Tohari). Gadjah mada Univercity Press. Yogyakarta.
Ikhwani, G. R. Pratiwi, E. Paturrohman, A.K. Makarim. 2013. Peningkatan Produktivitas Padi Melalui Penerapan Jarak Tanam Jajar Legowo. Iptek Tanaman Pangan, 8 (2) : 72 – 79
Irwan, A. W. 2006. Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill). Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Jatinangor
Irwan, A.W dan A. Wahyudin. 2017. Pengaruh Inokulasi Mikoriza Vesikular arbuskula (MVA) dan Pupuk Pelengkap Cair terhadap pertumbuhan, komponen hasil dan Hasil tanaman Kedelai pada tanah Inceptisol Jatinangor. J Kultivasi Vo. 17 (2) Agustus 2018.
Karokaro., Sakti, J. E.X. Rogi, S. D. Runtunuwu, P. Tumewu. 2015. Pengaturan Jarak Tanam Padi (Oryza sativa L.) Pada Sistem Tanam Jajar Legowo. Jurnal Ilmiah Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi, 6(16).
Lerouge et al. 1990. Symbiotic host-specificity of Rhizobium meliloti isdetermined by a sulfated and acylated glucosamine oligosac-charidesignal. Nature 344:781-784.
Parwadi. 1986. Pengaruh beberapa Inokulan dan pupuk N terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai [Tesis]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Priambodo 2019. Pemerinah Kembangan Kedelai 200 ribu hetar pada tahun 2008. Antara News. 18 Januari 2018. Jakarta.
Salisbury, F.B dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan: Jilid III. Penerbit ITB Bandung.
Sitompul, S.M. dan B. Guritno.1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogya.
Soverda, Nerty dan Tiur Hernawati. 2009. Respon Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) MERILL) Terhadap Pemberian Berbagai Konsentrasi Pupuk Hayati. Jurnal Agronomi Vol. 13 No. 1, Januari - Juni 2009.
Joko, U.K., . 2001. Efektifitas nodulasi Rhizobium japonicum Pada Kedelai yang Tumbuh pada Sisa Inokulasi dan Tanah yang Diinokulasi Tambahan. J. Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia : 3 (1).
Wahda, R., A. Baihaki, R. Setiamihardja dan G. Suyatna. 1996. Variabilitas dan Heretabilitas Laju Akumulasi Bahan Kering Pada Biji Kedelai. Zuriat 7 (2): 92-97.
DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v18i2.22232
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kultivasi Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.