Perbedaan karakter hasil tiga varietas ubi jalar berdasarkan waktu panen
Abstract
Sari
Ubi jalar (Ipomoea batatas L. (Lam)) merupakan jenis tanaman pangan yang mempunyai kandungan utama karbohidrat, selain itu juga mempunyai kandungan lain yang cukup tinggi seperti kalium, kalsium, protein, vitamin A, dan vitamin C. Masalah utama dalam pengembangan ubi jalar adalah rendahnya hasil dan kualitas hasil yang disebabkan oleh waktu panen yang tidak tepat. Pemanenan yang dilakukan secara tidak tepat akan menurunkan kuantitas dan kualitas hasil. Perbedaan waktu panen juga disebabkan perbedaan varietas tanaman. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui waktu panen yang optimal dari masing-masing varietas ubi jalar agar mendapatkan produksi hasil yang optimal. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – September 2019. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Perbedaan varietas sebagai faktor pertama terdiri dari 3 taraf meliputi : kuningan putih, beta-2, dan kuningan merah, sedangkan faktor kedua yaitu waktu panen terdiri dari 3 taraf meliputi : 90, 120, dan 150 hari setelah tanam. Semua kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter pengamatan meliputi: jumlah ubi, bobot segar ubi, bobot segar brangkasan, bobot kering ubi, bobot kering brangkasan, persentase bobot kering ubi, persentase bobot kering brangkasan, bobot kering biomassa, dan indeks panen. Hasil penelitian menunjukkan waktu panen terbaik untuk varietas kuningan putih, beta-2, dan kuningan merah yaitu pada 150 hst. Hasil analisis korelasi yang menunjukkan hubungan korelasi positif dan sangat nyata dengan parameter hasil adalah jumlah ubi, bobot segar ubi, bobot kering ubi, dan bobot kering biomassa.
Kata Kunci: ubi jalar, waktu panen, varietas
Abstract
Sweet potato (Ipomoea batatas L. (Lam)) is a food crop which has the main content of carbohydrates, besides it has other nutrients such as potassium, calcium, protein, vitamin A, and vitamin C. The main problem in development sweet potato are low yield because of incorrect harvest time. Incorrectly harvesting reduce the quantity and quality of yield. The difference harvest time is caused by differences in plant varieties. The research aimed to determine the optimal harvest time of each sweet potato variety to get optimal yield. The research was conducted in March - September 2019. The experimental design used a factorial randomized block design. The difference varieties as the first factor consisted of 3 levels: kuningan putih, beta-2, and kuningan merah, and harvest time as the second factor consisted of 3 levels: 90 , 120, and 150 days after planting. All treatment combinations were replicated 3 times. Observation parameters include: tuber number, tuber fresh weight, shoot fresh weight, tuber dry weight, shoot dry weight, tuber dry matter percentage,shoot dry matter percentage, biomass dry mater, and harvest index. The results showed that the best harvest time for all varieties was 150 dap. Results of correlation analysis showed positive correlation between yield with the number of tubers, fresh weight of tubers, dry weight of tubers, and dry weight of biomass.
Keywords : sweet potato, harvest time, varieties
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Edyson, I., S. U. Lestari, dan N. Thiasari. 2018. Sweet potato response to biochar application on Sub-optimal dry land. Journal of Degraded and Mining Land Management, 5(2), 1127–1133.
Edyson, I., S. U. Lestari, dan N. Thiasari. 2019. Pemberian Biocar Jengkok Tembakau untuk Meningkatkan Hasil Ubijalar pada Lahan Kering Sub-optimal. Jurnal Lahan Suboptimal, 8(1), 47–56.
Egbe, O. M., S. O. Afuape, and J. A. Idoko. 2012. Performance of Improved Sweet Potato (Ipomea batatas L.) Varieties in Makurdi, Southern Guinea Savanna of Nigeria. American Journal of Experimental Agriculture, 2(4), 573–586.
Giuliano, G. 2017. Provitamin a biofortification of crop plants: a gold rush with many miners. Current opinion in biotechnology 44, 169-180
Hapsari, R., I. M. J. Mejaya, dan A. Sulistyo. 2011. Uji Toleransi Beberapa Klon Ubijalar Terhadap Kekeringan Berdasarkan Karakter Agronomik Tanaman. Prosiding seminar hasil penelitian tanaman aneka kacang dan umbi, 685–694.
Lestari, S. U., Edyson, I., N. Tiahasari, dan P. Sasongko. 2019. Dampak Pemangkasan Terhadap Hasil Umbi, Brangkasan dan Kualitas Hijauan Ubi Jalar. Prosiding UGM, 41–47.
Minantyorin, dan Y. N. Andarini. 2016. Keterkaitan karakteristik morfologi tanaman ubi jalar dengan kadar gula dan kadar bahan kering umbi. Prosiding seminar hasil penelitian tanaman aneka kacang dan umbi, 588–596.
Ngailo, S., Shimelis, H., Sibiya, J., Amelework, B., and Mtunda, K. 2016. Genetic diversity assessment of Tanzanian sweetpotato genotypes using simple sequence repeat markers. South African Journal of Botany, 102, 40–45.
Oliveira, A. M., Blank, A. F., Alves, R. P., Arrigoni-Blank, M. F., Maluf, W. R., and Fernandes, R. P. 2017. Performance of sweet potato clones for bioethanol production in different cultivation periods. Hortikultura Brasileira, 35(1), 57–62.
Pushpalatha, M., Vaidya, P., and Adsul, P. 2017. Effect of graded levels of nitrogen and potassium on yield and quality of sweet potato (Ipomoea batatas L.). Journal Curr Microbiol App. Sci, 6(5), 1689–1696.
Putra, S., dan K. Permandi. 2011. Pengaruh pupuk kalium terhadap peningkatan hasil ubi jalar varietas narutokintoki di lahan sawah. Jurnal Agrin, 15(2), 133–142.
Putri, D., Sunyoto, E., Yuliadi, dan S. D. Utomo. 2013. Keragaman Karakter Agronomi Klon-Klon F1 Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Keturunan Tetua Betina UJ-3, CMM 25-27, dan Mentik Urang. Jurnal Agrotek Tropika, 1(1), 1–7.
Rahayuningsih, S. A., M. Jusuf, dan T.S. Wahyuni. 2012. Perkembangan Umbi dan pembentukan Pati Klon-Klon Harapan Ubijalar Kaya β-Karotin dan Antosianin Pada berbagai Umur Panen. Prosiding seminar hasil penelitian tanaman aneka kacang dan umbi, 580–589.
Saleh, N., S. A. Rahayuningsih, dan Y. Widodo. 2008. Profil dan Peluang Pengembangan Ubi Jalar Untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Agroindustri. Buletin Palawija, 15.
Suminarti, N., dan Susanto. 2015. Pengaruh Macam dan Waktu Aplikasi Bahan Organik Matter Pada Tanaman Ubi Jalar (Ipomea batatas L.) Var. Kawi. Jurnal Agro, 2(1), 15–28.
Suryani, R. 2016. Outlook Komoditas Pertanian Sub Sektor Tanaman Pangan. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian 2016 (Nomor ISSN : 1907 – 1507). Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian.
Tamtomo, F., S. Rahayu, dan A.Suyanto. 2015. Pengaruh aplikasi kompos jerami dan abu sekam padi terhadap produksi dan kadar pati ubi jalar. Jurnal Agrosains, 12(2), 1–7.
Thiasari, N., Edyson, I., S.U. Lestari, and P. Sasongko. 2020. Effect of biochar application to soil on nutrient composition and yield of vines from different sweet potato cultivars. IOP Conference series : Earth Environmental Science.
Tsegaye, E., E. V. D. Sastry, and N. Dechassa. 2006. Correlation and Path Analysis in Sweet Potato and Their Implications for Clonal Selectin. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 5(3), 391–395.
Uwah, D., Undie UL, John NM, and Ukoha GO. 2013. Growth and yield response of improved sweet potato (Ipomoea batatas (L.) Lam) varieties to different rates of potassium fertilizer in Calabar, Nigeria. Journal of agricultural Science, 5(7), 61–69.
Van Jaarsveld PJ., Harmse E., Nestel P., Rodriguez-Amaya DB. 2006. Retention of β-carotene in boiled, mashed orange-fleshed sweet potato. Journal of Food Composition and Analysis 19(4), 321-329
Wahyuni, S., dan J. Wargiono. 2012. Inovasi teknologi dan prospek pengembangan ubi jalar. In Outlook Pusat penelitian dan pengembangan tanaman pangan.
Wawo, A., P. Lestari, dan N. Setyowati. 2019. Respon pertumbuhan dan produksi empat kultivar ubi jalar (Ipomoea batatas L.Poir) dataran tinggi papua terhadap pemangkasan pucuk. Jurnal Biota, 4(3), 94–103.
Widodo, Y., dan St.A. Rahayuningsih. 2009. Teknologi Budidaya Praktis Ubi Jalar Mendukung Ketahanan Pangan Dan Usaha Agroindustri. Buletin Palawija, 17, 21–32.
Yufdy, M., Jamil, A., Rumolo, D., Ebawati, Vivi, dan Delima. 2006. Komoditi Unggulan Kawasan Agropolitan kabupaten Karo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara.
Zuraida, N. 2010. Karakterisasi Beberapa Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Plasma Nutfah Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.). Buletin Plasma Nutfah, 16(1), 49–56.
DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v19i3.29440
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kultivasi Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.