Pertumbuhan, hasil, dan kandungan kromium kangkung darat akibat kombinasi macam dan dosis bahan organik pada media tanam tercemar

Intan Nurcahya, Noertjahyani Noertjahyani, Hudaya Mulyana

Abstract


Sari. Kangkung darat merupakan salah satu tanaman yang dapat menyerap logam berat. Hal ini berkaitan dengan pertumbuhan, hasil, dan keamanan kangkung sebagai bahan konsumsi. Pencemaran lahan pertanian dapat disebabkan dari kegiatan industri, salah satunya yaitu limbah penyamakan kulit yang mengandung logam berat kromium yang mengairi lahan pertanian. Pemberian bahan organik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil tanaman kangkung darat dan menyerap logam berat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi macam dan dosis bahan organik pada media tercemar kromium penyamakan kulit terhadap pertumbuhan, hasil dan kandungan kromium pada tanaman kangkung darat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan sembilan perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan kombinasi macam dan dosis bahan organik terdiri dari serasah daun, pupuk kandang kambing, dan kascing dengan dosis masing-masing 5 t ha-1, 10 t ha-1dan 15 t ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi macam dan dosis bahan organik pada media tercemar kromium penyamakan kulit berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan, dan hasil tanaman kangkung darat. Kombinasi kascing 15 t ha-1 memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap tinggi tanaman, bobot segar per tanaman, dan bobot kering per tanaman, sedangkan pemberian serasah daun 5 t ha-1 menghasilkan tanaman kangkung darat dengan kandungan kromium yang lebih rendah (51,33 mgkg-1) dibandingkan perlakuan lainnya tetapi tanaman dengan kadar tersebut belum aman untuk dikonsumsi.

Kata Kunci : kangkung darat, bahan organik, kromium, hasil


Abstract. Water spinach is a heavy metal accumulator plant if grown in polluted soils. This raises the concern of water spinach safety as one of the most consumed vegetables in Asian household. Land pollution in water spinach cultivation area can be caused by industrial activities that involve heavy metals such as tannery. Industrial waste such as chrome leaches to the water system that eventually will be used as irrigation source for agriculture. Organic fertilizer is a potential solution to increase water spinach growth, yield, and absorb heavy metal contaminants. This research evaluated the effect of type and dosage of organic fertilizer on water spinach that grown in chromium-polluted soils. This research design used Randomized Block Design (RBD) with nine treatments and three replication. The treatment of combination of types and dosages of organic fertilizer. There were dried leaves, goat manure, and vermicompost with dosage of 5 t ha-1, 10 t ha-1 and 15 t ha-1. The results of this research showed that the effect of combination of organic fertilizer type and dosages at chrome polluted media gave better effect on growth, and yield of water spinach. Giving vermicompost of 15 t ha-1 gaves better effect on plant height, fresh weight of plant, and dry weight of plant, meanwhile the doses of 5 t ha-1dried leaves showed the lowest chrome content compared to other treatments, but these plants are still unsafe for consumption due to high chrome content.

Keywords: water spinach, organic fertilizer, chromium, yield


References


Balai Penelitian Lingkungan Pertanian. 2013. Teknologi praktis untuk mengurangi pencemaran logam berat. Dalam http://balingtan.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita/141-teknologi-praktis-untuk-mengurangi-pencemaran-logam-berat. Diakses 26 November 2019.

Budihani, K. 2009. Dampak lumpur lapindo terhadap pertumbuhan dan kualitas kangkung (Ipomoea reptans). Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Dimyati, A. 2006. Dampak limbah industi kulit bagi kegiatan usaha tani padi sawah (kasus di Kecamatan Garut Kota dan Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut). Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Winaya Mukti.

Harjadi, S.S. 2002. Pengantar Agronomi Cetakan XVII. Gramedia. Jakarta.

Hartati, S., J. Syamsiah, dan E. Erniasita. 2014. Imbangan paitan (Tithonia diversifolia) dan pupuk phonska terhadap kandungan logam berat Cr pada tanah sawah. Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 11 (1): 21-28.

Hermana, J. dan E. Nurhayati. 2010. Removal of Cr3+ dan Hg2+ using compost derived from municipal solid waste. Sustain. Environ. Res. 20: 257-261.

Jeliazko, V.D. 2001. Study on heavy metals absorption by plants. Dalam https://scholarworks.umass.edu/dissertations/AAI3012144/. Diakses 26 November 2019.

Kucasov, G., and Z. Guvener. 2009. Efficiency of compost in the removal of heavy metals from the industrial waste water. Environ Geol. 57: 291-296.

Lingga, P., dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Noertjahyani dan N. Sondari. 2009. Efek takaran zeolit terhadap pertumbuhan kadar kadmium pupus dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada cekaman logam berat kadmium. J. Zeolit Indonesia, 8 (2): 76-82.

Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Nurjaya, E. Zihan dan M.S. Saeni. 2006. Pengaruh amelioran terhadap kadar Pb tanah, serapannya serta hasil tanaman bawang merah pada Inceptisols. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 8 (2): 110-119.

Panda, S.K., and S. Choudhury. 2005. Chromium stress in plants. Brazilian Journal of Plant Physiology, 17 (1): 95-102

Prasetyono, E. 2015. Kemampuan kompos dalam menurunkan kandungan logam berat timbal (Pb) pada media budidaya ikan. Jurnal Akuatika, VI (1): 21-29

Putra. 2013. Pupuk Organik Kambing Etawa. Leaflet. Putra Sariwangi. Tasikmalaya.

Sari, A.D., T.R. Pardede, dan F.R. Harun. 2011. Analisis kandungan timbal (Pb) dan cadmium (Cd) pada kangkung air (Ipomoea aquatica Forssk) dan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) di daerah Mabar-Kim secara spektofotometri serapan atom. Dalam http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/28467. Diakses 26 November 2019.

Setyaningsih, L. 2007. Pemanfaatan cendawan mikoriza arbuskula dan kompos aktif untuk meningkatkan pertumbuhan semai mindi (Melia azedarach Linn) pada media tailing tambang emas Pongkor. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Siahaan, B.C., S.R. Utami, dan E. Handayanto. 2014. Fitoremediasi tanah tercemar merkuri menggunakan Lindernia crustacea, Digitaria radicosaa dan Cyperus rotundus serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 1 (2): 38-48.

Simanungkalit, R.D.M., D.A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W. Hartatik. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Stevenson, F.,J. 1994. Humus Chemistry : Genesis, Composition, Reactions (Second Edition). John Wiley and Sons Inc. New York.

Sudiarto, B. 2013. Potensi, Efisiensi dan Standarisasi Penggunaan Pupuk Organik Kascing (Vermicompost) dalam Meningkatkan Produktivitas Pertanian. Leaflet. Osa Perdana. Bandung.

Wahyudi, Ade, dan Prasetyo. 2013. Daun Cakra. Leaflet. Cakra Mandiri Pratama Indonesia. Bandung.

Widowati, L. 2004. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Widyastuti, E.R., R. Rosarastuti dan J. Syamsiyah. 2003. Pengaruh macam bahan organik terhadap kelarutan dan kadar Cr tanaman jagung (Zea mays L.) di tanah Entisols yang tercemar limbah cair industri tekstil batik. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lingkungan Pertanian Buku I : Kumpulan Makalah : 335-350.




DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v18i3.22464

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Kultivasi Indexed by:

       width=    

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View Jurnal Kultivasi Stat